.
Pemakai Paspor Curian Malaysia Airlines Bukan Teroris
Dua penumpang pesawat Malaysia Airlines bernomor penerbangan MH370 yang memakai paspor curian adalah warga negara Iran. Pouria Nourmohammadi Mehrdad, 19 tahun, satu diantara mereka terbang dari Kuala Lumpur untuk menemui ibunya di Jerman, demikian keterangan pihak berwajib.
Menurut Kepala Kepolisian Malaysia, Inspektur Jenderal Khalid Abu Bakar, ibu Mehrad telah menghubungi otoritas Malaysia saat putranya tak kunjung tiba di Frankfurt, yang rencananya menjadi kota tujuan akhir. Pesawat yang ditumpangi Mehrdad hilang setelah kurang dari satu jam mengudara menuju Beijing.
Sekretaris Jenderal Kepolisian Internasional (Interpol) Ronald Noble di hadapan wartawan di Lyon, Prancis, mengatakan seorang penumpang lainnya yang menggunakan paspor curian juga berkewarganegaraan Iran bernama Delavar Seyed Muhammad Reza.
Mehrdad, yang terbang dengan paspor curian milik seorang Austria berusia 30 tahun bernama Christian Kozel, tidak terkait dengan satu pun kelompok teroris, ujar Inspektur Jenderal Khalid. Sejauh ini, Khalid telah berkomunikasi dengan otoritas Iran mengenai isu tersebut.
“Kami yakin ia mencoba pindah ke Jerman,” ujarnya. “Ibunya tengah menunggunya. Sang ibu sudah mengontak kami. Itu dasar pengungkapan identitasnya.”
Menurut Interpol, Muhammad Reza berupaya mencapai tanah Eropa dengan memakai paspor curian milik warga Italia. Tiket elektronik yang dilihat Wall Street Journal menunjukkan tujuan akhir Muhammad Reza adalah Kopenhagen, Denmark.
Pernyataan sejumlah pejabat penegak hukum tersebut mengungkapkan fakta bahwa sejumlah penumpang memasuki pesawat menggunakan dokumen curian.
Terungkapnya penggunaan paspor curian dalam penerbangan sempat memicu spekulasi hilangnya pesawat terkait dengan aktivitas teroris. Para pejabat Malaysia dan Interpol kini mengesampingkan kemungkinan tersebut, setidaknya menyangkut Mehrdad dan Muhammad Reza.
Kozel melaporkan kehilangan paspor saat berada di pulau Phuket, Thailand. Sementara itu, Luigi Maraldi, warga Italia, mengaku paspornya dicuri di negeri yang sama beberapa bulan sebelumnya.
Kepolisian Thailand mengatakan seorang Iran bernama Alireza Kolmohammadi ikut mengatur pembelian tiket penerbangan bagi kedua warga Iran itu dari sebuah agen perjalanan di Pattaya, Thailand, pekan lalu. Kedua tiket mengatasnamakan Maraldi dan Kozel. Otoritas setempat mengatakan Mehrdad dan Muhammad Reza tak memanfaatkan paspor curian tersebut untuk keluar dari, atau masuk ke, Thailand.
Mereka berangkat dari Malaysia dengan niat mengambil penerbangan transfer dari Beijing ke Amsterdam menuju kota tujuan masing-masing.
Para pejabat Amerika Serikat dan negara lain berupaya menemukan Kolmohammadi, yang juga dikenal sebagai Kazem Ali, untuk mengetahui apakah ia terhubung dengan kelompok teroris atau penyelundupan manusia.|WSJ
No comments:
Post a Comment