Perjalanan yang belum selesai (381)
(Bagian ke tiga ratus delapan puluh satu, Depok, Jawa
Barat, Indonesia, 15 Oktober 2015, 15.09 WIB)
Perang dunia III dimulai dari Timur Tengah ?
Perang saudara di Suriah, perang di Yaman, konflik di
Korea, sengketa kepulauan Spratley di Laut China Selatan dan konflik di Ukraina
dan di Afrika Utara nampaknya bisa jadi pemicu awal bibit terjadinya perang
dunia III di masa mendatang. Kalau itu terjadi, maka sulit dibayangkan akan
kelangsungan hidup manusia masa kini, karena bila akibat sengketa itu meluas
dengan terjadinya perang dunia III, maka nasib eksistensi manusia terancam,
mungkin ini yang disebut Al Quran, dan Sunnah sebagai tanda-tanda awal
terjadinya kiamat (kebinasaan manusia), akibat ulah dan kelalaian dan kezoliman
manusia itu sendiri.
Karena perang dunia III pasti akan melibatkan kekuatan
militer nuklir yang dimiliki negara adidaya Amerika Serikat, Rusia, China,
Inggris, Prancis, Jerman, Jepang, Korea Utara, India, Pakistan, Israel dan
Iran.
Dengan peluru kendali berkepala nuklir yang dimiliki
negara-negara ini sudah cukup membinasakan 90 persen penduduk bumi dalam perang
dunia III itu.
Mungkin akibat kehancuran dan kebinasaan penduduk bumi,
maka sisa manusia yang kemungkinan masih
ada sulit membangun kembali peradaban
baru kembali seperti yang dimiliki manusia kini.
Perang di Suriah, sulit akan berakhir, karena dalam
perang ini sudah melibatkan persaingan politik dan pengaruh dari negara
adikuasa dunia secara militer yaitu Rusia dan Amerika Serikat.
Amerika Serikat dengan sekutu NATO dan anggota Liga Arab
memberikan bantuan senjata, amunisi dan pelatihan militer bagi kelompok
opposisi di Suriah melawan rezim Assad yang dibantu Iran, shiah Hezbollah
Lebanon dan Rusia.
Selain konflik politik sengketa di Suriah juga menjadi
medan perang jihad bagi Sunni yang mayoritas opposisi melawan rezim assad yang
didukung shiah Hezbollah dan shiah Iran
dan Rusia
Apalagi ideologi Shiah dan sunni (ahlul sunnah waljamaah)
sangat bertolak belakang 90 persen, sunni menuduh shiah sebagai ajaran sesat
karena telah mengkafirkan para sahabat Nabi Muhammad,
Sunni juga menuduh shiah menggunakan mushab Al Quran yang
berbeda dengan mushab Sunni. Sunni menggunakan kitab suci Al Quran Mushab
Usmani, sdangkan shiah mushab Fatimiah yang jauh lebih tebal dibandingkan
Mushab Usmani.
Indonesia yang mayoritas sunni diwakili Majelis Ulama
Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa (sejak Ketua MUI Prof.Dr. HAMKA bahwa ajaran
shiah adalah ajaran sesat. Begitu juga fatwa yang dikeluarkan para ulama
terkenal sunni dari Arab Saudi, Pakistan, India dan Afika Utara (Mesir).
Sedangkan para ulama shiah memiliki dalilnya sendiri
bahwa para sahabat telah kafir, antara lain menuduh para sahabat membiarkan
Nabi Muhammad selama tiga hari setelah kematian baru dimakamkan. Sedangkan
peneliti sunni melilai keterlambatan itu bukan karena kesengajaan, namun akibat
para sahabat shook, kaget dan tidak percaya Nabi Muhammad yang baru saja
dilihatnya meninggal dunia, jadi akibat keterlambatan itu ditafsirkan berbeda
dengan pengikut shiah.
Jadi konflik di Suriah dan Irak antara ISIS (Daulah
Islam) kini tidak sebatas perang politik, tapi sudah menjurus ke perang
ideologi. Antara rezim pemerintahan shiah Irak yang dibantu shiah Iran dan
Shiah Hezbollah Lebanon, melawan ISIS, yang didukung 25000 jihadis dari lebih
100 negara termasuk berasal dari Rusia, Tajikistan, Afghanistan, Amerika
Serikat dan negara anggota NATO.
Arab Saudi dan sekutunya di Liga Arab mendukung koalisi
18 negara yang dipimpin AS dan NATO memerangi ISIS. Arab Saudi menuduh ISIS
sebagai kelompok khawarij, seperti halnya shiah dituduh ajaran sesat.
Ulama Arab Saudi berpendapat mereka tidak menemukan pada
kelompok-kelompok sempalan umat Islam yang sesuai dengan para sahabat kecuali
Ahlul Sunnah wal Jama'ah dari kalangan pengikut As-Salaf Ash-Shalih Ahlul
Hadits.
Adapun Mu'tazilah bagaimana bisa sesuai dengan para sahabat sedangkan tokoh-tokoh besar mereka mencela tokoh besar sahabat dan merendahkan keadilan mereka serta menuduh mereka sesat seperti Al-Washil bin Atho' yang menyatakan : Seandainya Ali, Tholhah dan Az-Zubair bersaksi maka saya tidak menghukum karena persaksian mereka.[Lihat Al-Farqu Bainal Firaq hal.119-120]
Adapun Khawarij telah keluar dari agama dan menyempal dari jama'ah kaum muslimin karena diantara pokok-pokok dasar ajaran mereka adalah mengkafirkan Ali dan anaknya, Ibnul Abbas, Utsman, Thalhah, Aisyah dan Mu'awiyah dan tidaklah berada diatas sifat-sifat para sahabat orang yang melecehkan dan mengkafirkan mereka.
Adapun Shufiyah, mereka meremehkan warisan para Nabi dan merendahkan para penyampai Al-Kitab dan As-Sunnah serta mensifatkan mereka sebagai para mayit. Seorang tokoh besar mereka berkata : Kalian mengambil ilmu kalian, dari mayit sedangkan kami mengambil ilmu kami dari yang maha hidup yang tidak mati (Allah) langsung. Oleh karena itu mereka mengatakan -dengan mulut-mulut mereka untuk menolak sanad hadits- : Telah mengkhabarkan kepada saya hati saya dari Rabb.
Adapun Syi'ah, mereka telah meyakini bahwa para sahabat telah murtad setelah kematian Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam kecuali beberapa orang saja, lihatlah Al-Kisyiy -salah seorang imam mereka- meriwayatkan satu riwayat dalam kitab Rijalnya hal. 12,13 dari Abu Ja'far, bahwa dia telah menyatakan : Semua orang murtad setelah kematian Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam kecuali tiga, saya berkata : Siapakah ketiga orang tersebut ? Beliau jawab : Al-Miqdaad bin Al-Aswaad, Abu Dzar Al-Ghifary dan Salman Al-Farisiy.
Dan meriwayatkan dalam hal.13 dari Abu Ja'far, dia berkata : Kaum Muhajirin dan Anshor telah keluar (dari agama) kecuali tiga. [Lihat Al-Kaafiy karya Al-Kulaniy, hal.115]
Lihat juga Khumaini -tokoh besar mereka di zaman ini- mencela dan melaknat Abu Bakar dan Umar dalam kitabnya Kasyful Asroor hal, 131, dia menyatakan : Sesungguhnya syaikhani (Abu Bakar dan Umar) ... dan dari sini kita dapati diri kita terpaksa menyampaikan bukti-bukti penyimpangan mereka berdua yang sangat jelas terhadap Al-Qur'an dalam rangka membuktikan bahwa kedua telah menyelisihinya.
Dan berkata lagi hal 137 : ... dan Nabi menutup matanya (wafat) sedangkan kedua telinga beliau ada ucapan-ucapan Ibnul Khaththab yang tegak diatas kedustaan dan bersumber dari amalan kekufuran, kezindikan dan penyelisihan terhadap ayat-ayat yang ada dalam Al-Qur'an yang mulia.
Adapun Murji'ah, mereka berkeyakinan bahwa iman orang-orang munafiq yang berada dalam kenifakan sama seperti imannya Assabiqunal Awalun (orang-orang pertama yang masuk Islam) dari kalangan Muhajirin dan Anshar.
Bagaimana mereka semua ini bersesuaian dengan para sahabat sedangkan mereka :
Mengkafirkan orang-orang pilihan dari kalangan mereka
Tidak menerima sedikitpun yang mereka riwayatkan dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dalam aqidah dan hukum syari'at.
Mengikuti peradaban Rumawi dan filsafat Yunani
Kesimpulannya
Kelompok-kelompok ini semua ingin menolak para saksi kita terhadap Al-Kitab dan As-Sunnah dan mencela mereka sedangkan mereka lebih pantas dicela dan mereka ini adalah kaum zindiq.
Dengan demikian jelaslah bahwa pemahaman salaf adalah manhaj Al-Firqatun Najiyah dan Ath-Thaifah Al-Manshurah dalam konsep pemahaman, penerimaan dan Istidlal (pengambilan hukum).
Sedangkan orang-orang yang mencontoh para sahabat adalah orang-orang yang beramal dengan riwayat-riwayat (hadits) yang shahih dan otentik dalah hukum syariat, dengan jalan dan pemahaman sahabat, dan ini merupakan jalan hidupnya Ahlul Hadits, bukan jalannya ahlul bid'ah dan hawa nafsu. Sehingga benar dan kuatlah apa yang telah kami paparkan ketika kami jelaskan wujud keberhasilan mereka dalam berhukum kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dengan keberhasilan orang yang mengambil sunnah Shallallahu 'alaihi wa sallam dan sunnahnya para Khulafaur Rasyidin setelah beliau.
Adapun Mu'tazilah bagaimana bisa sesuai dengan para sahabat sedangkan tokoh-tokoh besar mereka mencela tokoh besar sahabat dan merendahkan keadilan mereka serta menuduh mereka sesat seperti Al-Washil bin Atho' yang menyatakan : Seandainya Ali, Tholhah dan Az-Zubair bersaksi maka saya tidak menghukum karena persaksian mereka.[Lihat Al-Farqu Bainal Firaq hal.119-120]
Adapun Khawarij telah keluar dari agama dan menyempal dari jama'ah kaum muslimin karena diantara pokok-pokok dasar ajaran mereka adalah mengkafirkan Ali dan anaknya, Ibnul Abbas, Utsman, Thalhah, Aisyah dan Mu'awiyah dan tidaklah berada diatas sifat-sifat para sahabat orang yang melecehkan dan mengkafirkan mereka.
Adapun Shufiyah, mereka meremehkan warisan para Nabi dan merendahkan para penyampai Al-Kitab dan As-Sunnah serta mensifatkan mereka sebagai para mayit. Seorang tokoh besar mereka berkata : Kalian mengambil ilmu kalian, dari mayit sedangkan kami mengambil ilmu kami dari yang maha hidup yang tidak mati (Allah) langsung. Oleh karena itu mereka mengatakan -dengan mulut-mulut mereka untuk menolak sanad hadits- : Telah mengkhabarkan kepada saya hati saya dari Rabb.
Adapun Syi'ah, mereka telah meyakini bahwa para sahabat telah murtad setelah kematian Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam kecuali beberapa orang saja, lihatlah Al-Kisyiy -salah seorang imam mereka- meriwayatkan satu riwayat dalam kitab Rijalnya hal. 12,13 dari Abu Ja'far, bahwa dia telah menyatakan : Semua orang murtad setelah kematian Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam kecuali tiga, saya berkata : Siapakah ketiga orang tersebut ? Beliau jawab : Al-Miqdaad bin Al-Aswaad, Abu Dzar Al-Ghifary dan Salman Al-Farisiy.
Dan meriwayatkan dalam hal.13 dari Abu Ja'far, dia berkata : Kaum Muhajirin dan Anshor telah keluar (dari agama) kecuali tiga. [Lihat Al-Kaafiy karya Al-Kulaniy, hal.115]
Lihat juga Khumaini -tokoh besar mereka di zaman ini- mencela dan melaknat Abu Bakar dan Umar dalam kitabnya Kasyful Asroor hal, 131, dia menyatakan : Sesungguhnya syaikhani (Abu Bakar dan Umar) ... dan dari sini kita dapati diri kita terpaksa menyampaikan bukti-bukti penyimpangan mereka berdua yang sangat jelas terhadap Al-Qur'an dalam rangka membuktikan bahwa kedua telah menyelisihinya.
Dan berkata lagi hal 137 : ... dan Nabi menutup matanya (wafat) sedangkan kedua telinga beliau ada ucapan-ucapan Ibnul Khaththab yang tegak diatas kedustaan dan bersumber dari amalan kekufuran, kezindikan dan penyelisihan terhadap ayat-ayat yang ada dalam Al-Qur'an yang mulia.
Adapun Murji'ah, mereka berkeyakinan bahwa iman orang-orang munafiq yang berada dalam kenifakan sama seperti imannya Assabiqunal Awalun (orang-orang pertama yang masuk Islam) dari kalangan Muhajirin dan Anshar.
Bagaimana mereka semua ini bersesuaian dengan para sahabat sedangkan mereka :
Mengkafirkan orang-orang pilihan dari kalangan mereka
Tidak menerima sedikitpun yang mereka riwayatkan dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dalam aqidah dan hukum syari'at.
Mengikuti peradaban Rumawi dan filsafat Yunani
Kesimpulannya
Kelompok-kelompok ini semua ingin menolak para saksi kita terhadap Al-Kitab dan As-Sunnah dan mencela mereka sedangkan mereka lebih pantas dicela dan mereka ini adalah kaum zindiq.
Dengan demikian jelaslah bahwa pemahaman salaf adalah manhaj Al-Firqatun Najiyah dan Ath-Thaifah Al-Manshurah dalam konsep pemahaman, penerimaan dan Istidlal (pengambilan hukum).
Sedangkan orang-orang yang mencontoh para sahabat adalah orang-orang yang beramal dengan riwayat-riwayat (hadits) yang shahih dan otentik dalah hukum syariat, dengan jalan dan pemahaman sahabat, dan ini merupakan jalan hidupnya Ahlul Hadits, bukan jalannya ahlul bid'ah dan hawa nafsu. Sehingga benar dan kuatlah apa yang telah kami paparkan ketika kami jelaskan wujud keberhasilan mereka dalam berhukum kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dengan keberhasilan orang yang mengambil sunnah Shallallahu 'alaihi wa sallam dan sunnahnya para Khulafaur Rasyidin setelah beliau.
Perselisihan antara sunni dengan syiah menurut banyak
ahli sejarah Islam tidak lepas dari persaingan lama antara etnis Persia dan
Arab di Timur Tengah.
Apalagi setelah Raja Kisra (persia/Iran) pernah
mendominasi sebagian besar Timur Tengah dan sampai di Asia Tengah dan sebagian
Eropa kemudian bisa ditaklukkan dan dikalahkan oleh kekhalifahan Islam,
sehingga membuat bangsa Persia yang semula beragama Majusi beralih ke Islam.
Namun rupanya pengaruh dan rivalitas budaya Majusi
tidak ingin dihilangkan begitu saja oleh bangsa Persia, sehingga Islam yang
berkembang di Iran sangat berbeda dengan Islam yang ada di Timur Tengah yang
didominasi bangsa Arab.
Ciri Islam yang berbeda dengan sunni ini disebut
kelompok syiah. Sejarah perpecahan ini dipicu pertama kali oleh naiknya Ali bin
abi Thalib menjadi Khalifah menggantikan Usman bin Affan yang tewas dibunuh
kelompok pemberontak.
Ketika itu naiknya Ali menjadi khalifah di dukung
semua sahabat, kecuali Muawiyah, yang baru mau mengakui Ali setelah Ali
mengadili dulu para pemberontak pembunuh Usman, namun Ali berpendapat bahwa
saat itu dirinya baru sibuk ingin mempersatukan umat Islam yang terpecah,
persatuan dulu menjadi priotitas baru
berusaha mencari dan mengadili pembunuh Usman.
Kelompok Muawiyah yang satu marga (garis keturunan
dengan Usman) melakukan ijtihad bahwa keadilan dulu ditegakkan, baru dilakukan
pengakuan terhadap pemerintahan Ali. Perbedaan Ijtihad antara kelompok Ali dan
Muawiyah inilah yang mewarnai asal semula pertikaian antara sesama Umat Islam
dan kini berkembang menjadi perbedaan ideologi antara Syiah dan Sunni.
Apalagi syiah belakangan menganggap semua para sahabat
Nabi adalah kafir (Murtad) kecuali sahabat keturunan Persia seperti Salman Al
Farisi.
Syiah Rafidah bahkan menganggap dan mensucikan Ali,
bahwa Ali lah yang sesungguhnya berhak menjadi Nabi Terakhir. Bahkan orang syiah
terlalu mengkultuskan garis keturunan Ali dan garis keturunan Husein anak
lelaki Ali yang kawin dengan putri mantan Raja Persia yang ditaklukkan khalifah
Umar Bin Khattab.
Padahal Ali memiliki banyak anak, seperti Hasan ,
namun yang dikultuskan hanya keturunan Husein yang kawin dengan putri Raja
Persia, sehingga 12 Imam Syiah adalah semuanya dari garis keturunan Ali dari
Husein, cucu Nabi Muhammad .
Perbedaan lain adalah masalah kitab suci Al Quran,
bila sunni menggunakan Mushab Usmani (Mushab yang dikumpulkan pada masa
kekhalifahan Usman), maka Syiah menggunakan Mushab Fatimiah (Fatimah adalah
putri Nabi Muhammad dan istri Ali).
Bahkan kata orang Syiah kitab Suci Al Quran versi
Fatimiah lebih tebal dibandingkan Mushab Usmani.
Oleh sebab Orang syiah mengkafirkan para sahabat
(Sunni tidak pernah mengkafirkan Ali dan sahabat keturunan Persia), bahkan
menhormati mereka, sehingga Hadist (Sunnah/Al-Hikmah) Nabi Muhammad yang
diriwayatkan semua sahabat termasuk yang berasal dari Salman Al Farisi
digunakan Islam Sunni, setelah disortir mana Hadist sahih, hasan atau hadist
dhoif (lemah sanadnya atau Palsu).
Para Imam yang mengumpulkan hadist ini diantaranya
Imam Buchori, Imam Muslim, Imam Syafei, Imam Hambali, Imam Hanafi dan imam
Maliki.
Itulah sebabnya Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang
didominasi para Ulama Nahdatul Ulama, Muhammadiyah, Hidayatullah, PERSIS, yang
semuanya sunni, sejak Ketua Umum MUI dijabat Prof. Dr. HAMKA mengelluarkan
fatwa bahwa Syiah sebagai aliran Sesat (dengan 10 kriteria alasan).
Sehingga konflik di Suriah , Irak dan Yaman bisa
menjadi rumit dan sulit di damaikan, karena masing-masing kelompok yang
bertikai merasa sama-sama ke medan Jihad perang suci.
Snowden: ISIS Bentukan Israel, AS dan Inggris
REPUBLIKA.CO.ID,Mantan pegawai Badan Keamanan Nasional
(NSA) Amerika Serikat Edward Snowden menyatakan jika Islamic State of Iraq and
Syria (ISIS) merupakan organisasi bentukan dari kerjasama intelijen dari tiga
negara.
Dikutip dari Global Research, sebuah organisasi riset media
independen di Kanada, Snowden mengungkapkan jika satuan intelijen dari Inggris,
AS dan Mossad Israel bekerjasama untuk menciptakan sebuah negara khalifah baru
yang disebut dengan ISIS.
Snowden mengungkapkan, badan intelijen dari tiga
negara tersebut membentuk sebuah organisasi teroris untuk menarik semua
ekstremis di seluruh dunia. Mereka menyebut strategi tersebut dengan nama
'sarang lebah'.
Dokumen NSA yang dirilis Smowden menunjukkan bagaimana
strategi sarang lebah tersebut dibuat untuk melindungi kepentingan zionis
dengan menciptakan slogan Islam. Berdasarkan dokumen tersebut, satu-satunya
cara untuk melindungi kepentingan Yahudi adalah menciptakan musuh di
perbatasan.
Strategi tersebut dibuat untuk menempatkan semua
ekstremis di dalam satu tempat yang sama sehingga mudah dijadikan target. Tak
hanya itu, adanya ISIS akan memperpanjang ketidakstabilan di timur tengah,
khususnya di negara-negara Arab.
Berdasarkan dokumen tersebut, pemimpin ISIS Abu Bakar
Al Baghdadi pun mendapatkan pelatihan militer setahun penuh dari Mossad,
Israel. Al Baghdadi juga mendapatkan kursus teologi dan retorika dari lembaga
intelijen zionis itu.
Iran Sebut ISIS Boneka AS Pelindung Israel
Kepala Angkatan Bersenjata Iran, Bigadir Jenderal
Massoud Jazayeri menyebut ISIS dibentuk oleh AS untuk melindungi Israel.
(Istimewa)
TEHERAN - Kepala Angkatan Bersenjata Iran, Bigadir
Jenderal Massoud Jazayeri menyebut ISIS dibentuk oleh Amerika Serikat (AS)
untuk melindungi Israel. Menurut Jazayeri, ini terlihat dari bantuan
terselubung yang diberikan AS kepada ISIS.
"Bagaimanapun kita melihat masalah ini, kita
melihat dukungan AS untuk kelompok teroris ISSL. Mereka melakukannya untuk
melindungi Israel dari ancaman di wilayah ini," ucap Jayazeri, seperti
dilansir Farsnews pada Jumat (16/10).
Jayazeri mengatakan, cara AS membantu ISIS adalah
dengan membentangan sebuah rantai pengaruh di Timur Tengah, yang perlahan-lahan
memperkuat ISIS. Rantai jaringan itu terbukti mampu membatasi pergerakan
Hizbullah di Libanon, menekan pasukan perlawanan ISIS dan bahkan mampu menekan
Iran, sehingga tidak bisa berbuat banyak di Timur Tengah.
Suriah, papar Jayazeri, adalah titik utama untuk
memutus rantai kekuatan itu. Oleh karena itu, Iran akan berusaha untuk membantu
Suriah memutus rantai tersebut, yang juga berusaha untuk menggulingkan
pemerintahan Suriah.
Dirinya yakin, dengan bantuan Iran, maka Suriah akan
mampu memenangkan pertempuran, dan memutus rantai yang sudah dibentangkan AS
selama empat tahun terakhir di Suriah.
"Para "penguasa" selama empat tahun
terakhir terus berusaha menggulingkan pemerintah Suriah. Di bawah dukungan dari
Iran, bukan hanya pemerintah Suriah tidak akan bisa digulingkan, tetapi juga
Suriah memperoleh kemenangan baru," ucapnya.
Rusia dan AS gelar pertemuan soal wilayah terbang Suriah
(BBC) - Pentagon mengatakan bahwa pesawat jet mereka
harus melakukan manuver pemisahan agar tidak terlalu dekat dengan pesawat
tempur Rusia.
Rusia sudah sepakat untuk mengadakan pertemuan dengan
Amerika Serikat tentang keamanan saat pengeboman di Suriah, menurut Pentagon.
Pertemuan itu "sangat mungkin terjadi akhir pekan
ini," kata juru bicara Peter Cook.
Muncul kekhawatiran akan kecelakaan tabrakan karena
Amerika Serikat dan Rusia sama-sama melakukan serangan bom di Suriah meski
secara terpisah.
Amerika Serikat dan sekutu NATO terganggu karena
pesawat-pesawat jet Rusia sudah beberapa kali melanggar wilayah terbang Turki.
Awal pekan ini, pejabat Pentagon mengatakan bahwa mereka
harus melakukan setidaknya satu manuver "pemisahan yang aman" agar
jet tempur Amerika Serikat tidak berada terlalu dekat dengan pesawat Rusia di
atas Suriah.
Peristiwa ini terjadi pada 1 Oktober, tapi Pentagon tak
memberi penjelasan lanjutan.
Pertemuan ini diperkirakan akan membahas tentang seberapa
besar jarak pemisahan antara pesawat jet Amerika Serikat dan Rusia dan bahasa
apa yang menjadi standar komunikasi para kru.
Rusia juga sudah meluncurkan roket dari kapal perang di
Laut Kaspia.
Ada kekhawatiran bahwa Rusia sebenarnya menyerang
lawan-lawan Presiden Bashar al-Assad, bukan posisi kelompok militan ISIS.
Menteri Pertahanan AS Ashton Carter pada Jumat (9/10)
menuduh Rusia melakukan operasi militer yang "pada dasarnya cacat" di
Suriah dan akan "memantik perang sipil sehingga mendorong
ekstremisme".
Namun Moskow membantah pernyataan yang menyatakan bahwa
dalam sepekan terakhir mereka menyerang sasaran yang bukan ISIS.
Rudal-rudal penjelajah Rusia 'jatuh di Iran'
Para pejabat di Kementerian Pertahanan Amerika Serikat
mengatakan, rudal-rudal penjelajah Rusia yang ditembakkan dari Laut Kaspia
dengan sasaran di Suriah jatuh di Iran.
Dua pejabat yang meminta namanya dirahasiakan mengatakan,
belum jelas apakah ada kerusakan akibat tembakan rudal ini.
Seorang pejabat mengatakan empat rudal keluar dari jalur
tembakan.
Kantor berita Iran mengutip gubernur Provinsi Takab, Iran
barat, yang mengatakan benda asing jatuh di satu desa.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan semua rudal
menghantam sasaran yang diinginkan di Suriah.
Para pejabat Rusia mengatakan pada Rabu (07/08) telah
ditembakkan 26 rudal penjelajah dari kapal tempur Rusia di Laut Kaspia dengan
sasaran kelompok-kelompok jihad di Suriah utara dam barat laut.
Klaim bahwa rudal-rudal Rusia jatuh ke Iran ini muncul
ketika NATO kembali menegaskan bahwa mereka akan membela sekutu mereka.
NATO mengatakan telah mengubah prosedur yang memungkinkan
pengerahan pasukan menjadi lebih cepat.
Perkembangan ini terjadi di saat Rusia meningkatkan
keterlibatan militer mereka dalam konflik Suriah.
Suriah sendiri menyambut baik "bantuan dari
Rusia" dengan mengatakan serangan militer Rusia telah melemahkan kekuatan
kelompok yang menamakan diri Negara Islam atau dikenal dengan nama ISIS.
Empat kapal perang Rusia dilaporkan menembakkan 26 peluru
kendali pada 11 sasaran ISIS.
Rusia menyatakan telah melancarkan serangan roket ke
sasaran kelompok yang menamakan diri Negara Islam atau ISIS di Suriah dari
kapal perangnya di Laut Kaspia yang berjarak sekitar 1.500km.
Menteri Pertahanan Sergei Shoigu mengatakan empat kapal
perang menembakkan 26 peluru kendali laut pada 11 sasaran dan menghancurkannya.
Sementara pasukan darat Suriah melakukan penyerangan
dengan perlindungan udara Rusia, kata para pejabat Suriah.
Rusia menyangkal tuduhan bahwa sebagian besar serangan
yang mereka lancarkan mengenai sasaran yang bukan ISIS.
Lembaga pegiat, Syrian Observatory for Human Rights,
melaporkan berlangsung ''pertempuran sengit dalam beberapa bulan' ini di
Provinsi Hama dan Idlib.
Bentrokan terjadi setelah dilancarkannya serangan udara
Rusia di daerah yang sama.
Diperkirakan serangan dari Laut Kaspia ini merupakan
serangan terkoordinasi pertama sejak serangan udara Rusia, yang merupakan
sekutu dekat Presiden Suriah Bashar al-Assad, dimulai pada tanggal 30
September.
Rusia mengatakan pihaknya menargetkan 'semua teroris'
tetapi paling tidak sebagian serangan udaranya dilaporkan mengenai warga sipil
dan kelompok-kelompok pemberontak yang didukung pihak Barat.
Presiden Suriah Bashar al-Assad menggambarkan campur
tangan Rusia dalam perang saudara di Suriah sebagai sangat penting untuk
keamanan seluruh kawasan Timur Tengah.
Pemimpin Suriah ini mengatakan, aksi militer koalisi
pimpinan Amerika Serikat terhadap kelompok yang menamakan diri Negara Islam
atau ISIS gagal mencegah penyebaran terorisme.
Ia menegaskan hanya koalisi Suriah, Rusia, Iran dan Irak
yang bisa mencegah kerusakan di kawasan.
"Koalisi ini harus berhasil, jika tidak, kita akan
menyaksikan kehancuran seluruh kawasan. Kami yakin koalisi ini akan
berhasil," kata presiden Suriah dalam wawancara dengan televisi Iran yang
disiarkan pada Minggu (04/10).
Menurutnya, keempat negara itu bersatu-padu mengatasi
terorisme dan pada akhirnya akan mencapai "hasil praktis", tidak
seperti koalisi pimpinan Amerika Serikat.
Rusia telah melancarkan serangan udara terhadap ISIS di
Suriah sejak pekan lalu.
Ketika Presiden Bashar al-Assad menyampaikan hal
tersebut, Rusia terus melancarkan serangan udara di Suriah.
Disebutkan bahwa Rusia menyerang posisi-posisi ISIS,
namun para pegiat mengatakan fokus sasaran adalah kelompok-kelompok yang
menentang Presiden Assad.
Anggota koalisi pimpinan Amerika Serikat, yang
melancarkan perlawanan terhadap kelompok yang menamakan diri Negara Islam atau
ISIS, mendesak Rusia untuk menghentikan serangan udara yang mereka katakan
menghantam kelompok oposisi Suriah dan warga sipil.
Dalam sebuah pernyataan bersama yang dikeluarkan hari
Jumat (2 Oktober), Amerika Serikat, Inggris, Turki dan anggota lain koalisi
mengatakan serangan Rusia akan "hanya memicu lebih banyak
ekstremisme".
Rusia, yang menurut para saksi mata kembali melakukan
serangan pada hari Jumat (02/10), menyatakan pihaknya menargetkan ISIS.
Seorang pejabat senior Rusia mengatakan serangan dapat
berlangsung selama tiga sampai empat bulan.
Alexei Pushkov, pimpinan dewan luar negeri parlemen Rusia,
menambahkan AS hanya "berpura-pura" membom ISIS.
Dia berjanji operasi Rusia akan lebih efektif.
Angkatan udara Rusia memulai serangan udara di Suriah
pada hari Rabu (30 September).
Militer Suriah menyatakan Rusia telah melakukan 18
serangan udara sejak Kamis malam.
Diantaranya dilakukan di provinsi Hama dan Idlib,
provinsi dimana terdapat kekuatan ISIS.
Rusia mengatakan 'ribuan warga Rusia' telah bergabung
dengan ISIS di Suriah.
Majelis Tinggi Parlemen Rusia pada hari Rabu (30/09)
dengan suara bulat menyetujui permintaan Presiden Vladimir Putin mengirim
tentara ke negara lain.
Keputusan ini melapangkan jalan bagi pemerintah Rusia
untuk melancarkan serangan udara menggempur kelompok yang menamakan diri Negara
Islam atau ISIS.
Juru bicara pemerintah Rusia, Sergei Ivanov, mengatakan
pihaknya tidak akan mengirim tentara darat ke Suriah dan hanya akan menggunakan
kekuatan udara.
Menurut Ivanov, Rusia memiliki kepentingan di Suriah
karena "ribuan warga Rusia telah bergabung ke ISIS dan mereka ini menjadi
ancaman keamanan nasional".
"Ini bukan persoalan mencapai tujuan atau ambisi
kebijakan luar negeri kami, seperti yang dituduhkan oleh negara-negara Barat.
Ini semata-mata karena ada kepentingan nasional Rusia," ujar Ivanov.
Ivanov menambahkan Presiden Suriah, Bashar al-Assad,
secara resmi telah meminta bantuan militer ke Rusia.
Sebelumnya, saat berpidato di markas PBB, Presiden Putin
menyerukan koalisi yang lebih besar untuk melawan teroris.
Selain Rusia, koalisi pimpinan Amerika Serikat sudah
terlebih dulu melancarkan serangan udara di Suriah dalam satu tahun terakhir.
Rusia dan AS gelar pertemuan soal wilayah terbang Suriah
Pentagon mengatakan bahwa pesawat jet mereka harus
melakukan manuver pemisahan agar tidak terlalu dekat dengan pesawat tempur
Rusia.
Rusia sudah sepakat untuk mengadakan pertemuan dengan
Amerika Serikat tentang keamanan saat pengeboman di Suriah, menurut Pentagon.
Pertemuan itu "sangat mungkin terjadi akhir pekan
ini," kata juru bicara Peter Cook.
Muncul kekhawatiran akan kecelakaan tabrakan karena
Amerika Serikat dan Rusia sama-sama melakukan serangan bom di Suriah meski
secara terpisah.
Amerika Serikat dan sekutu NATO terganggu karena
pesawat-pesawat jet Rusia sudah beberapa kali melanggar wilayah terbang Turki.
Awal pekan ini, pejabat Pentagon mengatakan bahwa mereka
harus melakukan setidaknya satu manuver "pemisahan yang aman" agar
jet tempur Amerika Serikat tidak berada terlalu dekat dengan pesawat Rusia di
atas Suriah.
Peristiwa ini terjadi pada 1 Oktober, tapi Pentagon tak
memberi penjelasan lanjutan.
Pertemuan ini diperkirakan akan membahas tentang seberapa
besar jarak pemisahan antara pesawat jet Amerika Serikat dan Rusia dan bahasa
apa yang menjadi standar komunikasi para kru.
Rusia juga sudah meluncurkan roket dari kapal perang di Laut
Kaspia.
Ada kekhawatiran bahwa Rusia sebenarnya menyerang
lawan-lawan Presiden Bashar al-Assad, bukan posisi kelompok militan ISIS.
Menteri Pertahanan AS Ashton Carter pada Jumat (9/10)
menuduh Rusia melakukan operasi militer yang "pada dasarnya cacat" di
Suriah dan akan "memantik perang sipil sehingga mendorong
ekstremisme".
Namun Moskow membantah pernyataan yang menyatakan bahwa
dalam sepekan terakhir mereka menyerang sasaran yang bukan ISIS.
Rudal-rudal penjelajah Rusia 'jatuh di Iran'
Foto dari Kementerian Pertahanan Rusia menunjukkan
rudal-rudal Rusia ditembakkan dari Laut Kaspia.
Para pejabat di Kementerian Pertahanan Amerika Serikat
mengatakan, rudal-rudal penjelajah Rusia yang ditembakkan dari Laut Kaspia
dengan sasaran di Suriah jatuh di Iran.
Dua pejabat yang meminta namanya dirahasiakan mengatakan,
belum jelas apakah ada kerusakan akibat tembakan rudal ini.
Seorang pejabat mengatakan empat rudal keluar dari jalur
tembakan.
Kantor berita Iran mengutip gubernur Provinsi Takab, Iran
barat, yang mengatakan benda asing jatuh di satu desa.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan semua rudal
menghantam sasaran yang diinginkan di Suriah.
Para pejabat Rusia mengatakan pada Rabu (07/08) telah
ditembakkan 26 rudal penjelajah dari kapal tempur Rusia di Laut Kaspia dengan
sasaran kelompok-kelompok jihad di Suriah utara dam barat laut.
Klaim bahwa rudal-rudal Rusia jatuh ke Iran ini muncul
ketika NATO kembali menegaskan bahwa mereka akan membela sekutu mereka.
NATO mengatakan telah mengubah prosedur yang memungkinkan
pengerahan pasukan menjadi lebih cepat.
Perkembangan ini terjadi di saat Rusia meningkatkan
keterlibatan militer mereka dalam konflik Suriah.
Suriah sendiri menyambut baik "bantuan dari
Rusia" dengan mengatakan serangan militer Rusia telah melemahkan kekuatan
kelompok yang menamakan diri Negara Islam atau dikenal dengan nama ISIS.
Empat kapal perang Rusia dilaporkan menembakkan 26 peluru
kendali pada 11 sasaran ISIS.
Rusia menyatakan telah melancarkan serangan roket ke
sasaran kelompok yang menamakan diri Negara Islam atau ISIS di Suriah dari
kapal perangnya di Laut Kaspia yang berjarak sekitar 1.500km.
Menteri Pertahanan Sergei Shoigu mengatakan empat kapal
perang menembakkan 26 peluru kendali laut pada 11 sasaran dan menghancurkannya.
Sementara pasukan darat Suriah melakukan penyerangan
dengan perlindungan udara Rusia, kata para pejabat Suriah.
Rusia menyangkal tuduhan bahwa sebagian besar serangan
yang mereka lancarkan mengenai sasaran yang bukan ISIS.
Lembaga pegiat, Syrian Observatory for Human Rights,
melaporkan berlangsung ''pertempuran sengit dalam beberapa bulan' ini di
Provinsi Hama dan Idlib.
Bentrokan terjadi setelah dilancarkannya serangan udara
Rusia di daerah yang sama.
Diperkirakan serangan dari Laut Kaspia ini merupakan
serangan terkoordinasi pertama sejak serangan udara Rusia, yang merupakan
sekutu dekat Presiden Suriah Bashar al-Assad, dimulai pada tanggal 30
September.
Rusia mengatakan pihaknya menargetkan 'semua teroris'
tetapi paling tidak sebagian serangan udaranya dilaporkan mengenai warga sipil
dan kelompok-kelompok pemberontak yang didukung pihak Barat.
Wawancara Presiden Bashar al-Assad disiarkan televisi
Iran pada Minggu (04/10).
Presiden Suriah Bashar al-Assad menggambarkan campur
tangan Rusia dalam perang saudara di Suriah sebagai sangat penting untuk
keamanan seluruh kawasan Timur Tengah.
Pemimpin Suriah ini mengatakan, aksi militer koalisi
pimpinan Amerika Serikat terhadap kelompok yang menamakan diri Negara Islam
atau ISIS gagal mencegah penyebaran terorisme.
Ia menegaskan hanya koalisi Suriah, Rusia, Iran dan Irak
yang bisa mencegah kerusakan di kawasan.
"Koalisi ini harus berhasil, jika tidak, kita akan
menyaksikan kehancuran seluruh kawasan. Kami yakin koalisi ini akan
berhasil," kata presiden Suriah dalam wawancara dengan televisi Iran yang
disiarkan pada Minggu (04/10).
Menurutnya, keempat negara itu bersatu-padu mengatasi
terorisme dan pada akhirnya akan mencapai "hasil praktis", tidak
seperti koalisi pimpinan Amerika Serikat.
Rusia telah melancarkan serangan udara terhadap ISIS di
Suriah sejak pekan lalu.
Ketika Presiden Bashar al-Assad menyampaikan hal
tersebut, Rusia terus melancarkan serangan udara di Suriah.
Disebutkan bahwa Rusia menyerang posisi-posisi ISIS,
namun para pegiat mengatakan fokus sasaran adalah kelompok-kelompok yang
menentang Presiden Assad.
Asap membumbung karena serangan udara di Kafr Nabel,
provinsi Idlib.
Anggota koalisi pimpinan Amerika Serikat, yang
melancarkan perlawanan terhadap kelompok yang menamakan diri Negara Islam atau
ISIS, mendesak Rusia untuk menghentikan serangan udara yang mereka katakan
menghantam kelompok oposisi Suriah dan warga sipil.
Dalam sebuah pernyataan bersama yang dikeluarkan hari
Jumat (2 Oktober), Amerika Serikat, Inggris, Turki dan anggota lain koalisi
mengatakan serangan Rusia akan "hanya memicu lebih banyak
ekstremisme".
Rusia, yang menurut para saksi mata kembali melakukan
serangan pada hari Jumat (02/10), menyatakan pihaknya menargetkan ISIS.
Seorang pejabat senior Rusia mengatakan serangan dapat
berlangsung selama tiga sampai empat bulan.
Alexei Pushkov, pimpinan dewan luar negeri parlemen
Rusia, menambahkan AS hanya "berpura-pura" membom ISIS.
Dia berjanji operasi Rusia akan lebih efektif.
Angkatan udara Rusia memulai serangan udara di Suriah
pada hari Rabu (30 September).
Militer Suriah menyatakan Rusia telah melakukan 18
serangan udara sejak Kamis malam.
Diantaranya dilakukan di provinsi Hama dan Idlib,
provinsi dimana terdapat kekuatan ISIS.
Parlemen setuju Rusia lancarkan serangan udara di Suriah
Rusia mengatakan 'ribuan warga Rusia' telah bergabung
dengan ISIS di Suriah.
Majelis Tinggi Parlemen Rusia pada hari Rabu (30/09)
dengan suara bulat menyetujui permintaan Presiden Vladimir Putin mengirim
tentara ke negara lain.
Keputusan ini melapangkan jalan bagi pemerintah Rusia
untuk melancarkan serangan udara menggempur kelompok yang menamakan diri Negara
Islam atau ISIS.
Juru bicara pemerintah Rusia, Sergei Ivanov, mengatakan
pihaknya tidak akan mengirim tentara darat ke Suriah dan hanya akan menggunakan
kekuatan udara.
Menurut Ivanov, Rusia memiliki kepentingan di Suriah
karena "ribuan warga Rusia telah bergabung ke ISIS dan mereka ini menjadi
ancaman keamanan nasional".
"Ini bukan persoalan mencapai tujuan atau ambisi
kebijakan luar negeri kami, seperti yang dituduhkan oleh negara-negara Barat.
Ini semata-mata karena ada kepentingan nasional Rusia," ujar Ivanov.
Ivanov menambahkan Presiden Suriah, Bashar al-Assad,
secara resmi telah meminta bantuan militer ke Rusia.
Sebelumnya, saat berpidato di markas PBB, Presiden Putin
menyerukan koalisi yang lebih besar untuk melawan teroris.
Selain Rusia, koalisi pimpinan Amerika Serikat sudah
terlebih dulu melancarkan serangan udara di Suriah dalam satu tahun terakhir.
Iran dan Rusia lawan ISIS, dukung Al-Assad
Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) mendukung
pemerintahan Suriah di bawah Presiden Bashar al-Assad (kiri).
Presiden Iran Hassan Rouhani dan Presiden Rusia Vladimir
Putin mengemukakan tekad mereka untuk menyertakan pemerintahan Presiden Suriah
Bashar al-Assad dalam perlawanan terhadap kelompok milisi ISIS.
Dalam pertemuan dengan sejumlah lembaga kajian dan
wartawan sebelum sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa dimulai,
Rouhani mengatakan bahwa pemerintahan Al-Assad tidak boleh dilemahkan apabila
ISIS ingin dikalahkan.
“Jika pemerintah Suriah tidak diikutsertakan, teroris
akan memasuki Damaskus dan seluruh negeri akan menjadi kawasan yang
dikendalikan dan menjadi tempat aman bagi teroris,” kata Rouhani, sebagaimana
dikutip kantor berita AFP.
Menurut Rouhani, posisi Iran dan Rusia ‘hampir sama
persis’ menyangkut pemerintahan Al-Assad dan kelompok ISIS.
Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin mendesak
negara-negara di kawasan untuk bergabung ke dalam struktur koordinasi melawan
ISIS.
“Kami telah mengusulkan kerja sama dengan negara-negara
di kawasan. Kini kami tengah menciptakan semacam kerangka kerja sama,” ujar
Putin, seraya menambahkan bahwa tentara Suriah di bawah pimpinan Presiden
Bashar al-Assad ialah militer yang sah.
Sehubungan dengan struktur koordinasi yang disebutkan
Putin, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov memastikan bahwa Rusia, Suriah,
Irak, dan Iran telah membentuk unit intelijen di Baghdad untuk berbagi
informasi dan rencana untuk memerangi ISIS.
Image copyrightReuters
Image caption
Sekitar empat juta warga Suriah melarikan diri dari
negara itu sejak konflik berlangsung 2011 lalu.
Dilengserkan
Sikap Iran dan Rusia tidak sejalan dengan posisi
negara-negara Barat.
Perdana Menteri Inggris David Cameron, Presiden Amerika
Serikat Barack Obama, dan Presiden Prancis Francois Hollande berulang kali
mendesak agar Al-Assad dilengserkan dari tampuk kekuasaan sebagai persyaratan
kesepakatan damai.
“(Bashar al-) Assad tidak bisa menjadi bagian dari masa
depan Suriah. Dia telah menjagal rakyatnya sendiri. Dia telah membantu
menciptakan konflik dan krisis migrasi ini. Dialah pejabat yang merekrut
anggota ISIS,” kata Cameron.
Di New York, para pemimpin negara berdatangan untuk
menghadiri sidang Majelis Umum PBB di tengah krisis migran dan pengungsi asal
Suriah.
Sejak konflik berlangsung di Suriah pada 2011, lebih dari
200.000 orang meninggal dunia. Kemudian sekitar empat juta warga Suriah telah
melarikan diri ke berbagai negara, termasuk Turki, Libanon, Yordania,
Operasi ini digelar menyusul keputusan untuk memperluas
upaya serangan terhadap kelompok militan, seperti dilaporkan Kantor berita AFP.
Prancis untuk pertama kalinya melakukan serangan udara
terhadap kekuatan kelompok militan yang menamakan diri Negara Islam atau ISIS
di Suriah, Minggu (27/09).
Operasi ini digelar menyusul keputusan untuk memperluas
upaya serangan terhadap kelompok militan tersebut, seperti dilaporkan Kantor
berita AFP.
Kantor Kepresidenan Prancis mengatakan serangan udara ini
dilakukan setelah pihaknya melakukan operasi pengintaian selama dua minggu
terakhir.
Selama ini Perancis hanya mengambil bagian dalam serangan
udara di Irak, demikian laporan Kantor berita Reuters.
Operasi "melawan ancaman teroris" Negara Islam
dikoordinasikan dengan mitra regional, demikian pernyataan tersebut.
'Sia-sia dan tidak realistis'
Pada awal September lalu, Presiden Francois Hollande
menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan persiapan untuk memulai serangan
udara terhadap kelompok militan Negara Islam di Suriah.
Namun demikian, lanjutnya, Prancis sejak awal
mengesampingkan pengiriman pasukan untuk melakukan serangan terhadap ISIS yang
disebutnya "sia-sia dan tidak realistis".
Sejauh ini lebih dari 220.000 warga Suriah telah tewas
dan lebih dari sembilan juta warga negara itu meninggalkan negara itu dengan
berstatus sebagai pengungsi.
Kelompok perlawanan Suriah masih gigih melawan Presiden
Bashar al-Assad.
Koalisi sekitar 200 organisasi hak asasi manusia
memperingati setahun munculnya protes di Suriah dengan menyeru kepada Rusia dan
Cina untuk mendukung kebijakan PBB terhadap pemerintahan Presiden Assad.
Mereka meminta Dewan Keamanan PBB meloloskan resolusi
yang menekan pemerintah Suriah untuk segera mengakhiri serangan terhadap para
pengunjuk rasa.
Mereka menekankan perlunya komunitas internasional
termasuk Rusia dan Cina untuk mendukung resolusi ini.
Seruan itu keluar menjelang kembalinya utusan khusus PBB
dan Liga Arab Kofi Annan untuk Suriah, yang hari Jumat ini (16/3) akan
menyampaikan hasil laporan kunjungannya.
Bumi hangus
Sementara di Suriah pertempuran terus berlanjut, dengan
pasukan Presiden Bashar al-Assad melakukan gerakan bumi hangus di berbagai kota
yang mereka serang, demikian disampaikan organisasi Human Rights Watch (HRW).
''Pasukan Suriah melakukan bumi hangus di berbagai kota
sementara tangan Dewan Keamanan tertelikung oleh Rusia dan Cina,'' kata Sarah
Leah Witson dari HRW.
Di saat pertemuran terus berlanjut, Arab Saudi dan Italia
memutuskan untuk mengikuti beberapa negara sebelumnya dengan menutup kedutaan
besar mereka karena tindak kekerasan yang terus terjadi.
HRW mengatakan pasukan pemerintah menggunakan senjata
mesin kaliber tinggi, tank, dan menembakkan mortir secara membabi buta ke
berbagai gedung ataupun orang di jalanan di kota-kota yang menjadi sasaran
serbuan mereka.
Cina lawan AS terkait Laut Cina Selatan
Washington meyakini langkah Beijing membangun fasilitas
militer bertujuan untuk memperkuat klaim.
Cina menyerang balik Amerika Serikat terkait pertikaian
wilayah Laut Cina Selatan.
Juru bicara kementerian luar negeri, Hua Chunying,
menyinggung AS saat menyalahkan "sejumlah negara" yang "terus
menerus menggunakan kekuatan militernya" di kawasan itu.
Minggu lalu, pejabat Amerika mengatakan mereka sedang
mempertimbangkan mengarahkan kapal perang di daerah sekitar kepulauan Spratly
yang dinyatakan Cina sebagai wilayahnya.
Hal ini memicu perang kata-kata diantara kedua negara
adikuasa ini.
Cina membuat khawatir sejumlah tetangganya, dan AS,
karena memperluas serangkaian pulau kecil, lapor wartawan BBC Michael Bristow.
Washington meyakini langkah Beijing membangun fasilitas
militer bertujuan untuk memperkuat klaim atas kawasan sengketa itu.
Cina menyatakan pembangunan tersebut sah dan diperlukan
untuk melindungi kedaulatannya.
Pertikaian dimulai ketika para pejabat AS menyatakan
sedang mempertimbangkan pengiriman kapal perang di dalam wilayah 12 mil laut
yang Cina klaim sebagai daerahnya di sekitar kepulauan Spratly.Presiden Rusia
Vladimir Putin (kanan) mendukung pemerintahan Suriah di bawah Presiden Bashar
al-Assad (kiri).
Presiden Iran Hassan Rouhani dan Presiden Rusia Vladimir
Putin mengemukakan tekad mereka untuk menyertakan pemerintahan Presiden Suriah
Bashar al-Assad dalam perlawanan terhadap kelompok milisi ISIS.
Dalam pertemuan dengan sejumlah lembaga kajian dan
wartawan sebelum sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa dimulai,
Rouhani mengatakan bahwa pemerintahan Al-Assad tidak boleh dilemahkan apabila
ISIS ingin dikalahkan.
“Jika pemerintah Suriah tidak diikutsertakan, teroris
akan memasuki Damaskus dan seluruh negeri akan menjadi kawasan yang
dikendalikan dan menjadi tempat aman bagi teroris,” kata Rouhani, sebagaimana
dikutip kantor berita AFP.
Menurut Rouhani, posisi Iran dan Rusia ‘hampir sama
persis’ menyangkut pemerintahan Al-Assad dan kelompok ISIS.
Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin mendesak
negara-negara di kawasan untuk bergabung ke dalam struktur koordinasi melawan
ISIS.
“Kami telah mengusulkan kerja sama dengan negara-negara
di kawasan. Kini kami tengah menciptakan semacam kerangka kerja sama,” ujar
Putin, seraya menambahkan bahwa tentara Suriah di bawah pimpinan Presiden
Bashar al-Assad ialah militer yang sah.
Sehubungan dengan struktur koordinasi yang disebutkan
Putin, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov memastikan bahwa Rusia, Suriah,
Irak, dan Iran telah membentuk unit intelijen di Baghdad untuk berbagi
informasi dan rencana untuk memerangi ISIS.
Sekitar empat juta warga Suriah melarikan diri dari
negara itu sejak konflik berlangsung 2011 lalu.
Dilengserkan
Sikap Iran dan Rusia tidak sejalan dengan posisi
negara-negara Barat.
Perdana Menteri Inggris David Cameron, Presiden Amerika
Serikat Barack Obama, dan Presiden Prancis Francois Hollande berulang kali
mendesak agar Al-Assad dilengserkan dari tampuk kekuasaan sebagai persyaratan
kesepakatan damai.
“(Bashar al-) Assad tidak bisa menjadi bagian dari masa
depan Suriah. Dia telah menjagal rakyatnya sendiri. Dia telah membantu
menciptakan konflik dan krisis migrasi ini. Dialah pejabat yang merekrut
anggota ISIS,” kata Cameron.
Di New York, para pemimpin negara berdatangan untuk
menghadiri sidang Majelis Umum PBB di tengah krisis migran dan pengungsi asal
Suriah.
Sejak konflik berlangsung di Suriah pada 2011, lebih dari
200.000 orang meninggal dunia. Kemudian sekitar empat juta warga Suriah telah
melarikan diri ke berbagai negara, termasuk Turki, Libanon, Yordania, hingga
Eropa.
Berbagi berita ini Tentang berbagi
Operasi ini digelar menyusul keputusan untuk memperluas
upaya serangan terhadap kelompok militan, seperti dilaporkan Kantor berita AFP.
Prancis untuk pertama kalinya melakukan serangan udara
terhadap kekuatan kelompok militan yang menamakan diri Negara Islam atau ISIS
di Suriah, Minggu (27/09).
Operasi ini digelar menyusul keputusan untuk memperluas
upaya serangan terhadap kelompok militan tersebut, seperti dilaporkan Kantor
berita AFP.
Kantor Kepresidenan Prancis mengatakan serangan udara ini
dilakukan setelah pihaknya melakukan operasi pengintaian selama dua minggu
terakhir.
Selama ini Perancis hanya mengambil bagian dalam serangan
udara di Irak, demikian laporan Kantor berita Reuters.
Operasi "melawan ancaman teroris" Negara Islam
dikoordinasikan dengan mitra regional, demikian pernyataan tersebut.
'Sia-sia dan tidak realistis'
Pada awal September lalu, Presiden Francois Hollande
menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan persiapan untuk memulai serangan
udara terhadap kelompok militan Negara Islam di Suriah.
Namun demikian, lanjutnya, Prancis sejak awal
mengesampingkan pengiriman pasukan untuk melakukan serangan terhadap ISIS yang
disebutnya "sia-sia dan tidak realistis".
Sejauh ini lebih dari 220.000 warga Suriah telah tewas
dan lebih dari sembilan juta warga negara itu meninggalkan negara itu dengan
berstatus sebagai pengungsi.
Berbagi berita ini Tentang berbagi
Organisasi HAM protes Rusia dan Cina soal Suriah
Kelompok perlawanan Suriah masih gigih melawan Presiden
Bashar al-Assad.
Koalisi sekitar 200 organisasi hak asasi manusia
memperingati setahun munculnya protes di Suriah dengan menyeru kepada Rusia dan
Cina untuk mendukung kebijakan PBB terhadap pemerintahan Presiden Assad.
Mereka meminta Dewan Keamanan PBB meloloskan resolusi
yang menekan pemerintah Suriah untuk segera mengakhiri serangan terhadap para
pengunjuk rasa.
Suriah, Timur tengah
Mereka menekankan perlunya komunitas internasional termasuk
Rusia dan Cina untuk mendukung resolusi ini.
Seruan itu keluar menjelang kembalinya utusan khusus PBB
dan Liga Arab Kofi Annan untuk Suriah, yang hari Jumat ini (16/3) akan
menyampaikan hasil laporan kunjungannya.
Bumi hangus
Sementara di Suriah pertempuran terus berlanjut, dengan
pasukan Presiden Bashar al-Assad melakukan gerakan bumi hangus di berbagai kota
yang mereka serang, demikian disampaikan organisasi Human Rights Watch (HRW).
''Pasukan Suriah melakukan bumi hangus di berbagai kota
sementara tangan Dewan Keamanan tertelikung oleh Rusia dan Cina,'' kata Sarah
Leah Witson dari HRW.
Di saat pertemuran terus berlanjut, Arab Saudi dan Italia
memutuskan untuk mengikuti beberapa negara sebelumnya dengan menutup kedutaan
besar mereka karena tindak kekerasan yang terus terjadi.
HRW mengatakan pasukan pemerintah menggunakan senjata
mesin kaliber tinggi, tank, dan menembakkan mortir secara membabi buta ke
berbagai gedung ataupun orang di jalanan di kota-kota yang menjadi sasaran
serbuan mereka.
Cina lawan AS terkait Laut Cina Selatan
Washington meyakini langkah Beijing membangun fasilitas
militer bertujuan untuk memperkuat klaim.
Cina menyerang balik Amerika Serikat terkait pertikaian
wilayah Laut Cina Selatan.
Juru bicara kementerian luar negeri, Hua Chunying,
menyinggung AS saat menyalahkan "sejumlah negara" yang "terus
menerus menggunakan kekuatan militernya" di kawasan itu.
Minggu lalu, pejabat Amerika mengatakan mereka sedang
mempertimbangkan mengarahkan kapal perang di daerah sekitar kepulauan Spratly yang
dinyatakan Cina sebagai wilayahnya.
Hal ini memicu perang kata-kata diantara kedua negara
adikuasa ini.
Cina membuat khawatir sejumlah tetangganya, dan AS,
karena memperluas serangkaian pulau kecil, lapor wartawan BBC Michael Bristow.
Washington meyakini langkah Beijing membangun fasilitas
militer bertujuan untuk memperkuat klaim atas kawasan sengketa itu.
Cina menyatakan pembangunan tersebut sah dan diperlukan
untuk melindungi kedaulatannya.
Pertikaian dimulai ketika para pejabat AS menyatakan
sedang mempertimbangkan pengiriman kapal perang di dalam wilayah 12 mil laut
yang Cina klaim sebagai daerahnya di sekitar kepulauan Spratly.
Arab Saudi kembali serang Yaman
22 April 2015
Kirim
yaman saudi serang
Image caption
Seorang anggota pasukan Yaman berjaga di depan mal yang
hancur karena serangan udara Saudi.
Pasukan koalisi yang dipimpin oleh Arab Saudi kembali
melakukan serangan udara terhadap pemberontak Houthi di Yaman, sementara
pertempuran darat terus berlangsung.
Serangan ini terjadi hanya beberapa jam saja sesudah Arab
Saudi mengumumkan bahwa mereka menghentikan serangan udara terhadap Yaman.
Arab Saudi dan pasukan koalisi telah melakukan serangan
udara ini selama empat pekan terakhir.
Seorang diplomat Arab Saudi menyatakan bahwa serangan
udara yang mereka lakukan selama ini telah mencapai hasil yang dikehendaki
dalam menyerang sasaran-sasaran militer.
Menyusul serangan udara ini, pasukan pemberontak
melakukan aksi balasan dengan merebut markas militer di kota Taez.
Pertempuran juga dilaporkan terjadi di kota Aden, kota
Huta dan sebuah kota kecil, Daleh.
Sekalipun melakukan serangan udara, pemerintah Arab Saudi
menyatakan bahwa perjanjian perdamaian masih terus berlangsung dan sedang dalam
proses finalisasi.
Iran, yang dituduh berada di belakang pemberontak Houthi,
sempat memuji langkah Saudi menghentikan serangan udara ini sebagai sebuah
langkah maju dalam perundingan perdamaian.
Konflik di Yaman membuat Aden jadi 'kota mati'
7 April 2015
Kirim
Image caption
Sebuah tank melintas di pusat kota Aden yang terkoyak
oleh perang sejak beberapa bulan terakhir.
Pemimpin Palang Merah Internasional (ICRC) menyatakan
kepada BBC di Aden, bahwa konflik telah mengubah kota itu menjadi "kota
mati".
Robert Ghosen mengatakan pasokan obat-obatan sangat
diperlukan di kota itu. Pada hari Senin, sebuah pesawat bantuan ke Yaman
dibatalkan penerbangannya karena masalah logistik.
Organisasi kesehatan dunia (WHO) menyatakan lebih dari
540 orang meninggal dunia akibat konflik tersebut.
Beberapa bulan terakhir, Yaman telah terkoyak oleh perang
antar beberapa kelompok berbeda.
Konflik utama terjadi antara pemberontak Houthi yang
loyal melawan pemerintahan Presiden Abdrabbuh Mansour Hadi, yang telah
menyelamatkan diri ke Arab Saudi.
Aden sedang dikepung, dimana pemberontak Houthi didorong
ke selatan dari ibukota Sanaa.
Selama dua minggu terakhir, serangan udara Arab Saudi
menargetkan pemberontak Houthi, dan penduduk sipil terjebak di tengah-tengah.
Image caption
Satu keluarga India meninggalkan Yaman yang semakin kacau
oleh peperangan.
Image caption
Pendukung Presiden Abdurrabuh Mansour Hadi mengambil
posisi siap menembak.
'Tak ada orang'
"Kami melihat banyak jenazah diangkut ke rumah
sakit, atau meninggal saat baru dibawa," kata Ghosen kepada BBC.
"Rumah sakit tak memiliki pasokan yang cukup dan
staf yang tepat," katanya lagi.
"Tak ada orang yang terlihat, mereka sembunyi.
Ekonomi berhenti sepenuhnya," katanya menambahkan, jalanan
"dikotori" oleh sampah dan puing dari gedung-gedung yang hancur.
"[Kota ini] dipenuhi orang bersenjata dari berbagai
kelompok yang berperang. Ini kota besar, dan tak ada yang berfungsi," kata
Ghoden lagi.
UNICEF menyatakan setidaknya 74 yang tewas dalam konflik
itu adalah anak-anak. WHO menambahkan 1.700 orang terluka.
ICRC sebelumnya menyerukan gencatan senjata 24 jam di
Aden, sementara Rusia meminta Dewan Keamanan PBB untuk mendukung "jeda
internasional" serangan udara.
ICRC telah diberi izin oleh pasukan koalisi yang dipimpin
Arab Saudi untuk mendaratkan pesawat yang membawa staf kesehatan dan pasokan obat-obatan.
Al Jazeera terbitkan dokumen rahasia
Pemukiman Yahudi
Perundingan Timur Tengah terganjal oleh masalah pemukiman
Yahudi
Jaringan pemberitaan Arab Al Jazeera menerbitkan ratusan
dokumen rahasia yang disebutkan rincian perundingan Timur Tengah.
Dokumen itu antara lain menyebutkan Otorita Palestina
secara diam-diam membiarkan Israel menduduki secara ilegal sebagian besar
kawasan Yerusalem Timur.
Perundingan saat ini antara Israel dan Palestina terhenti
selama berminggu-minggu karena penolakan Israel untuk menghentikan pembangunan
pemukiman Yahudi di kawasan Palestina yang diduduki.
Tetapi bocornya dokumen rahasia ini menunjukkan bahwa
para pemimpin Palestina memang telah siap untuk memberikan kawasan besar yang
diduduki oleh Israel sejak tahun 1967 dengan imbalan kesepakatan.
Topik yang paling kontroversial dalam konflik Timur
Tengah ini adalah Yerusalem, yang diklaim oleh Israel dan Palestina sebagai
ibukota.
Dokumen yang belum dapat diinvestigasi secara independen
oleh BBC, mengklaim juru runding Palestina siap untuk membicarakan masalah
sensitif termasuk akses ke Masjid Umar di kompleks Masjidil Al Aqsa.
Selama bertahun-tahun, para pemimpin Paletina yang sama
mengadakan perundingan dengan Israel dan Amerika Serikat, namun tidak mencapai
hasil apapun.
Warga Palestina sendiri sudah sering melakukan protes,
terutama di sejumlah tempat penting seperti Yerusalem Timur, menentang apa yang
mereka lihat sebagai ekspansi Israel dan lemahnya para pemimpin mereka sendiri.
Pemuda Palestina, aparat Israel bentrok di Al Aqsa
28 September 2015
Kirim
Al AqsaImage copyrightGetty Images
Image caption
Aparat keamanan Israel tampak mengambil posisi di
sejumlah sudut di kompleks masjid.
Kekerasan kembali pecah antara pasukan keamanan Israel
dan warga Palestina di sekitar kompleks Masjid Al Aqsa di Jerusalem.
Polisi menembakkan gas air mata dan granat kejut ke arah
para pemuda Palestina yang melemparkan batu dan bom molotov ke arah aparat
keamanan Israel pada Senin (28/09).
Para pemuda Palestina selanjutnya membarikade diri di
dalam masjid. Mereka menginap di masjid tersebut dan sebelumnya berjanji akan
"mempertahankan" masjid.
Masjid Al Aqsa terletak di kawasan Haram Al Sharif atau
dikenal dengan nama Bukit Bait oleh umat Yahudi, yang dianggap sebagai tempat
suci bagi umat Islam maupun Yahudi.
Kawasan itu berada di Jerusalem Yimur yang diduduki
Israel.
Pengunjung Yahudi mendapat pengawalan ketat di kompleks
Masjid Al Aqsa.
Di lokasi tersebut sebelumnya memang sering terjadi
bentrokan, tetapi ketegangan meningkat belakangan.
Di antara penyebabnya adalah kecurigaan di pihak
Palestina bahwa Israel ingin mengubah pengaturan di lokasi tersebut, tetapi
Israel membantah kecurigaan itu.
Peristiwa ini terjadi bertepatan dengan hari pertama
Sukkot atau Hari Raya Pondok Daun bagi umat Yahudi.
Sudah lazim orang menganggap Amerika satu superpower,
sekurang-kurangnya superpower militer. Akan tetapi Emmanuel Todd, seorang pakar
ilmu pengetahuan Perancis berpendapat lain. Bukunya. yang berjudul Apres
l’empire. Essai sur la decomposition du systeme Americain (Editions Gallimard,
Paris 2002) telah diterjemahkan dalam berbagai bahasa. Dalam versinya yang
bahasa Jerman, yaitu Weltmacht USA, ein Nachruf yang telah diterbitkan Piper
Verlag GmbH, Munchen pada tahun 2003, Emmanuel Todd menulis bahwa Amerika bukan
superpower , baik dalam ekonomi maupun militer.. Tentang ekonomi cukup
disampaikan di sini bahwa Todd menilai besarnya ketergantungan Amerika kepada
bangsa-bangsa lain dalam berbagai aspek ekonomi sebagai indikasi bahwa Amerika
bukan satu superpower ekonomi yang mengungguli ekonomi dunia.
Untuk membahas pandangan Todd bahwa Amerika bukan
superpower militer perlu kita telaah pokok-pokok argumentasi Todd. Ia
mengatakan bahwa bangsa Amerika mempunyai kelemahan struktural dalam bidang
militer. Dalam sejarahnya bangsa Amerika tidak pernah beradu kekuatan dengan
musuh yang sama kekuatannya. Dimulai dengan perangnya yang asimmetris dengan
suku-suku Indian. Juga dalam Perang Dunia II AS berhadapan dengan Jerman yang
tinggal runtuh karena pukulan berat oleh tentara Uni Soviet. Setelah melakukan
pendaratan di Normandie Amerika melakukan operasi militer yang tidak seimbang
dengan keunggulannya dalam material dan jumlah manusia. Todd mengemukakan
pendapat Liddell Hart, pakar strategi dan sejarah militer Inggeris, yang
mengatakan betapa lambat dan birokratis cara bergeraknya tentara AS di darat.
Keunggulan Amerika di laut dan udara memang sangat besar sebagai hasil kekuatan
industrinya. Setelah memenangkan pertempuran laut Midway, perang AS lawan
Jepang mirip perangnya dengan Indian. Keunggulan material dan logistik AS
terlalu besar dan Jepang tidak mampu mengimbanginya. Akan tetapi lain halnya
operasinya di darat. Setelah Perang Dunia II tampak jelas bahwa kekuatan darat
Amerika kurang mampu untuk memenangkan perang. Di Korea keberhasilan hanya
separoh, sedangkan di Vietnam gagal sama sekali. Padahal AS menghadapi negara
yang kecil dan jauh lebih rendah kemampuan industrinya.
Dalam tahun-tahun akhir ini AS mengembangkan konsep
perang yang tidak atau seminimal mungkin mengakibatkan korban mati bagi orang
Amerika. Cara berpikir demikian berakibat bahwa kemampuan operasi darat makin
kurang dapat diandalkan. Sebab dalam operasi darat sukar untuk menghindari
perjumpaan langsung dengan kekuatan lawan. Konsep AS tersebut didasarkan
keunggulan teknologinya yang hendak dimanfaatkan semaksimal mungkin. Konsep
itu. mengutamakan serangan udara yang bertujuan menghancurkan perlawanan musuh
melalui pemboman udara dan pukulan dengan peluru kendali. Teknologi precision
guided munition (PGM) memungkinkan penembakan peluru kendali dengan perkenaan
tepat pada jarak jauh. Di samping itu dikembangkan smart bombs atau bom yang
perkenaannya tepat. Sedangkan untuk penentuan sasaran digunakan remote sensing
atau peninjauan saksama ke seluruh wilayah dengan memanfaatkan satelit udara.
Dilengkapi dengan aksi intelijen manusia yang dilengkapi sarana komunikasi
untuk memungkinkan laporan instant dan dilanjutkan oleh serangan udara
seketika. Dengan cara demikian diperkirakan bahwa musuh dapat dihancurkan dalam
waktu tidak lama oleh serangan udara tanpa penggunaan kekuatan darat. Setelah
musuh dihancurkan baru tentara darat bergerak ke daerah musuh untuk
mengkonsolidasi kemenangan.. Cara demikian diharapkan akan mengakibatkan korban
minimal pada tentara AS.. Akan tetapi konsep ini akan sukar dilaksanakan
apabila musuh mempunyai kemampuan pertahanan udara yang efektif, kata Todd.
Oleh sebab itu AS hanya akan berperang kalau menghadapi pihak lain yang lemah
dan terbatas kekuatan militernya, terutama pertahanan udaranya.
Untuk menunjukkan kepada dunia luar bahwa AS masih kuat
dan kuasa diadakan penempatan pasukan AS dalam jumlah besar di luar negeri,
antara lain di Jerman 60.053, Jepang 41.257, Korea Selatan 35.663, Italia
11.677, Inggeris 11.379, di Spanyol 3.575. Selain itu di daerah Balkan ada
13.774 dan di Timur Tengah 9.956 orang. Namun untuk mengadakan operasi militer
AS tidak mempunyai kemampuan kongkrit yang sesuai dengan potensinya. Memang
kapal-kapal induk AS (aircraft carrier) mampu bergerak leluasa di lautan dunia.
Hal ini merupakan projection of power yang penting bagi supremasi politik. Akan
tetapi karena kurang kesediaan mengoperasikan kekuatan darat, maka AS kurang
sanggup mengadakan konfrontasi militer terhadap lawan yang kekuatan militernya
cukup besar. dan hanya bertindak terhadap pihak lain yang diyakini lemah. .
Sikap AS yang keras terhadap Islam oleh Todd dijelaskan
sebagai berikut :
adanya pertentangan ideologi setelah komunisme kalah;
untuk menguasai minyak Timur Tengah yang dihuni penduduk
mayoritas Islam;
akan tetapi terutama karena dunia Islam secara militer
lemah;
dan sebagai demonstrasi kekuasaan strategi AS secara
murah dan relatif aman.
Demikianlah pokok-pokok argumentasi Todd bahwa AS bukan
superpower militer.
Adalah benar bahwa setelah Perang Dunia II selalu negara
kecil atau yang belum berkembang yang menjadi sasaran perang AS. Tidak pernah
langsung dengan Uni Soviet. Mulai dengan Korea Utara, kemudian Vietnam yang
semua kurang kongkrit hasilnya. Kemudian serangan ke Panama untuk menangkap
presidennya. Perang Teluk I hanya dibatasi pada pembebasan Kuwait dan tidak
dilanjutkan dengan menaklukkan Irak. Serangan ke Afghanistan sesuai konsep baru
karena lawan tidak ada kemampuan pertahanan udara. Kekuatan darat AS baru
digerakkan setelah pasukan Afghanistan yang melawan Taliban, yaitu pasukan
Northern Alliance, lebih dulu bergerak masuk. Toh hingga kini AS belum berhasil
melikuidasi Osama bin Laden dan Al Qaeda, padahal itu yang menjadi tujuan
serangan ke Afghanistan. Serangan ke Irak baru dilakukan setelah Irak setengah
melucuti diri sendiri, yaitu menuruti kehendak PBB untuk menghancurkan semua
senjata besar. Sekalipun nampaknya Irak dapat dikalahkan dengan melakukan
konsep perang baru, namun hingga sekarang AS belum dapat menguasai negara itu.
AS kewalahan menghadapi serangan gerilya pihak Irak sehingga minta bantuan
tentara negara-negara lain. Panglima Tentara AS di Irak mengakui bahwa setiap
hari rata-rata ada 15 kali gangguan atau serangan dari pihak Irak yang
membahayakan anggotanya.
Kekurangmampuan AS menghadapi negara yang agak kuat
militernya tampak dalam masalah Korea Utara dewasa ini. AS menyerang Irak
dengan alasan negara itu menyembunyikan senjata destruksi missal, tetapi
tuduhan itu hingga sekarang tidak dapat dibuktikan kebenarannya. Sebaliknya
Korea Utara secara terang-terangan mengatakan bahwa ia memiliki senjata
nuklir.. Kalau AS benar-benar konsekuen sikapnya ia harus juga menyerang Korea
Utara yang sejak semula ia namakan Poros Kejahatan bersama Irak dan Iran. Akan
tetapi Korea Utara secara militer tidak dapat dianggap lemah. Korea Utara tidak
mau melucuti senjata nuklirnya sebelum AS menyatakan tidak akan menyerangnya.
Ia mengancam, kalau sampai AS menyerang, Korea Utara akan mengadakan pembalasan
setimpal. Pasukan AS di Korea Selatan dan Jepang dapat menjadi sasaran untuk
serangan balas Korea Utara. Sikap Korea Utara itu mungkin semacam gertak
sambal, tetapi nyatanya hingga kini AS tidak menyerangnya. Berbeda sekali
dengan sikap AS terhadap Irak.
Dengan gambaran itu memang Amerika tidak semampu atau
sekuat kita perkirakan . Nampaknya penilaian Emmanuel Todd benar bahwa AS bukan
satu superpower militer . Namun karena sikap AS yang hegemonistik, maka
kekuatannya menjadi ancaman bagi negara-negara yang kurang kuat militernya. Hal
ini mendorong negara kecil mempersenjatai diri untuk tidak dinilai lemah,
bahkan kalau perlu dengan senjata nuklir. Itulah yang sekarang dilakukan Iran
untuk mencegah serangan ASKekuatan militer Indonesia adalah salahsatu yang
terbesar dan terkuat di dunia. Saat itu, bahkan kekuatan Belanda sudah tidak
sebanding dengan Indonesia, dan Amerika sangat khawatir dengan perkembangan
kekuatan militer kita yang didukung besar-besaran oleh teknologi terbaru Uni
Sovyet.
1960, Belanda masih bercokol di Papua. Melihat kekuatan
Republik Indonesia yang makin hebat, Belanda yang didukung Barat merancang
muslihat untuk membentuk negara boneka yang seakan-akan merdeka, tapi masih
dibawah kendali Belanda.
Presiden Sukarno segera mengambil tindakan ekstrim,
tujuannya, merebut kembali Papua. Sukarno segera mengeluarkan maklumat
“Trikora” di Yogyakarta, dan isinya adalah:
1. Gagalkan pembentukan negara boneka Papua buatan
kolonial Belanda.
2. Kibarkan Sang Saka Merah Putih di seluruh Irian Barat
3. Bersiaplah untuk mobilisasi umum, mempertahankan
kemerdekaan dan kesatuan tanah air bangsa.
Berkat kedekatan Indonesia dengan Sovyet, maka Indonesia
mendapatkan bantuan besar-besaran kekuatan armada laut dan udara militer
termaju di dunia dengan nilai raksasa, US$ 2.5 milyar. Saat ini, kekuatan
militer Indonesia menjadi yang terkuat di seluruh belahan bumi selatan.
Kekuatan utama Indonesia di saat Trikora itu adalah
salahsatu kapal perang terbesar dan tercepat di dunia buatan Sovyet dari kelas
Sverdlov, dengan 12 meriam raksasa kaliber 6 inchi. Ini adalah KRI Irian,
dengan bobot raksasa 16.640 ton dengan awak sebesar 1270 orang termasuk 60
perwira. Sovyet, tidak pernah sekalipun memberikan kapal sekuat ini pada bangsa
lain manapun, kecuali Indonesia.(kapal-kapal terbaru Indonesia sekarang dari
kelas Sigma hanya berbobot 1600 ton).
Angkatan udara Indonesia juga menjadi salahsatu armada
udara paling mematikan di dunia, yang terdiri dari lebih dari 100 pesawat
tercanggih saat itu. Armada ini terdiri dari :
1. 20 pesawat pemburu supersonic MiG-21 Fishbed.
2. 30 pesawat MiG-15.
3. 49 pesawat tempur high-subsonic MiG-17.
4. 10 pesawat supersonic MiG-19.
Pesawat MiG-21 Fishbed adalah salahsatu pesawat
supersonic tercanggih di dunia, yang telah mampu terbang dengan kecepatan
mencapai Mach 2. Pesawat ini bahkan lebih hebat dari pesawat tercanggih Amerika
saat itu, pesawat supersonic F-104 Starfighter dan F-5 Tiger. Sementara Belanda
masih mengandalkan pesawat-pesawat peninggalan Perang Dunia II seperti P-51
Mustang.
Sebagai catatan, kedahsyatan pesawat-pesawat MiG-21 dan
MiG-17 di Perang Vietnam sampai mendorong Amerika mendirikan United States Navy
Strike Fighter Tactics Instructor, pusat latihan pilot-pilot terbaik yang
dikenal dengan nama TOP GUN.
Indonesia juga memiliki armada 26 pembom jarak jauh
strategis Tu-16 Tupolev (Badger A dan B). Ini membuat Indonesia menjadi
salahsatu dari hanya 4 bangsa di dunia yang mempunyai pembom strategis, yaitu
Amerika, Rusia, dan Inggris. Pangkalannya terletak di Lapangan Udara Iswahyudi,
Surabaya.
Bahkan China dan Australia pun belum memiliki pesawat
pembom strategis seperti ini. Pembom ini juga dilengkapi berbagai peralatan
elektronik canggih dan rudal khusus anti kapal perang AS-1 Kennel, yang daya
ledaknya bisa dengan mudah menenggelamkan kapal-kapal tempur Barat.
Indonesia juga memiliki 12 kapal selam kelas Whiskey,
puluhan kapal tempur kelas Corvette, 9 helikopter terbesar di dunia MI-6, 41
helikopter MI-4, berbagai pesawat pengangkut termasuk pesawat pengangkut berat
Antonov An-12B. Total, Indonesia mempunyai 104 unit kapal tempur. Belum lagi
ribuan senapan serbu terbaik saat itu dan masih menjadi legendaris sampai saat
ini, AK-47.
Ini semua membuat Indonesia menjadi salasahtu kekuatan
militer laut dan udara terkuat di dunia. Begitu hebat efeknya, sehingga Amerika
di bawah pimpinan John F. Kennedy memaksa Belanda untuk segera keluar dari
Papua, dan menyatakan dalam forum PBB bahwa peralihan kekuasaan di Papua, dari
Belanda ke Indonesia adalah sesuatu yang bisa diterima
Krimea Jadi Benteng Militer Rusia
Krimea setahun setelah dianeksasi Rusia kini jadi benteng
militer untuk hadapi Ukraina. Hingga 40.000 serdadu Rusia dengan persenjataan
lengkap disiagakan di pangkalan militer Laut Hitam itu. Tapi warga menderita.
Russische Panzer
auf der Krim
Presiden Vladimir Putin tepat setahun setelah melakukan
aneksasi semenanjung Krimea, mengakui telah memerintahkan pencaplokan kawasan
Ukraina di Laut Hitam yang penting bagi strategi itu. Alasannya, lebih dari 75
persen warga di kawasan itu adalah etnis Rusia yang ingin bergabung dengan
Rusia.
Dalam referendum sepihak yang digelar 16 Maret 2014,
menurut keterangan Rusia lebih dari 96 persen warga Krimea memilih bergabung
dengan Rusia. Referendum itu dikawal ketat pasukan militer Rusia yang menyamar
dan tidak mengenakan seragam atau tanda pangkat. Tidak ada pengamat independen
yang diizinkan memantau. PBB mengecam aksi Rusia itu sebagai melanggar hukum
internasional.
Sekarang, tepat setahun setelah referendum kontroversial
itu, kawasan semenanjung Krimea menjadi benteng militer pasukan Rusia untuk
hadapi Ukraina. Dilaporkan antara 25.000 hingga 40.000 serdadu Rusia dengan
persenjataan lengkap disiagakan di pangkalan militer Laut Hitam itu. Serdadu
Rusia didukung tank-tank baru, panser, kapal perang dan pesawat tempur. Putin
juga tidak menutup kemungkinan penempatan senjata atomnya.
Realita pahit di bawah Rusia
Setahun setelah aneksasi Rusia dengan kedok referendum,
warga di kawasan Krimea harus menghadapi realita pahit. Kini berbagai masalah
menjadi keseharian di semenanjung yang dijadikan pangkalan militer Rusia itu.
Masalah lalu lintas, kelangkaan bahan bakar dan bahan pangan hanya sebagian
dari problem yang dihadapi warga.
Siapa Sebenarnya Separatis?
FAKTA MENGAPA SEPARATIS PRO-RUSIA KUAT
Siapa Sebenarnya Separatis?
Jumlah separatis pro-Rusia di timur Ukraina dilaporkan
sekitar 20.000 orang. Krimea dengan populasi 2 juta, sekitar 60 persennya
pro-Rusia. Ditaksir 1.500 hingga 3.000 tentara reguler Rusia bertempur sebagai
separatis. Moskow membantah keterlibatan serdadunya, tapi jika terbukti ada
yang tewas atau tertangkap, disebut mereka sedang berlibur dan sukarela
bertempur di timur Ukraina.
12345
Akibat sanksi barat, semua perusahaan Eropa dan AS sudah
hengkang. Di Krimea kini tidak ada lagi rangkaian restoran makanan cepat saji
McDonald. Kartu kredit Mastercard dan Visa tidak berlaku. Juga gerai penjualan
smartphone dan komputer terkemuka seperti Apple sudah lama tutup. Sektor
ekonomi praktis lunpuh.
Yang lebih membuat sengsara warga di semenanjung Krimea
adalah diberlakukannya mata uang Rusia, Rubel sebagai alat pembayaran resmi.
Merosot drastisnya nilai tukar Rubel akibat berbagai sanksi barat, menyebabkan
pendapatan riil warga Krimea susut separuhnya.
Bahan pangan yang biasanya disuplai dari Ukraina, akibat
embargo sudah sejak setahun dihentikan. Akibatnya bahan pangan langka, harganya
naik, sementara di sisi lain pendapatan warga justru turun. Warga melaporkan,
kegiatan di Krimea setahun setelah aneksasi, hanya terpusat pada urusan
militer. Dilaporkan, pengiriman logistik dan bahan bakar untuk militer naik dua
kali lipat, sementara ironisnya warga mengalami kelangkaan di segala lini
kehidupan.
LAPORAN PILIHAN
Disepakati Gencatan Senjata di Timur Ukraina
KTT Ukraina di Minsk sepakati gencatan senjata baru di
kawasan konflik di timur Ukraina. Mulai 15 Februari semua senjata berat akan
ditarik dari kawasan konflik. (12.02.2015)
Rusia Mulai Latihan Perang di Krimea
Rusia memulai latihan perang di perbatasannya ke Ukraina
di saat upaya solusi damai Ukraina dilakukan intensif oleh Jerman dan Perancis.
Sementara hasil pertemuan Merkel dengan Obama di Washington tetap belum jelas.
Putin Siap Kobarkan Perang Nuklir demi Krimea
Dalam sebuah film dokumenter, Presiden Rusia Vladimir Putin
mengaku "siap" menggunakan senjata nuklir demi mempertahankan
Semenanjung Krimea. Ia terlibat secara langsung dalam krisis di Ukraina.
Wladimir Putin
Porträt Mimik aggressiv verärgert
Krimea adalah Rusia dan Presiden Vladimir Putin
"siap" mempertaruhkan perang nuklir demi merebut semenanjung di tepi
Laut Hitam itu. "Kami awalnya sama sekali tidak berpikir buat memisahkan
Krimea dan Ukraina, sampai terjadinya penggulingan pemerintah di Kiev."
Pengakuan tersebut dibuat Putin dalam sebuah film
dokumenter yang diproduksi stasiun televisi Rossija 1 dalam rangka memperingati
satu tahun aneksasi Krimea. Film berjudul "Krimea: Rute Menuju Tanah
Air" itu menggambarkan peristiwa setahun silam terjadi berkat perencanaan
matang dan eskekusi yang akurat.
"Kami siap" meningkatkan status siaga nuklir
Rusia ke tingkat tertinggi, ujar Putin. "Tapi saya yakin situasinya tidak
akan sejauh itu." Sang presiden mengaku mempertimbangkan hal tersebut
karena ia tidak mengetahui apa reaksi Eropa dan Amerika Serikat terhadap manuver
Rusia di Krimea.
Krimea demi Stabilitas di Dalam Negeri
Film tersebut ditayangkan saat berbagai kabar tak sedap
mendekap Moskow. Vladimir Putin sendiri diterpa isu lantaran tak kunjung muncul
di depan publik sejak 5 Maret lalu. Krisis ekonomi masih mengganas sejak
embargo barat serta runtuhnya harga minyak dunia.
1. Amerika Serikat - 581 Milyar USD
KEKUATAN MILITER TERBESAR 2015
1. Amerika Serikat - 581 Milyar USD
Anggaran pertahanan AS tahun ini menyumbang sekitar 39
persen dari total anggaran semua negara di dunia untuk militer, menurut studi
International Institute for Strategic Studies di London. Tercatat AS memiliki
sekitar 1,3 juta personil, lebih dari 30.000 kendaraan lapis baja, 13.000
pesawat dan helikopter tempur, 10 kapal induk, 72 kapal selam dan puluhan kapal
perang lain.
Perintah Persiapan Perang dari Moskow
Putin sendiri dijadwalkan bertemu dengan Presiden
Kirgistan, Senin ini (16/3) di St. Petersburg. Kehadirannya bisa dipastikan
akan mengubur isu liar yang beredar. Secara demonstratif, Putin yang diisukan
sakit, Minggu (15/3) memerintahkan Armada Utara agar menggelar latihan perang.
Sebanyak 40.000 pasukan, 41 kapal perang dan 15 kapal
selam terlibat dalam aksi tersebut. Tujuan latihan itu adalah buat menguji
seberapa cepat Armada Utara bisa bereaksi terhadap ancaman.
Armada Utara adalah bagian dari Angkatan Laut Rusia yang
pada masa Perang Dingin ditempatkan di lingkaran kutub. Saat ini Armada Utara
memiliki markas di Severomorsk yang berdekatan dengan Norwegia.
Cina Mengimpikan Kekuatan Adidaya
Cina menaikkan anggaran militernya. Perkembangan itu
selaras dengan kepercayaan diri baru yang ditampilkan Beijing. Tapi kekuatan
bisa ditunjukkan dengan berbagai cara, tidak cuma militer, menurut Alexander
Freund.
Kekuatan tempur seperti sebuah negara adidaya pastinya
belum dimiliki oleh Cina. Sejauh ini Beijing cuma berbekal kekuatan ekonominya
buat menebar pengaruh di dunia. Terkesan, kebijakan yang diambil semata-mata
demi menjalankan mesin perekonomian.
Cina juga tidak pernah melibatkan diri ke dalam
konflik-konflik besar, setidaknya secara militer. Selama ini pertumbuhan
ekonomi mendapat prioritas. Tapi kini paradigma tersebut diyakini akan berubah,
karena belakangan Cina tampil semakin percaya diri, atau juga bisa disebut
lebih agresif.
Kesan tersebut diperkuat dengan langkah Cina menambah
anggaran pertahanannya, kendati lebih sedikit ketimbang tahun lalu. Selama
bertahun-tahun Cina menginvestasikan dana raksasa untuk memodernisasi kekuatan
militernya.
Adalah hak Cina untuk menjadi salah satu negara adidaya
militer, setelah pertumbuhan ekonomi yang menganggumkan. Terlebih,
negara-negara adidaya lain juga berulangkali memaksakan kepentingannya lewat
kekuatan militer. Amerika Serikat sudah pasti, sementara Rusia baru-baru ini menunjukkannya
lewat konflik di Ukraina.
Tapi logika serupa memicu perlombaan senjata di Asia yang
tidak cuma membuat khawatir negara tetangga Cina, tetapi juga dunia
internasional. Perkembangan ini bukan cuma soal melindungi nadi perekonomian
yang berdenyut di jalur perdagangan laut asia, melainkan berkembangnya
paradigma umum bahwa konflik tidak lagi ditentukan oleh upaya diplomatis,
melainkan lewat kekuatan militer.
Hal ini bisa berujung bencana dan dampaknya akan terasa
di seluruh dunia. Karena saat ini di samping Cina, negara-negara lain seperti
India, Jepang, Filipina, Indonesia dan Vietnam ikut memperkuat militernya.
Potensi konflik ada banyak di Asia. Terutama tumpang
tindih klaim seputar kepulauan tak berhuni di Laut Cina Selatan dan Timur
menyimpan bahan peledak terbesar untuk membakar kekuatan nasionalis.
Pesawat Pembom di Spratly?
PANGKALAN MILITER CINA DI LAUT CINA SELATAN
Pesawat Pembom di Spratly?
Sejak pertengahan 2014 militer Cina sibuk memperluas
"Fiery Cross Reef" di tepi barat kepulauan Spratly. Pakar di
"Centre for International and Strategic Studies" di Washington dan
Asia Maritime Transparency Initiative meyakini, negeri tirai bambu itu tengah
membangun pangkalan udara sepanjang tiga kilometer. Landasan sepanjang itu
mampu menampung pesawat pembom jarak jauh tipe H-6 milik Cina
Sekilas konflik di kedua wilayah perairan itu berkobar
demi mengamankan sumber daya alam. Tapi pada dasarnya klaim tersebut bertujuan
memperluas pengaruh. Dan Cina memprovokasi dengan membangun pangkalan militer
di kepulauan Spratly.
Serupa Jepang, Cina baru-baru ini mengesahkan
Undang-undang anti teror yang mengizinkan militer melindungi kepentingan negara
di luar negeri.
Namun begitu kenaikan anggaran militer Cina bukan berarti
Beijing tengah bersiap mengobarkan perang. Sejauh ini negara-negara Asia masih
menaruh perhatian pada pertumbuhan ekonomi. karena perekonomian yang berkembang
pesat menciptakan kemakmuran. Dan semakin banyak yang diuntungkan, semakin
minim pula pengaruh gerakan nasionalis, entah itu di Beijing, Tokyo atau
Washington.
Terlebih kekuatan bisa didemonstrasikan dengan banyak
cara. Karena saat ini pun Cina sudah menjadi negara adidaya tanpa sedikitnya
menggunakan kekuatan militernya.
Kekuatan Militer Indonesia Duduki Peringkat ke-12 di
Dunia
Prajurit TNI AL terlibat baku tembak dengan musuh saat
Simulasi Latihan Kesehatan Terpadu TNI AL di Dermaga Madura Ujung Koarmatim,
Surabaya, Jawa Timur, Selasa (28/7). (Antara//Zabur Karuru)
Prajurit TNI AL terlibat baku tembak dengan musuh saat
Simulasi Latihan Kesehatan Terpadu TNI AL di Dermaga Madura Ujung Koarmatim,
Surabaya, Jawa Timur, Selasa (28/7).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi I DPR RI
dari Fraksi PKS Sukamta mengatakan,
peringatan kemerdekaan RI ke-70 bisa menjadi momentum bangsa untuk merefleksi
kekuatan pertahanan yang dimiliki. Indonesia harus menjadi negara yang kuat
secara ekonomi, sosial, budaya, politik, dan pertahanan keamanan.
"Indonesia yang kuat pertahanannya bukan untuk
menjadi ancaman bagi bangsa lain, tetapi untuk kesejahteraan bangsa sendiri.
Selain itu juga agar Indonesia dihormati oleh bangsa-bangsa lain dan
berkontribusi dalam memelihara perdamaian dunia sebagaimana amanah UUD
1945," katanya, Kamis, (6/8).
Semangat kemerdekaan Indonesia yang ke-70 harus direfleksikan
untuk memperbaiki kekuatan pertahanan Indonesia. Lembaga pemeringkat kekuatan
militer dunia Global Fire Power Military pada tahun 2015 ini menempatkan
Indonesia berada pada urutan ke-12 dengan Power Index 0.5231.
Dengan semangat kemerdekaan, Indonesia harus meningkatkan
power index-nya. Ia berharap pada 2016 power index Indonesia bisa masuk 10
besar kekuatan militer dunia dan pada 2024 bisa masuk lima besar dunia.
"Untuk mencapai itu perlu peningkatan SDM,
alutsista, dan anggaran. Personel tentara saat ini berjumlah 400 ribuan dan
mereka memiliki kemampuan tempur cukup baik," ujarnya.
Sukamta menjelaskan, Indonesia memiliki sejumlah pasukan
elite khusus di masing-masing matra, seperti Kopassus dan Raider di AD, Paskhas
dan Denbravo (Detasemen Bravo) 90 di AU, Kopaska (Komando Pasukan Katak),
Yontaifib (Batalyon Intai Amfibi), dan Denjaka (Detasemen Jala Mangkara) di AL.
Daya tempur personel TNI mungkin saja masih lebih unggul
daripada negara-negara lain jika dihadapkan secara vis a vis di lapangan tanpa
senjata.
"Daya survival dan daya tempur pasukan elite kita
sudah diakui kehebatannya oleh negara-negara lain. Ini jadi kebanggaan
tersendiri, tapi jangan terlena, Indonesia harus meningkatkan kuantitas dan
kualitasnya," katanya.
Dari tahun ke tahun, lanjutnya, anggaran untuk membeli
dan memperbarui alutsista terus meningkat. "Kami juga mendorong agar
anggaran tersebut terus ditingkatkan untuk tahun-tahun selanjutnya,"
ujarnya lagi.
Ia menambahkan jika SDM, alutsista, dan anggaran terus
ditingkatkan baik kuantitas maupun kualitasnya melalui program Renstra dan
Minimum Essential Forces (MEF), Indonesia bisa masuk jadi lima besar kekuatan
militer dunia pada 2024.
Inilah 10 Negara dengan Kekuatan Militer Terbesar 2015
10 Negara dengan Kekuatan Militer Terbesar 2015
Indikator kekuatan militer dapat dilihat dari besarnya
anggaran yang disediakan, jumlah alutsista yang tersedia, serta kecanggihannya
yang dimiliki. Siapakah negara-negara yang memiliki kekuatan militer terbesar
pada tahun 2015 ini?
1. Amerika Serikat
Dengan anggaran sekitar 581 Milyar USD, Amerika Serikat
dinobatkan sebagai negara dengan kekuatan militer terbesar di dunia. Selain
itu, Amerika Serikat tercatat memiliki sekitar 1,3 juta personil, lebih dari
30.000 kendaraan lapis baja, 13.000 pesawat dan helikopter tempur, 10 kapal
induk, 72 kapal selam dan puluhan kapal perang lain.
2. China
Dengan anggaran sekitar 129 Milyar USD, China semakin
ditakuti dan menjadikannya sebagai negara dengan kekuatan militer kedua
terbesar didunia setelah Amerika Serikat. China tercatat memiliki lebih dari
9000 tank, 3000 pesawat dan helikopter tempur serta 70 kapal perang. Selain
itu, China juga saat ini sedang mengembangkan Jet Tempur siluman yang diberi
nama Shenyang J-31.
3. Arab Saudi
Saat ini, Arab Saudi telah diakui sebagai negara dengan
kekuatan militer terkuat di Asia dan ketiga di dunia. Dengan anggaran 81 Milyar
USD, Arab Saudi mampu membeli sekitar 500 jet tempur modern, 800 tank Leopard
2, 7000 kendaraan lapis baja dan sekitar 230 ribu tentara.
4. Rusia
Dengan anggaran sekitar 70 Milyar USD, Rusia bertengger
sebagai negara keempat yang memiliki kekuatan militer terbesar di dunia.
Militer Rusia saat ini memiliki 800 ribu tentara, sekitar 45 ribu kendaraan
lapis baja, 3000 pesawat dan helikopter tempur serta sebuah kapal induk dari
tipe Admiral Kuznetsov.
5. Inggris
Inggris memiliki anggaran militer tahunan sekitar 62
Milyar USD, dengan anggaran tersebut menjadikan Inggris menduduki peringkat
kelima sebagai negara yang memiliki kekuatan militer terbesar di dunia. Secara
umum kekuatan militer Inggris tergolong moderat, dengan sekitar 200 ribu
serdadu, 330 pesawat dan helikopter tempur serta dua kapal induk dari kelas
Queen Elizabeth.
6. Perancis
Perancis memiliki anggaran militer sebesar 53 Milyar USD,
sehingga negara ini dinilai sebagai negara dengan kekuatan militer keenam
terbesar di dunia. Kekuatan utama militer Perancis terletak di udara dan darat,
dengan 600 pesawat dan helikopter tempur, 228 ribu tentara dan lebih dari 8000 kendaraan
lapis baja. Sementara di laut negeri di jantung Eropa ini memiliki sebuah kapal
induk bertenaga nuklir, Charles de Gaulle (R91).
7. Jepang
Jepang yang dijuluki sebagai negara matahari terbit ini
ternyata juga masuk sebagai negara dengan kekuatan militer terbesar di dunia.
Dengan anggaran sekitar 48 Milyar USD, menjadikan Jepang sebagai negara dengan
peringkat ketujuh dalam hal kekuatan militer dunia. Jepang memiliki selusin pesawat pengintai dan
6 pesawat tempur siluman F-35. Selain itu Jepang juga memiliki kapal induk
Izumo sehingga angkatan laut Jepang disebut sebagai yang paling canggih dan
terlatih di Asia.
8. India
Negeri Hindustan ini rupanya tidak bisa dipandang sebelah
mata, dengan anggaran sekitar 45 Milyar USD, menjadikan India sebagai negara
dengan kekuatan militer kedelapan terbesar di dunia. Tercatat India memiliki
lebih dari 1000 pesawat dan helikopter tempur, 15 ribu kendaraan lapis baja dan
dua kapal induk, antara lain bekas Uni Sovyet kelas Kiev, INS Vikramaditya yang
baru selesai diremajakan.
9. Jerman
Inilah 10 Negara dengan Kekuatan Militer Terbesar 2015
10 Negara dengan Kekuatan Militer Terbesar 2015
Indikator kekuatan militer dapat dilihat dari besarnya
anggaran yang disediakan, jumlah alutsista yang tersedia, serta kecanggihannya
yang dimiliki. Siapakah negara-negara yang memiliki kekuatan militer terbesar
pada tahun 2015 ini?
1. Amerika Serikat
Dengan anggaran sekitar 581 Milyar USD, Amerika Serikat
dinobatkan sebagai negara dengan kekuatan militer terbesar di dunia. Selain
itu, Amerika Serikat tercatat memiliki sekitar 1,3 juta personil, lebih dari
30.000 kendaraan lapis baja, 13.000 pesawat dan helikopter tempur, 10 kapal
induk, 72 kapal selam dan puluhan kapal perang lain.
2. China
Dengan anggaran sekitar 129 Milyar USD, China semakin
ditakuti dan menjadikannya sebagai negara dengan kekuatan militer kedua
terbesar didunia setelah Amerika Serikat. China tercatat memiliki lebih dari
9000 tank, 3000 pesawat dan helikopter tempur serta 70 kapal perang. Selain itu,
China juga saat ini sedang mengembangkan Jet Tempur siluman yang diberi nama
Shenyang J-31.
3. Arab Saudi
Saat ini, Arab Saudi telah diakui sebagai negara dengan
kekuatan militer terkuat di Asia dan ketiga di dunia. Dengan anggaran 81 Milyar
USD, Arab Saudi mampu membeli sekitar 500 jet tempur modern, 800 tank Leopard
2, 7000 kendaraan lapis baja dan sekitar 230 ribu tentara.
4. Rusia
Dengan anggaran sekitar 70 Milyar USD, Rusia bertengger
sebagai negara keempat yang memiliki kekuatan militer terbesar di dunia.
Militer Rusia saat ini memiliki 800 ribu tentara, sekitar 45 ribu kendaraan
lapis baja, 3000 pesawat dan helikopter tempur serta sebuah kapal induk dari
tipe Admiral Kuznetsov.
5. Inggris
Inggris memiliki anggaran militer tahunan sekitar 62
Milyar USD, dengan anggaran tersebut menjadikan Inggris menduduki peringkat
kelima sebagai negara yang memiliki kekuatan militer terbesar di dunia. Secara
umum kekuatan militer Inggris tergolong moderat, dengan sekitar 200 ribu
serdadu, 330 pesawat dan helikopter tempur serta dua kapal induk dari kelas
Queen Elizabeth.
6. Perancis
Perancis memiliki anggaran militer sebesar 53 Milyar USD,
sehingga negara ini dinilai sebagai negara dengan kekuatan militer keenam
terbesar di dunia. Kekuatan utama militer Perancis terletak di udara dan darat,
dengan 600 pesawat dan helikopter tempur, 228 ribu tentara dan lebih dari 8000
kendaraan lapis baja. Sementara di laut negeri di jantung Eropa ini memiliki
sebuah kapal induk bertenaga nuklir, Charles de Gaulle (R91).
7. Jepang
Jepang yang dijuluki sebagai negara matahari terbit ini
ternyata juga masuk sebagai negara dengan kekuatan militer terbesar di dunia.
Dengan anggaran sekitar 48 Milyar USD, menjadikan Jepang sebagai negara dengan
peringkat ketujuh dalam hal kekuatan militer dunia. Jepang memiliki selusin pesawat pengintai dan
6 pesawat tempur siluman F-35. Selain itu Jepang juga memiliki kapal induk
Izumo sehingga angkatan laut Jepang disebut sebagai yang paling canggih dan
terlatih di Asia.
8. India
Negeri Hindustan ini rupanya tidak bisa dipandang sebelah
mata, dengan anggaran sekitar 45 Milyar USD, menjadikan India sebagai negara
dengan kekuatan militer kedelapan terbesar di dunia. Tercatat India memiliki
lebih dari 1000 pesawat dan helikopter tempur, 15 ribu kendaraan lapis baja dan
dua kapal induk, antara lain bekas Uni Sovyet kelas Kiev, INS Vikramaditya yang
baru selesai diremajakan.
9. Jerman
Pernah menjadi negara yang paling ditakuti di dataran
Eropa, kini dengan anggaran sekitar 44 Milyar USD membawa Jerman bertengger
diposisi kesembilan sebagai negara yang memiliki kekuatan militer terbesar di
dunia. Kekuatan terbesar militer Jerman terletak di darat dengan lebih dari
5000 kendaraan lapis baja, antara lain Leopard 2 yang berteknologi modern.
Namun militer Jerman dinilai berdaya gempur rendah dibandingkan Inggris atau
Perancis.
10. Korea Selatan
Tak disangka, negeri gingseng yang mengeluarkan anggaran
34 Milyar USD menjadikannya sebagai salah satu negara yang memiliki kekuatan
militer terbesar di dunia. Tercatat Korea Selatan memiliki lebih dari 5000
tank, 650 ribu pasukan, serta 750 pesawat dan helikopter tempur.
Pernah menjadi negara yang paling ditakuti di dataran
Eropa, kini dengan anggaran sekitar 44 Milyar USD membawa Jerman bertengger
diposisi kesembilan sebagai negara yang memiliki kekuatan militer terbesar di
dunia. Kekuatan terbesar militer Jerman terletak di darat dengan lebih dari
5000 kendaraan lapis baja, antara lain Leopard 2 yang berteknologi modern.
Namun militer Jerman dinilai berdaya gempur rendah dibandingkan Inggris atau
Perancis.
10. Korea Selatan
Tak disangka, negeri gingseng yang mengeluarkan anggaran
34 Milyar USD menjadikannya sebagai salah satu negara yang memiliki kekuatan
militer terbesar di dunia. Tercatat Korea Selatan memiliki lebih dari 5000
tank, 650 ribu pasukan, serta 750 pesawat dan helikopter tempur.
Rekrut 100 Juta Kader Bela Negara
(LKBN Antara) Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu
menyampaikan paparan terkait pembentukan kader bela negara di Jakarta, Senin
(12/10). (88)
JAKARTA- Keinginan Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard
Ryacudu merekrut 100 juta warga negara Indonesia membentuk kader-kader bela
negara akan segera diwujudkan.
”Potensinya besar sekali, dari 250 juta penduduk
Indonesia, sekitar 100 juta di antaranya berpotensi menjadi kader bela negara
militan,” kata dia di Kantor Kementerian Pertahanan, di Jakarta, Senin (12/10).
Dia didampingi Direktur Bela Negara Kementerian Pertahanan, Laksamana Pertama M
Faisal.
Dalam waktu dekat, pemerintah akan mendadar 4.500 kader
pembina bela negara yang direkrut dari 45 kabupaten/kota se-Indonesia. Jumlah
itu baru embrio awal, yang akan terus dilanjutkan hingga menyentuh semua
lapisan masyarakat. Bahkan Presiden Jokowi bakal turut melantik kader tersebut.
”Ini bukan wajib militer seperti di negara-negara lain,”
kata Ryacudu yang buru-buru meluruskan arti bela negara bukan wajib militer. M
Faizal menambahkan, program bela negara tidak mencontoh Korea Selatan dan
Singapura.
”Kalau Korea Selatan dan Singapura itu wajib militer,
kita wajib bela negara. Yang jelas kita tetap bertekad tingkatkan kedisiplinan,
dan kesadaran akan hak dan kewajibannya kepada negara,” kata Faisal. Terpisah,
Menko Polhukam Luhut Binsar Panjaitan memastikan program bela negara itu
berbeda dengan progam wajib militer. Kegiatan bela negara lebih kepada
menanamkan sikap disiplin, terutama bagi anak muda.
Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Moeldoko menilai
program tersebut bukanlah untuk melatih rakyat menggunakan senjata. Program tersebut
tepat sebagai persiapan pembentukan komponen cadangan. Dia menjelaskan, sistem
pertahanan negara ada tiga lapis, yakni komponen TNI, komponen cadangan, dan
komponen pendukung. Ketiga komponen tersebut harus sinergis.
Cinta Tanah Air
Mengenai siapa yang bakal dikenai wajib bela negara?
Ryamizard menyebutkan bagi warga yang berusia 50 tahun ke bawah. ”Untuk
menumbuhkembangkan cinta Tanah Air, berupa latihan fisik dan psikis. Batasan
umur 50 ke bawah, ini never ending process, sejak PAUD hingga perguruan
tinggi,” urainya. Semua yang berusia 50 tahun ke bawah, apa pun profesinya
mulai dari dosen sampai rektor.
Tapi memang intensitas beratnya latihan disesuaikan.
Sebagai langkah awal, lokasi pendadaran memanfaatkan instalasi- instalasi
militer yang telah ada selama ini. Di antaranya Depo Pendidikan dan Latihan
Tempur di masing-masing komando daerah militer (Kodam). Bahkan pada 19 Oktober
dilakukan seremoni secara serentak di seluruh Indonesia.
Secara materi, modul dan kurikulum pendadaran bela negara
ini telah disusun dengan melibatkan semua ahli dan pemangku kepentingan agar
cocok untuk semua tingkatan usia dan kalangan. Materi dasar meliputi penegasan
Pancasila sebagai dasar negara, cinta Tanah Air, nilai kegotong-royongan,
hingga kerelaan berkorban demi kepentingan negara.
Yang tidak kalah penting adalah penanaman nilai-nilai
moral, karakter, dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Secara praktis,
kegunaan kader bela negara ini dapat menjadi garda depan untuk menanggulangi
banyak permasalahan bangsa. Ia pun menyebutkan ancama negara adalah nirmiliter.
Ia mengelompokkan menjadi delapan kategori. Mulai dari
terorisme, bencana alam mengingat Indonesia berada di lingkar cincin api.
Berikutnya adalah pelanggaran perbatasan negara, potensi ancaman dari gerakan
separatisme, penyebaran penyakit, potensi serangan cyber dari mancanegara.
Selanjutnya adalah narkoba. Yang terakhir adalah infiltrasi budaya.
Sementara kalangan DPR menganggap rencana tersebut sulit
dipahami. Kritikan datang dari anggota Komisi I DPR dari Fraksi PDIP, Tubagus
Hasanuddin. ”Rasanya sulit dimengerti,” kata dia. Mayjen TNI (Purn) ini melihat
target jumlah orang sebanyak 100 juta orang itu kelewat fantastis. Padahal
sarana Badan Pendidikan dan Pelatihan (Badiklat) TNI sangat terbatas, hanya
mampu menampung 600 orang saja.
”Kalau targetnya 100 juta orang dalam 10 tahun maka
targetnya 10 juta orang per tahun atau 833.000 orang per bulan. Jumlah ini
sangat fantastis,” sorotnya. Dasar hukum bela negara juga dinilainya masih
belum ada. Indonesia belum punya UU Bela Negara, padahal UUD 1945 Pasal 30 ayat
1 sudah mewajibkan bela negara dan pada ayat 5 diamanatkan agar bela negara
diatur dalam Undang-undang.
”Menurut UU No 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara
Pasal 9 Ayat 3 juga disebutkan, ketentuan mengenai pendidikan kewarganegaraan,
pelatihan dasar kemiliteran secara wajib, dan pengabdian sesuai dengan profesi
diatur dengan UU. Jadi sampai sekarang kita belum memiliki UU Bela Negara,”
kata Hasanuddin.
Tanpa UU, Keppres, atau Perpres, akan sulit mewujudkan
kebijakan bela negara itu. Poin selanjutnya, Hasanuddin menyoroti soal
anggaran. ”Menurut hemat saya, perlu kita diskusikan ulang, ketika uang negara
semakin terbatas kita harus lebih jeli menentukan prioritas mana yang paling
utama demi kepentingan bangsa dan negara,” kata Hasanuddin.
Apakah Perang dunia III akan terjadi, bila manusia
menggunakan dalil atau petunjuk Al Quran, pasti tidak akan pernah terjadi namanya
perang dunia III, karena Allah di Al Quran berfirman, dosa seseorang yang membunuh
manusia lain, tampa sebab syarrie, maka seakan dia menanggung dosa seluruh
manusia, dan bila seseorang melindungi (menyelamatkan) satu jiwa manusia,
seakan dia telah menyelamatkan seluruh umat manusia.
Oleh sebab itu Kata Allah, setiap manusia bila mereka
mati dan pada hari kebangkitan (akherat), maka masalah hubungan manusia dengan
Allah yang pertama kali dihisab (dimintai pertanggungjawaban) adalah soal
sholat (dan konsistensi menjalankan rukun Islam), dan soal hubungan antar
manusia adalah soal darah , soal hubungan baik kita pada sesama manusia, apakah
baik kepada orang tua kita, kerabat,
seama tetangga, antar ras, suku, bangsa, apakah kita telah berbuat baik
terhadap mereka, seperti melindungi mereka atau membantu mereka yang tengah
dihimpit kemiskinan (kelaparan) dan kesulitan hidup lainnya). Bila kita telah
benrbuat baik pada sesama manusia imbalan pahala dari Allah adalah Surga, sebaliknya
bila kita menyakiti apalagi sampai membunuh tetangga kita balasan dari Allah
adalah Neraka.
Apakah Perang Dunia III akan pernah terjadi hanya Allah
semata yang tahu, karena semua itu sudah ditakdirkan Allah dan sudah di tulis
dalam kitab:
"Lauh
Mahfuzh" .
Rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam bersabda : “Allah Subhanahu wa Ta’ala telah
menetapkan semua takdir seluruh makhluk sejak lima puluh ribu tahun sebelum
Allah menciptakan langit dan bumi”. (HR. Muslim no. 2653).
“Tiada suatu
bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan
telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya.
Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah”. (QS. Al-Hadid : 22).
No comments:
Post a Comment