!-- Javascript Ad Tag: 6454 -->

Saturday, March 1, 2014

Ukraina Semakin bergolak, umumkan pemilihan PM Krimea ilegal

Ukraina  Semakin bergolak,  umumkan pemilihan PM Krimea ilegal

Pejabat Presiden Ukraina menandatangani satu keputusan pada Sabtu yang menyatakan bahwa penunjukan perdana menteri pro-Rusia di wilayah Krimea adalah ilegal.

Sergei Aksyonov diangkat di Krimea pekan ini setelah orang-orang bersenjata mengambil alih parlemen wilayah. Keputusan presiden mengatakan ketetapan itu melanggar konstitusi Ukraina. Namun tidak memberikan rincian.

Aksyonov telah meminta bantuan Rusia untuk memulihkan ketenangan semenanjung di Laut Hitam, satu-satunya wilayah di Ukraina yang memiliki mayoritas etnis Rusia.

Para pemimpin baru Ukraina menghadapi satu tantangan terhadap otoritas mereka di wilayah tersebut, demikian Reuters.

Ukraina dan Rusia harus melakukan dialog nyata mengenai situasi di Krimea saat ini, bukan untuk bertukar catatan, kata pejabat menteri luar negeri Ukraina, Andrei Deshchitsa, Sabtu.

"Kami telah mengirimkan ke Rusia dua-tiga catatan sehari. Sayangnya, sekarang kita hany masih melakukan "iplomasi catatan" ini, dan saya hanya berharap itu tidak berkembang menjadi "perang catatan". Kami ingin melakukan dialog dengan Rusia, mari kita berhenti mengirim surat satu sama lain. Saya berbicara dengan Rusia, saya bisa berkomunikasi dengannya," katanya.

Pejabat menteri luar negeri mengatakan bahwa otoritas hubungan luar negeri Ukraina berencana untuk menerbitkan sebuah pernyataan, yang akan menyangkal informasi tentang bangunan disita di Krimea, demikian OANA..

Utusan Perserikatan Bangsa Bangsa untuk Ukraina membatalkan misinya pada Sabtu, mengatakan bahwa ketegangan membuat mustahil untuk mengunjungi Krimea seperti yang diminta oleh Sekretaris Jenderal Ban Ki-moon.

Robert Serry membuat pengumuman itu pada saat majelis tinggi parlemen Rusia memperdebatkan permintaan Presiden Vladimir Putin untuk menggunakan intervensi militer di Ukraina.

Setelah pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB pada Jumat, Ban memerintahkan Serry untuk mengunjungi Krimea dalam upaya untuk meredakan ketegangan-ketegangan di wilayah itu.

"Saya telah berhubungan dengan otoritas republik otonom Krimea dan telah sampai pada kesimpulan bahwa kunjungan ke Krimea saat ini tidak mungkin," kata Serry dalam satu pernyataan dari Kiev.

"Karena itu saya akan melanjutkan ke Jenewa, di mana besok saya akan besok menjelaskan misi Sekjen yang ditugaskan kepada saya dan berkonsultasi dengan dia mengenai langkah selanjutnya," tambahnya.

Menteri Pertahanan Ukraina Igor Tenyukh mengatakan Sabtu bahwa Rusia telah mengirimkan 30 kendaraan lapis baja pengangkut personel dan 6.000 tentara tambahan ke Krimea.

Puluhan orang bersenjata pro-Rusia berada dalam keadaan siap tempur berpatroli di luar ibu kota pemerintah Krimea di Simferopol.

Orang-orang bersenjata yang sama merebut parlemen dan gedung-gedung pemerintah di kota ini pada Kamis dan mengambil alih bandara serta pangkalan militer di dekatnya pada Jumat, demikian AFP.

Parea menteri luar negeri Uni Eropa akan mengadakan putaran baru pembicaraan krisis di Brussels pada Senin karena meningkat tajamnya ketegangan di Ukraina, kata Kepala Urusan Luar Negeri Uni Eropa Catherine Ashton, Sabtu.

"Ashton menyerukan Dewan Urusan Luar Negeri luar biasa mengenai perkembangan Ukraina. Senin, 3 Maret. Pertemuan dimulai pukul 13.00 CET," katanya di Twitter.

Menteri bergegas untuk bertemu pada saat dunia menyaksikan dengan peringatan ketika Presiden Rusia Vladimir Putin memenangkan persetujuan dari majelis tinggi parlemen untuk menggunakan pasukan Rusia di Ukraina dan Kiev, dan menuduh Moskow mengirim ribuan tentaranya ke Krimea.

Meskipun Kremlin mengatakan Putin belum memutuskan untuk menyebarkan pasukan, namun pemimpin Ukraina menyarankan "mobilisasi nasional" dan Dewan Keamanan PBB menyerukan pembicaraan darurat.

Pertemuan para menlu Uni Eropa Senin akan menjadi yang pembahasan kedua tentang Ukraina di kalangan blok 28 kepala diplomatik dalam waktu kurang dari dua pekan setelah mereka setuju pada pembicaraan darurat 20 Februari untuk menjatuhkan sanksi terhadap anggota rezim Viktor Yanukovych, yang dianggap bertanggung jawab atas kematian dan penindasan di jalan-jalan.

Parlemen Ukraina menggulingkan Yanukovych n pada 22 Februari, yang kini dikabarkan berada di wilayah Rusia.

Yanukocych Sabtu menyatakan meminta maaf kepada rakyatnya dan berjanji akan kembali ke negaranya setelah waktunya memungkinkan, demikian AFP.

Amerika Serikat menuntut diakhirinya intervensi Rusia di Ukraina dan penyebaran segera pemantau internasional pada sidang darurat Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa Sabtu.

Duta Besar AS untuk PBB, Samantha Power, mengatakan keputusan oleh anggota parlemen Rusia untuk mendukung aksi militer di Ukraina adalah "membahayakan karena bisa menimbulkan ketidakstabilan" wilayah itu.

"Intervensi ini adalah tanpa dasar hukum, melanggar komitmen Rusia komitmen melindungi kedaulatan integritas teritorial dan kemerdekaan Ukraina," katanya.

"Ini adalah waktunya intervensi Rusia di Ukraina untuk diakhiri. Militer Rusia harus mundur," tambah Power.

"Aspirasi rakyat Ukraina harus dihormati dan dialog politik harus diizinkan untuk dilanjutkan."

Dia menyerukan penyebaran para pemantau dari PBB dan Organisasi Keamanan dan Kerja sama di Eropa untuk Ukraina dan mendukung terpisah misi mediasi internasional untuk Krimea.

Para pemantau harus akan "memberikan transparansi tentang gerakan dan kegiatan pasukan militer serta paramiliter di wilayah tersebut, dan meredakan ketegangan antara kelompok yang berbeda pendapat," kata Power.

"Kekhawatiran kami adalah penting untuk mengakhiri konfrontasi dan untuk mencari solusi yang memungkinkan bagi orang-orang Ukraina untuk menentukan nasib mereka sendiri, pemerintahan mereka sendiri, dan masa depan mereka sendiri," demikian AFP melaporkan

No comments:

Post a Comment