.Frustrasi di Area Pencarian MH370
Pencarian sia-sia sepanjang Senin atas Malaysia Airlines MH370 tak menghasilkan satupun petunjuk yang nyata. Padahal, petunjuk bisa membantu penyelidik mencari tahu penyebab hilangnya pesawat.
Rasa frustrasi mulai tampak di perairan antara Malaysia dan Vietnam, area pencarian pesawat. Situasi yang sama terlihat dalam hotel-hotel di Beijing dan Kuala Lumpur, tempat berkumpul keluarga penumpang.
“Kami dipusingkan” kejadian hilangnya pesawat, kata Hishamuddin Hussein, Menteri Transportasi Malaysia.
Pesawat Boeing 777-200 milik Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370 mengangkut 227 penumpang dan 12 awak. Pesawat hilang Sabtu dini hari, sesudah lepas landas dari Kuala Lumpur menuju Beijing. Pesawat hilang dari radar di ruang udara Malaysia dan Vietnam, kurang dari satu jam sesudah lepas landas. Tak tercatat sinyal darurat dari pesawat.
Hari Minggu lalu, barisan pesawat dan kapal mengejar puing-puing yang terlihat mengambang di selatan Pulau Tho Chu, Vietnam. Sesudah ditelusuri, pecahan ternyata bukan bagian dari pesawat.
“Jika pesawat jatuh ke tanah, puingnya pasti ada di sana. Namun, jika jatuh ke air, kita mesti mempertimbangkan arus, pasang-surut, serta gelombang yang bisa menggeser posisi puing,” papar Martin Eran-Tasker, pakar keamanan dari Asosiasi Maskapai Asia Pasifik. “Bahkan jika sebuah pesawat [pencari] melihat sesuatu, hal itu perlu diverifikasi.”
Hilangnya MH370 meretaskan pertalian dengan kecelakaan pesawat Airbus A330 yang dioperasikan Air France. Dalam insiden 2009 itu, pesawat Air France hilang tak berjejak di Samudra Atlantik. Namun saat ini, belum ada satu pun puing yang bisa diselidiki. Menurut Eran-Tasker, dengan demikian kemiripan antara dua kasus ini adalah: sama-sama terjadi pada malam hari di ketika pesawat terbang di ketinggian jelajah, yang justru dinilai sebagai fase teraman dalam penerbangan.WSJ
No comments:
Post a Comment