!-- Javascript Ad Tag: 6454 -->

Thursday, March 6, 2014

.Setelah Beribadah Umroh, Rasanya Ingin Kembali ke Mekah, dan Makin Giat Sholat Jamaah Ke Masjid (1)



.Setelah Beribadah Umroh, Rasanya Ingin Kembali ke Mekah, dan Makin Giat Sholat Jamaah Ke Masjid (1)


ASATUNEWS – Belum lama ini Asatunews Crew Dadi Gunadi melakukan perjalanan selama 10 hari untuk beribadah Umroh ke tanah suci Mekah, Arab Saudi.


‘’Perasaan saya berbeda antara perjalanan saya kalau saya berwisata ke New York, Tokyo, atau ke Madrid. Kali ini perjalanan saya ke Mekah untuk beribadah Umroh, saya memiliki feeling lain. Rasanya setelah berada kmbali di Jakarta, ingin kembali lagi untuk berUmroh ke mekah,’’ kata Dadi Gunadi kepada Asatunews di Masjid Namira, Tebet Barat Dalam, Jakarta Selatan, Jumat siang {7/1).

‘’Saya sering berkunjung ke tempat dan negeri lain, tapi perasaan saya kali ini berbeda, saya ingin sekali berumroh ke Mekah, ini tidak terjadi usai saya berkunjung ke negeri lain.

Dalam hal beribadah memang Dadi Gunadi berbeda dibandingkan sebekum berumroh. Sholat lima waktu memang dia tidak pernah tinggalkan, dari mulai kantor lama sampai di kantor baru Asatunews.

Bila sebelumnya dia lebih banyak sholat di dalam Mushollla Kantor, kini setelah Umroh Dadi tidak melepaskan peluang dan waktu untuk selalu sholat Berjamah di Masjid, baik sholat Zhuhur, Ashar, Magrib dan Isya.

Itulah kebiasaan positif dari Dadi Gunadi usai melaksanakan Umroh.

Lantas Dadi Gunadi berceramah sedikit mengenai keutamaanya berumroh/BerHaji:

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, bahwasanya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

اَلْعُمْرَةُ إِلَى الْعُمْرَةِ كَفَّارَةٌ لِمَا بَيْنَهُمَا، وَالْحَجُّ الْمَبْرُوْرُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلاَّ الْجَنَّةُ.

“Umrah ke umrah adalah penghapus dosa antara keduanya, dan haji yang mabrur tidak ada pahala baginya selain Surga.” [1]

Dari Ibnu Mas’ud Radhiyallahu 'anhu, bahwasanya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

تَابِعُوْا بَيْنَ الْحَجِّ وَالْعُمْرَةِ فَإِنَّهُمَا يَنْفِيَانِ الْفَقْرَ وَالذُّنُوْبَ، كَمَا يَنْفِي الْكِيْرُ خَبَثَ الْحَدِيْدِ وَالذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ، وَلَيْسَ لِلْحَجَّةِ الْمَبْرُوْرَةِ ثَوَابٌ إِلاَّ الْجَنَّةُ.

“Iringilah antara ibadah haji dan umrah karena keduanya meniadakan dosa dan kefakiran, sebagaimana alat peniup api menghilangkan kotoran (karat) besi, emas dan perak, dan tidak ada balasan bagi haji mabrur melainkan Surga.”[2]

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, dia berkata, “Aku mendengar Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ حَجَّ ِللهِ عزوجل فَلَمْ يَرْفُثْ وَلَمْ يَفْسُقْ رَجَعَ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ.

‘Barangsiapa melakukan haji ikhlas karena Allah Azza wa Jalla tanpa berbuat keji dan kefasiqan, maka ia kembali tanpa dosa sebagaimana waktu ia dilahirkan oleh ibunya.’”[3]

Dari Ibnu ‘Umar Radhiyallahu 'anhuma, dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda:

اَلْغَازِي فِيْ سَبِيْلِ اللهِ وَالْحَاجُّ وَالْمُعْتَمِرُ، وَفْدُ اللهِ، دَعَاهُمْ فَأَجَابُوهُ. وَسَأَلُوهُ فَأَعْطَاهُمْ.

“Orang yang berperang di jalan Allah dan orang yang menunaikan haji dan umrah, adalah delegasi Allah. (ketika) Allah menyeru mereka, maka mereka memenuhi panggilan-Nya. Dan (ketika) mereka meminta kepada-Nya, maka Allah mengabulkan (pemintaan mereka).” [4]

Haji Beserta Umrah Adalah Kewajiban Yang Dilakukan Sekali Dalam Seumur Hidup, Bagi Setiap Muslim, Baligh, Berakal, Merdeka Serta Mampu

Firman Allah Ta’ala:

إِنَّ أَوَّلَ بَيْتٍ وُضِعَ لِلنَّاسِ لَلَّذِي بِبَكَّةَ مُبَارَكًا وَهُدًى لِّلْعَالَمِينَ فِيهِ آيَاتٌ بَيِّنَاتٌ مَّقَامُ إِبْرَاهِيمَ ۖ وَمَن دَخَلَهُ كَانَ آمِنًا ۗ وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا ۚ وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ

“Sesungguhnya rumah yang pertama kali dibangun untuk (tempat beribadah) manusia ialah Baitullah yang berada di Bakkah (Makkah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi seluruh manusia. Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) men-jadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.” [Ali ‘Imran: 96-97].

Dadi berangkat Umroh dilakukan secara Mandiri,sehingga dia hanya menghabiskan dana sekitar Rp.15.000.000,- Ini berbeda bila kita Berumroh melalui Travel yang biayanya berkisar antara Rp 20.juta sampai Rp 30 juta.

No comments:

Post a Comment