!-- Javascript Ad Tag: 6454 -->

Saturday, March 8, 2014

Enam Negara Siapkan Pencarian Pesawat MAS MH370 yang Hilang

Enam Negara Siapkan Pencarian Pesawat MAS MH370 yang Hilang

Enam negara masing-masing Malaysia, Filipina, Singapura, Vietnam, China dan Amerika Serikat sepakat bersama-sama mengerahkan armada SAR-Nya untuk mencari lokasi jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH370 yang dilaporkan hilang pada Sabtu (8/3) dini hari di Laut China Selatan.

Keenam negara juga sepakat untuk melakukan bantuan darurat bagi para penumpang pesawat jika keberadaannya telah diketahui pasti.

China sejak Sabtu pagi telah menyatakan mekanisme darurat menanggapi hilangnya pesawat Malaysia Airlines B777-200 dalam penerbangan Kuala Lumpur-Beijing.

Vietnam telah menyiapkan kapal SAR dan pesawat untuk melakukan pencarian di sekitar perairan negara itu. Selain kapal SAR, Vietnam juga bersiap mengerahkan helikopter dan kapal patroli.

Perwakilan pemerintah Filipina juga menyatakan telah menyiapkan pesawat C-130 Hercules milik Angkatan Bersenjata Filipina, termasuk pasukan Angkatan Lau dan pesawat pengintai ke perairan Laut China Selatan, terutama di wilayah jalur perairan di wilayah Palawan.

Dari Bangkok dilaporkan, Pemerintah Thailand juga bersiap mengerahkan tiga kapal perangnya dan satu pesawat untuk membantu pencarian dan evakuasi korban.

Namun hingga kini statusnya masih "standby" karena belum ada permintaan resmi bantuan dari pihak Malaysia, kata juru bicara Angkatan Laut Thailand Kan Deeubol.

Pesawat Malaysia Airlines MH370 menerbangi jalur Kuala Lumpur-Beijing, dengan membawa sekitar 239 orang termasuk 12 awak pesawat. Dari jumlah tersebut, terdapat 154 warna negara China, tujuh warga negara Indonesia, 36 warga negara Malaysia, India, Singapura, Amerika Serikat dan lainnya.

Armada MAS MH370 itu lepas landas dari Kuala Lumpur pada 00.41waktu setempat dan dijadwalkan tiba di Bandara Internasional Capital Beijing pada 06.30 waktu setempat. Pesawat terakhir melakukan kontak dengan menara kontrol di Subang, pada 02.40.

 China melancarkan upaya besar untuk mencari dan menolong orang yang berada di dalam persawat Malaysia Airlines yang hilang sejak Sabtu pagi, sementara seluruh warga terus berdoa bagi keselamatan penumpang pesawat.

"Setakat ini, tim pencarian dan pertolongan belum menentukan lokasi MH370," kata juru bicara perusahaan penerbangan tersebut dalam satu taklimat yang berlangsung selama kurang dari 30 menit di Beijing pada Ahad pagi waktu setempat.

Satu tim dengan 93-personel dari perusahaan penerbangan tiba di Ibu Kota China, Beijing, Sabtu larut malam (8/3).

Segera setelah keberadaan pesawat itu dipastikan, perusahaan tersebut akan menerbangkan keluarga penumpang ke lokasi tersebut, kata juru bicara itu.

Sebanyak 120 kerabat dan teman penumpang pesawat jet yang hilang telah tiba di Beijing dan telah ditampung di Hotel Lido, dekat bandar udara di Ibu Kota China tersebut.

Pengemudi dan petugas pertolongan yang dikirim oleh Kementerian Transportasi (MOT) sedang dalam perjalanan ke daerah laut di lepas pantai Vietnam, tempat pesaat Malaysia Airlines tujuan-Beijing itu diperkirakan telah jatuh, demikian laporan Xinhua.

Tim pertolongan darurat tersebut diperkirakan tiba di Kota Sanya di Provinsi Hainan, China Selatan, Ahad pagi dan naik kapal pertolongan menuju daerah laut.

Kapal perang Angkatan Laut China --Jinggangshan dan Mianyang-- sudah dalam perjalanan ke lokasi yang diduga sebagai tempat kecelakaan, kata beberapa sumber Angkatan Laut China.

Kapal Jinggangshan, yang membawa peralatan penyelamat nyawa, fasilitas pendeteksian bawah air dan pasokan air serta makanan, berangkan dari Kota Zhangjiang di Provinsi Guangdong, China Selatan, sekitar pukul 03.00 waktu setempat pada Ahad untuk melakukan misi pencarian dan pertolongan.

Dua helikopter, 30 staf medis, 10 pengemudi dan 52 personel Marinir juga ada di kapal Angkatan Laut itu.

Satu lagi kapal Angkatan Laut China, Mianyang, bertolak ke tengah laut pada Sabtu malam.

MOT telah mendesak semua kapal China yang melintasi daerah laut itu agar memberi perhatian seksama dan menyampaikan laporan.

Pesawat Boeing 777-200 meninggalkan Ibu Kota Malaysia, Kuala Lumpur, pada pukul 00.41 waktu Beijing, Sabtu, dan dijadwalkan mendarat di Beijing pada pukul 06.30 pada hari yang sama.

Kontak dengan pesawat tersebut hilang bersama hilangnya sinyal radarnya pada pukul 01.20 Sabtu, ketika pesawat itu terbang di atas wilayah udara Ho Chi Minh di Vietnam.

Sebanyak 227 penumpang dari 14 negara, termasuk 154 orang China,, dan 12 anggota awak yang berkebangsaan Malaysia berada di pesawat itu.

Tim pencarian dan pertolongan luat China telah membina kerja sama dengan timpalan mereka dari Malaysia dan Vietnam, dan berharap kedua negara tersebut dapat membantu secepatnya menemukan lokasi pasti pesawat yang hilang itu.

Presiden China Xi Jinping, Sabtu, memerintahkan Kementerian Urusan Luar Negeri serta konsulat dan kedutaan besar China agar meningkatkan kontak dengan departemen dari negara terkait dan memberi perhatian seksama pada kegiatan pencarian dan pertolongan bagi pesawat yang hilang tersebut.

Sejumlah keluarga dan kerabat dari 154 penumpang pesawat Malaysia Airlines MH370 berkewarganegaraan China, memutuskan untuk ke Kuala Lumpur mencari kepastian hilangnya pesawat tersebut.

Sebagian besar keluarga dan kerabat para korban telah menunggu di ruang kedatangan Bandara Internasional Capital Beijing, sejak Sabtu dinihari.

"Awalnya, kami hanya diberi tahu pesawat delay, namun setelah beberapa jam bahkan hampir 24 jam, kami menyadari bahwa pesawat hilang dan nasib keluarga kami belum diketahui," ujar salah satu kerabat sambil terus tersedu-sedu, tanpa mau menyebut identitasnya.

"Karena itu, kami memutuskan untuk ke Kuala Lumpur," katanya menambahkan.

Pesawat Malaysia Airlines MH370 menerbangi jalur Kuala Lumpur-Beijing, dengan membawa sekitar 239 orang termasuk 12 awak pesawat dan 227 penumpang.

Dari jumlah tersebut, terdapat 154 warna negara China, 38 warga negara Malaysia, tujuh warga negara Indonesia, enam orang warga negara Australia, lima orang warga negara India, empat warga Perancis, dan tiga warga Amerika Serikat.

Pesawat nahas yang dipiloti Zahaire Ahmad Shah (53) juga membawa warga negara Kanada, Ukraina, dan Selandia Baru masing-masing dua orang. Sedangkan dua orang yang menggunakan paspor curian dengan negara Austria dan Itali.

MAS MH370 itu lepas landas dari Kuala Lumpur pada 00.41 waktu setempat dan dijadwalkan tiba di Bandara Internasional Capital Baijing pada 06.30 waktu setempat. Pesawat terkahir melakukan kontak dengan menara kontraol di Subang, pada 02.40.

Enam negara masing-masing Malaysia, Filipina, Singapura, Vietnam, China dan Amerika Serikat sepakat bersama-sama mengerahkan armada SAR-nya untuk mencari pesawat Malaysia Airlines jenis Boeing B-777-200 dan mengevakuasi para korban.

China telah mengerahkan dua kapal SAR militernya masing-masing "Jinggangshang" dan "Mianyang" dan kini telah menuju perairan Laut China Selatan.

No comments:

Post a Comment