!-- Javascript Ad Tag: 6454 -->

Wednesday, January 22, 2014

.Ditemukan: Foto Kejahatan Perang Rezim Assad

.Ditemukan: Foto Kejahatan Perang Rezim Assad

Tim yang terdiri dari jaksa kejahatan perang serta ahli forensik menemukan sejumlah foto yang menjadi bukti kuat mengenai kekejaman dan pelanggaran yang dilakukan rezim Suriah. Pemerintahan Presiden Suriah Bashar al-Assad terbukti telah memukuli, membunuh, serta membiarkan ribuan tahanan kelaparan.

Tim tersebut mengatakan laporan yang dirilis Senin itu berdasarkan penyelidikan atas ribuan foto yang disediakan seorang pembelot asal Suriah. Laporan meretas di tengah-tengah pertemuan pemimpin dunia di Swiss untuk mencari jalan guna menyelesaikan konflik Suriah.


Associated Press
Asap hitam membubung di Aleppo, Suriah, setelah serangan oleh pasukan pemerintah pada September 2012.
Perang saudara Suriah telah berlangsung selama tiga tahun terakhir. Lebih dari 100 ribu orang tewas dalam konflik berdarah ini.

David Crane, profesor Syracuse University dan seorang dari enam penulis laporan, mengatakan laporan itu didanai pemerintah Qatar. Negara kerajaan itu merupakan salah satu penyokong dana bagi pemberontak Suriah.

Konsultan hukum Carter-Ruck berbasis London, yang merilis laporan pada Senin, menyatakan telah memberikan mandat kepada tim penulis untuk “mencermati kredibilitas foto dan bukti lain terkait kekerasan dan pembunuhan tahanan oleh rezim Suriah.”

Pejabat Suriah belum bisa dimintai komentar. Namun, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mempertanyakan keaslian laporan dan foto. Berbeda dengan Qatar, Rusia merupakan salah satu sekutu terkuat rezim Suriah.

Koalisi Oposisi Suriah, kelompok pemberontak utama di negara itu, tidak merespons permintaan berkomentar.

Barisan foto menampilkan pembunuhan atas 11 ribu tahanan. Berdasarkan laporan, foto juga memperlihatkan tubuh tahanan yang kurus kering serta penuh luka. Sebagian besar foto menampilkan lelaki-lelaki muda.

“Tak diragukan lagi, bukti langsung ini menunjukkan rezim Assad melakukan kejahatan kemanusiaan terhadap rakyat mereka sendiri,” sebut Crane. Assad, lanjutnya, tak akan lagi bisa menghindar dengan berkata: “Saya tidak tahu apapun soal ini,” atau “Kita sedang melawan teroris.”

“Tak ada lagi yang bisa ia lakukan untuk menyangkal (bukti) ini,” tandas Crane.

Menurut laporan, foto dibuat seorang lelaki anonim yang membelot dari militer Suriah. Militer dulu menugasinya untuk memotret serta mendokumentasikan tubuh tahanan yang dibawa ke rumah sakit militer. Ia diam-diam bekerja untuk kelompok pemberontak Suriah selama dua tahun. Ia menyimpan ribuan foto yang menampilkan jenazah tahanan dalam sebuah memory stick.

Menurut Crane, sang pembelot menyembunyikan memory stick dalam kaus kaki dan sepatu saat keluar dari militer. Kelompok pemberontak menyelundupkannya keluar dari Suriah.

Petinggi Amerika Serikat (AS) mengecam praktik kekerasan seperti nampak dalam foto-foto tersebut. Bagi AS, foto memperlihatkan perlunya transisi pemerintahan Suriah.

Secara terpisah, Dewan Keamanan (DK) Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) menyatakan mesti terlebih dulu mempelajari foto. Selanjutnya, menurut juru bicara PBB Farhan Haq, DK akan memutuskan perlu tidaknya membawa petinggi Suriah ke Pengadilan Kejahatan Internasional. Namun, Rusia sebagai sekutu Assad memiliki hak veto dalam DK PBB.|ASWJ


No comments:

Post a Comment