DI JUAL tanah 350 m2 JL TNH MERDEKA GG GEBRAS NO 16 KP RAMBUTAN Jaktim murah HARGA MAU NAIK JADI RP 20 JT/m2 (lokasi dkt toll, mau di bangun Apartemen) Hub: sdr Rachmat Edy (Tlp) 08158034244, Wahyu Eko Buwono 089622855780
!-- Javascript Ad Tag: 6454 -->
Tuesday, March 11, 2014
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Turun, Wall Street Melemah
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Turun, Wall Street Melemah
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu dibuka turun 23,51 poin atau 0,50 persen menjadi 4.680,71.
Sedangkan indeks 45 saham unggulan (LQ45) melemah 6,09 poin (0,77 persen) ke level 782,87.
Sementara itu nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu pagi bergerak melemah 85 poin menjadi Rp11.449 dibanding sebelumnya di posisi Rp11.364 per dolar AS.
Asumsi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada APBN 2014 adalah Rp10.500 per dolar.
Indeks saham-saham di Wall Street berakhir lebih rendah pada Selasa (Rabu pagi WIB), karena pasar mundur dari rekor pekan lalu dan menunggu berita yang mungkin mendukung kenaikan lebih lanjut .
Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 67,43 poin (0,41 persen) menjadi 16.351,25.
Indeks berbasis luas S&P 500 turun 9,54 poin (0,51 persen) menjadi berakhir pada 1.867,63, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq kehilangan 27,26 poin (0,63 persen) pada 4.307,19, kerugian keempat dalam beberapa sesi.
William Lynch, direktur investasi pada Hinsdale Associates, mengatakan para investor melihat sedikit alasan untuk membuat taruhan besar karena kelangkaan berita ekonomi utama pada Selasa.
"Investor benar-benar tidak memiliki pegangan tentang apakah ekonomi ini semakin kuat atau lemah dan bagaimana hal itu kemungkinan mempengaruhi laba kuartal pertama. Investor mengambil pendekatan menunggu dan melihat," ujarnya.
Peter Cardillo, kepala ekonom pasar di Rockwell Global Capital, mengatakan pasar melayang lebih rendah karena tidak adanya katalis untuk mengangkat saham dan menyalip "resistensi psikologis" ke rekor baru.
General Motors merosot 5,2 persen karena sebuah komite kongres mengumumkan akan mengadakan dengar pendapat tentang penarikan sekitar 1,6 juta mobil menyusul masalah pengapian yang telah dikaitkan dengan 13 kematian.
Berita bahwa Mens Wearhouse akan mengakuisisi perusahaan pengecer saingannya Jos A. Bank Clothiers senilai 65 dolar AS per saham atau 1,8 miliar dolar AS, telah mengangkat kedua saham tersebut. Mens Wearhouse melonjak 4,7 persen menjadi 54,17 dolar AS, sedangkan Jos A. Bank naik 3,9 persen menjadi 64,22 dolar AS.
Komponen Dow, DuPont, memperingatkan bahwa hasil kuartal pertamanya dapat dirusak oleh cuaca dingin panjang di Amerika Utara dan gangguan bisnis di Ukraina. Sahamnya turun 2,0 persen.
Komponen Dow lainnya, Chevron, tergelincir 1,2 persen setelah memangkas target produksi minyak dan gas jangka menengah dari 3,3 juta barel minyak dan gas per hari menjadi 3,1 juta.
Saham JC Penney naik 3,0 persen setelah Citigroup memberikan kepercayaan kepada pengecer yang kesulitan tersebut, meningkatkan peringkat sahamnya dalam mengantisipasi bahwa perubahan arahnya akan menyebabkan penjualan lebih tinggi.
Saham perbankan mengalami hari yang buruk, termasuk Citigroup turun 2,3 persen, JPMorgan Chase merosot 1,7 persen dan Goldman Sachs melemah 2,1 persen.
Adapun McDonald melesat 3,8 persen lebih tinggi.
Harga obligasi naik. Imbal hasil pada obligasi 10 tahun AS merosot menjadi 2,77 persen dari 2,78 persen, sedangkan pada obligasi 30-tahun turun menjadi 3,71 persen dari 3,73 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak terbalik.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu dibuka turun 23,51 poin atau 0,50 persen menjadi 4.680,71.
Sedangkan indeks 45 saham unggulan (LQ45) melemah 6,09 poin (0,77 persen) ke level 782,87.
Sementara itu nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu pagi bergerak melemah 85 poin menjadi Rp11.449 dibanding sebelumnya di posisi Rp11.364 per dolar AS.
Asumsi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada APBN 2014 adalah Rp10.500 per dolar.
Indeks saham-saham di Wall Street berakhir lebih rendah pada Selasa (Rabu pagi WIB), karena pasar mundur dari rekor pekan lalu dan menunggu berita yang mungkin mendukung kenaikan lebih lanjut .
Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 67,43 poin (0,41 persen) menjadi 16.351,25.
Indeks berbasis luas S&P 500 turun 9,54 poin (0,51 persen) menjadi berakhir pada 1.867,63, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq kehilangan 27,26 poin (0,63 persen) pada 4.307,19, kerugian keempat dalam beberapa sesi.
William Lynch, direktur investasi pada Hinsdale Associates, mengatakan para investor melihat sedikit alasan untuk membuat taruhan besar karena kelangkaan berita ekonomi utama pada Selasa.
"Investor benar-benar tidak memiliki pegangan tentang apakah ekonomi ini semakin kuat atau lemah dan bagaimana hal itu kemungkinan mempengaruhi laba kuartal pertama. Investor mengambil pendekatan menunggu dan melihat," ujarnya.
Peter Cardillo, kepala ekonom pasar di Rockwell Global Capital, mengatakan pasar melayang lebih rendah karena tidak adanya katalis untuk mengangkat saham dan menyalip "resistensi psikologis" ke rekor baru.
General Motors merosot 5,2 persen karena sebuah komite kongres mengumumkan akan mengadakan dengar pendapat tentang penarikan sekitar 1,6 juta mobil menyusul masalah pengapian yang telah dikaitkan dengan 13 kematian.
Berita bahwa Mens Wearhouse akan mengakuisisi perusahaan pengecer saingannya Jos A. Bank Clothiers senilai 65 dolar AS per saham atau 1,8 miliar dolar AS, telah mengangkat kedua saham tersebut. Mens Wearhouse melonjak 4,7 persen menjadi 54,17 dolar AS, sedangkan Jos A. Bank naik 3,9 persen menjadi 64,22 dolar AS.
Komponen Dow, DuPont, memperingatkan bahwa hasil kuartal pertamanya dapat dirusak oleh cuaca dingin panjang di Amerika Utara dan gangguan bisnis di Ukraina. Sahamnya turun 2,0 persen.
Komponen Dow lainnya, Chevron, tergelincir 1,2 persen setelah memangkas target produksi minyak dan gas jangka menengah dari 3,3 juta barel minyak dan gas per hari menjadi 3,1 juta.
Saham JC Penney naik 3,0 persen setelah Citigroup memberikan kepercayaan kepada pengecer yang kesulitan tersebut, meningkatkan peringkat sahamnya dalam mengantisipasi bahwa perubahan arahnya akan menyebabkan penjualan lebih tinggi.
Saham perbankan mengalami hari yang buruk, termasuk Citigroup turun 2,3 persen, JPMorgan Chase merosot 1,7 persen dan Goldman Sachs melemah 2,1 persen.
Adapun McDonald melesat 3,8 persen lebih tinggi.
Harga obligasi naik. Imbal hasil pada obligasi 10 tahun AS merosot menjadi 2,77 persen dari 2,78 persen, sedangkan pada obligasi 30-tahun turun menjadi 3,71 persen dari 3,73 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak terbalik.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment