Catatan Radar Bayangi Pencarian MH370
Upaya pencarian MH370
kian rumit setelah muncul laporan yang saling bertentangan soal penampakan
terakhir pesawat Malaysia Airlines itu, sebelum hilang pada Sabtu dini hari.
Petinggi senior Angkatan Udara Malaysia pada Selasa membantah
beberapa laporan media setempat. Dalam laporan, disebutkan radar militer
menangkap sinyal dari MH370 yang melintas di atas Selat Malaka. Petinggi
mengatakan radar terakhir melacak lokasi pesawat di ruang udara antara Malaysia
dan Vietnam. Saat itu pesawat tampaknya mencoba memutar balik dari rute
awalnya.
Menurut petinggi Malaysia itu, pencarian di dekat Selat Malaka,
yang lebih jauh ke barat dari lokasi pencarian semula, hanyalah tindakan
antisipasi.
Pencarian empat hari terakhir tampak sia-sia. Para pakar
sependapat bahwa tim pencari agaknya mencari pesawat di lokasi yang tidak
tepat. Entah meledak di udara atau menghantam permukaan air, pesawat mestinya
meninggalkan pelbagai puing.
Pada waktu lampau, pesawat yang jatuh ke air menyisakan
barang-barang seperti pelampung, bantalan kursi, serta sekoci, kata John
Purvis. Ia adalah mantan kepala penyelidik kecelakaan pesawat Boeing Co.
Menurut pejabat Amerika Serikat (AS), pihak berwenang Malaysia
kini memegang koordinasi pencarian internasional. Koordinasi termasuk operasi
dua kapal perusak Angkatan Laut (AL) AS serta pesawat pengintai.
Pencarian kini melibatkan
40 kapal dan setidaknya 30 pesawat dari sejumlah negara. Dengan armada
sebesar itu, kata juru bicara Armada Ketujuh AL AS William Marks, area Teluk
Thailand sudah ditelusuri dengan teliti.
“Menurut penilaian saya, kami sudah menyisir Teluk Thailand dengan
seksama,” katanya. “Kami terbang menyusuri area seluas 9.000 mil laut persegi.
Namun, kami tak menemukan tanda-tanda adanya puing.”
Sementara itu, petinggi Cina pada Selasa mendesak Malaysia untuk
mempercepat pencarian MH370. Lebih dari 150 warga Cina ikut dalam penerbangan
nahas itu.
“Atas nama keluarga penumpang, kami meminta [pemerintah] Malaysia
bekerja lebih keras dan mempercepat upaya pencarian,” kata Qin Gang, juru
bicara Kementerian Luar Negeri Cina.
Di Malaysia, kepolisian setempat mengaku akan menyelidiki
kemungkinan pembajakan atau sabotase dalam MH370. Mereka juga menyusun profil
psikologis dan kepribadian penumpang serta awak.
Sejauh ini tak ada informasi insiden bertalian dengan terorisme,
kata Inspektur Jenderal Polisi Khalid Abu Bakar pada Selasa. Tetap saja,
penyelidikan terbagi dalam empat area kemungkinan, yakni pembajakan, sabotase,
persoalan psikologi awak atau penumpang, serta persoalan pribadi awak atau
penumpang. Menurut Khalid, keempatnya merupakan pertimbangan normal dalam suatu
investigasi. Ia menambahkan penyelidik hingga kini belum menemukan bukti yang
mengarah pada satu dari empat kemungkinan.
John Brennan, direktur Badan Intelijen Pusat AS atau CIA, pada
Selasa menyatakan AS tidak mengesampingkan teori apapun, termasuk terorisme
dalam insiden MH370.
“Kita tidak dapat mengabaikan teori apapun,” paparnya.
Departemen Penerbangan Sipil Malaysia—dengan bantuan lembaga lain,
termasuk Badan Keamanan Transportasi Nasional AS dan Boeing—juga mempelajari
kemungkinan masalah mekanis.|WSJ
No comments:
Post a Comment