!-- Javascript Ad Tag: 6454 -->

Sunday, February 1, 2015

Ahli senjata kimia ISIS Abu Malik terbunuh

Ahli senjata kimia ISIS Abu Malik  terbunuh

ISIS dilaporkan menggunakan gas klorin dalam berbagai serangan.
Seorang pakar senjata kimia kelompok yang menamakan diri Negara Islam atau ISIS tewas dalam serangan udara koalisi, demikian dikatakan militer AS.
Keahlian Abu Malik, yang lalu memberikan pelatihan di ISIS membuat kelompok itu memiliki "keahlian untuk mengupayakan kemampuan dalam senjata kimia", kata sebuah pernyataan.
Malik adalah seorang insinyur yang menjabat sebagai ahli senjata kimia di bawah mantan Presiden Irak Saddam Hussein, sebelum bergabung dengan Al-Qaida di Irak dan kemudian ISIS.
Malik tewas dalam serangan di dekat Mosul pada tanggal 24 Januari, menurut keterangan militer AS.
Koalisi pimpinan Amerika telah melancarkan hampir 2.000 serangan terhadap ISIS.
Kematian Malik diharapkan "mengguncangkan dan mengacaukan" ISIS dan melemahkan kemampuan mereka untuk memproduksi dan menggunakan senjata kimia, kata militer AS lagi.
Banyak laporan yang menyebutkan bahwa ISIS menggunakan gas klorin, tetapi tidak diperoleh bukti yang menunjukkan kelompok ini telah mengumpulkan wadah senjata kimia secara signifikan.
Muntah-muntah dan pusing
Tahun lalu, sejumlah polisi Irak menderita pusing dan muntah-muntah setelah bentrok dengan pasukan ISIS di utara Baghdad. Diyakini, hal itu disebabkan oleh gas klorin.
Gas klor digolongkan sebagai "bahan pencekik," yang membakar paru-paru ketika dihirup dalam jumlah besar. Namun tingkat bahayanya masih jauh dibandingkan gas saraf.
ISIS menguasai daerah yang luas di Suriah, di kawasan yang dulunya merupakan sentra pembuatan senjata kimia yang belakangan sudah dimusnahkan pemerintah berdasarkan kesepakatan dengan PBB, namun masih ada bahan kimia yang lolos tak terawasi.
AS dan sekutu-sekutunya telah menyerang sejumlah posisi ISIS di Irak dan Suriah sejak Agustus lalu, menghancurkan peralatan militer dan membunuh sejumlah pasukannya.
Para petinggi militer koalisi berharap mereka dapat mengambil kembali kota kunci Mosul dengan bantuan pasukan Irak musim semi ini.

Tetapi ada kekhawatiran bahwa pasukan Irak belum siap untuk melakukan serangan darat yang dibutuhkan. (BBC)

No comments:

Post a Comment