!-- Javascript Ad Tag: 6454 -->

Saturday, January 25, 2014

IPB kembangkan rumput odot di lahan non-produktif



IPB kembangkan rumput odot di lahan non-produktif

Institut Pertanian Bogor melalui Direktorat Kajian Strategis dan Kebijakan Pertanian (KSKP) melalui program aksi pengembangan hijauan pakan ternak mengembangkan Rumput Gajah Odot di lahan non produktif.

"Pengembangan Rumput Gajah Odot di lahan non produktif ini melibatkan petani setempat, sejauh ini sudah dikembangkan tiga model di Kabupaten Bogor terdapat di dua desa yakni Cileksa dan Taman Sari, serta Desa Nanggerang Kabupaten Sukabumi," ujar Direktur Kajian Strategis dan Kebijakan Pertanian IPB, Dr Ir Dodik Ridho Nurrochmat di Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jabar, Sabtu.

Dodik menjelaskan, dari tiga model pengembangan Rumput Gajah Odot di tiga wilayah tersebut dengan luas total lahan sekitar 10 hektare.

Model yang telah dibangun tersebut menggunakan strategi. Pertama, pemanfaatan lahan non produktif, berdasarkan kajian awal IPB, luas lahan non produktif di Kabupaten Bogor yaitu 9.000 hektare.

Kedua, menggunakan sistem "agroforesty" atau tumpang sari dalam rangka optimalisasi penggunaan lahan. Yang ketiga, melibatkan masyarakat baik sebagai penyedia lahan, teknis, budidaya dan pemanenan.

Yang keempat, layak dari segi bisnis sehingga dapat berkelanjutan, dan kelima memiliki kepastian pasar.

"Sehingga tidak mengalami masalah pemasaran," ujar Dodik.

Dodik mengatakan, untuk di wilayah Desa Nanggerang, Cicurug Kabupaten Sukabumi, model yang dikembangkan menggunakan lahan non produktif yang melibatkan petani setempat.

Sedangkan untuk model di Desa Cileksa, penanaman Rumput Gajah Odot dengan tumpang sari Kayu Afrika. Sedangkan di Taman Sari penanaman yang dilakukan untuk jenis cabe.

Dikatakannya, untuk model pengembangan Rumput Gajah Odot, terkait pemasarannya, saat ini seluruh rumput yang dihasilkan dari model-model yang sudah dibangun akan dipasok ke PT Fajar Taurus dengan volume pengiriman sekitar 5 ton per hari.

Dodik menjelaskan, model pengembangan rumput odot di lahan tidak produktif berawal dari isu di masyarakat terkait kelangkaan daging sapi yang dihadapi bangsa Indonesia.

No comments:

Post a Comment