!-- Javascript Ad Tag: 6454 -->

Saturday, March 8, 2014

Rusia ancam hentikan inspeksi arsenal nuklirnya

Rusia ancam hentikan inspeksi arsenal nuklirnya

Menyusul ancaman pelarangan visa dan pembekuan asset para pejabat Moskow serta berbagai kerjasama militer oleh Amerika Serikat dan sanksi ekonomi oleh Uni Eropa, Rusia membalas dengan menunda inspeksi arsenal nuklirnya oleh pihak Barat.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov berkata kepada Menteri Luar Negeri AS John Kerry bahwa langkah-langkah hukuman akan berbalik menjadi bumerang bagi Washington.

Rusia membuktikan ancamannya itu hari ini ketika seorang pejabat pertahanan Rusia mengatakan bahwa Rusia tengah mempertimbangkan untuk menghentikan inspeksi asing atas arsenal nuklirnya.

"Ancaman tak berdasar kepada Rusia dari Amerika Serikat dan NATO mengenai kebijakannya di Ukraina dipandang kami sebagai bahasa tubuh tak bersahabat yang mensahkan deklarasi sirkumtansi situasi luar biasa," kata sang pejabat kepada media Rusia, menunjuk Perjanjian Pengurangan Senjata Strategis (START) antara AS dan Rusia dan Dokumen Wina 2011 mengenai penciptaan kesalingpercayaan dengan negara-negara OSCE.

Di lain pihak, perusahaan energi milik negara Gazprom memperingkatkan Ukraina bahwa perusahaan itu akan menghentikan penyaluran gasnya ke negeri itu yang bisa berdampak pada klien-klien Gazprom di Eropa Barat, demikian AFP

 Krisis militer dan politik antara Rusia versus Ukraina dan Barat meluas ke perang media dan siber ketika wartawan Barat dan Ukraina diancam milisi bersenjata di Krimea, sedangkan sejumlah saluran televisi yang berbasis di Kiev digantikan dengan saluran-saluran Rusia.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan perihatin sekali atas dua awak televisi Rusia yang diusir oleh petugas bandara Ukraina di Donetsk.

Sementara itu perusahaan pertahanan dan keamanan BAE Systems dari Inggris melaporkan bahwa Ukraina telah diserang virus komputer sangat berbahaya yang tak dikenal sebelumnya sejak virus Stuxnet menyerang program pengayaan uranium Iran pada 2010.

BAE mengatakan virus bernama Snake itu diciptakan pada 2006, namun virus ini pula yang menyasar Ukraina ketika krisis politik mulai memuncak di Kiev awal tahun ini.

BAE menyatakan virus ini sepertinya diciptakan di zona waktu yang sama dengan Moskow, demikian AFP.

No comments:

Post a Comment