!-- Javascript Ad Tag: 6454 -->

Saturday, January 25, 2014

.Blusukan ke Tangerang, Jokowi urungkan niat sodetan


.Blusukan ke Tangerang, Jokowi urungkan niat sodetan

 Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) akhirnya mengurungkan niatnya untuk mendorong dilakukannya sodetan Kali Ciliwung-Cisadane setelah melihat kondisi di lapangan saat blusukan di Tangerang.

"Setelah lihat di lapangan, rupanya Cisadane sudah tidak bisa menampung air lagi dan pas banjir sudah masuk ke jembatan. Oleh sebab itu sekarang mikirnya normalisasi, sudah bukan sodetan lagi," katanya setelah meninjau Pintu Air 10, Bendungan Pasar Baru, Irigasi Cisadane di Kelurahan Koang Jaya, Karawaci bersama Wakil Gubernur Banten Rano Karno dan Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah.

Meski demikian, terkait pelaksanaan Jokowi mengingatkan hal itu sepenuhnya merupakan kewenangan Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU).

"Ini sepenuhnya kewenangan Kemen PU. Jangan dikira ini keputusannya ada di saya," kata Jokowi.

Setibanya di Tangerang, Jokowi disambut spanduk-spanduk yang berisi penolakan sodetan Cisadane-Ciliwung yang berjajar sejak Jalan Pasar Anyar, Kali Pasir bantaran Kali Cisadane.

Spanduk-spanduk tersebut antara lain bertuliskan: "Jangan pindahkan masalah banjir ke wilayah kami", "Tolak sodetan cisadane, jangan tambah derita kami",  "tolak sodetan ciliwung-cisadane, banjir bukan untuk dibagi-bagi".

"Itu menunjukkan keresahan masyarakat Tangerang karena mereka berpikir kita akan memindahkan banjir dari DKI ke Tangerang. Padahal kan tidak begitu, pertama karena ini wacana sudah lama dan kalkulasi dulu sudah dilakukan."

"Hari ini saya datang itu mau lihat kenyataannya kondisi di lapangan bagaimana. Kedua saya juga ingin berbicara dengan Pak Wagub, Pak Bupati dan Pak Walikota kondisi yang sebenarnya itu seperti apa. Kami tidak ingin membuat warga Tangerang menderita, endaklah. Mikirin banjir sendiri aja pusing kok malah mau nambahin pusing orang lain. Endak," kata Jokowi.

Jokowi juga mengelak jika disebut "ngotot" terkait sodetan karena wewenang untuk memutuskan hal itu bukan di bawah kekuasaannya.

"Siapa yang ngotot? Perlu saya tekankan kewenangan di tangan Kemen PU. Bukan keputusan saya. DKI hanya mengusulkan. Kalau dirasa baik ya dilanjut seperti yang sudah diputuskan mengenai Waduk Ciawi dan Sukamahi. Kalau sodetan berguna ya terusin. Tapi kenyataannya di lapangan beda to? Kalau meresahkan masyarakat ya jangan," katanya.

Jokowi mengungkapkan usulan sodetan itu bukanlah rencana yang baru saja muncul tapi merupakan rencana lama yang ada kajiannya.

"Ini bukan tiba-tiba. Saya lihat rencana pemda dan Kemen PU. Saya ingin selesaikan dari akar masalahnya, gak tiap tahun bagi-bagi sembako," katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah memaparkan kondisi Cisadane saat ini.

"Kondisi Kali Cisadane saat ini masih sangat rawan mengakibatkan banjir di wilayah Kota Tangerang karena seperti diketahui beberapa hari lalu Kali Cisadane meluap dan membanjiri kurang lebih enam kecamatan Ciledug, Karang Tengah, Pinang, Karawaci, Benda, Neglasari dengan 55 titik banjir berketinggian 50-180 senti meter," kata Arief.

Arief menekankan saat ini yang sangat diperlukan warga Kota Tangerang adalah normalisasi.

"Banyak terjadi sedimentasi maka saya usulkan agar dilakukab normalisasi. Ke depan kami berharap akan ada sinergisitas yg lebih baik terutama dengan Pemprov DKI karena kita sama-sama berupaya mengatasi masalah banjir dan kemacetan mengingat kita ini kan berbatasan wilayahnya," kata dia.
Jokowi tiba di Kota Tangerang sekitar pukul 10.00 WIB.

Awalnya pertemuan dijadwalkan pukul 10.00 WIB, namun tiba-tiba Jokowi mendapat kabar penundaan pertemuan, maka rombongan mampir dulu ke sebuah rumah makan di Jalan Damyati, Tangerang.

Di sana Jokowi sarapan nasi goreng dan segelas teh tawar hangat.

Sekitar pukul 11.00 WIB rombongan kembali melanjutkan perjalanan ke Pintu Air 10.

No comments:

Post a Comment