Astronot AS, Steve Swanson, akan menyaksikan laga piala dunia dari televisi. |
Menonton laga Piala Dunia Brasil dengan mendatangi stadion atau duduk di depan televisi di rumah atau kafe merupakan sesuatu yang lazim. Namun, bagaimana jika perhelatan olah raga terpopuler itu disaksikan dari luar angkasa?
Astronot Reid Wiseman dan Steve Swanson dari Amerika Serikat serta astronot Jerman, Alexander Gerst, mengaku akan ikut mendukung tim pujaan mereka.
Mirip yang dilakukan para penggila sepak bola di bumi, ketiga orang itu akan bersorak-sorak kegirangan ketika timnya menyerang, mencetak gol, dan menang, seperti dilaporkan kantor berita Reuters.
Bedanya, sorakan mereka itu terjadi di sebuah stasiun luar angkasa yang berjarak sekitar 230 mil dari bumi.
"Kami mengucapkan selamat kepada timnas yang akan berlaga di Brasil. Nikmatilah laga-laga itu karena pesan terpenting dari perhelatan itu adalah perdamaian dunia," kata astronot Jerman, Alexander Gerst.
'Hubungan' terganggu
Secara khusus Gerst kemudian menyampaikan salam kemenangan untuk timnas Jerman yang akan bertemu Portugal di laga pertamanya 16 Juni nanti.
"Kami mengucapkan selamat kepada timnas yang akan berlaga di Brasil. Nikmatilah laga-laga itu karena pesan terpenting dari perhelatan itu adalah perdamaian dunia."
Sementara, astronot Reid Wiseman mengatakan: "Bersenang-senanglah, sekaligus bermainlah dengan serius. Kami akan menonton kalian berlaga dari ruang angkasa."
Jumat (13/06) dini hari, perhelatan akbar sepak bola terpopuler di dunia itu akan menampilkan laga perdana antara tuan rumah Brasil melawan Kroasia.
Tiga orang astronot -yang berasal dari dua negara ini berbeda, yaitu AS dan Jerman- telah dilatih untuk mampu bekerja sama dengan baik, tetapi mungkin "hubungan" mereka akan sedikit "terganggu" ketika timnas Jerman bertemu AS, 26 Juni nanti.
Pihak berwenang Bangladesh meminta para penggemar sepak bola tidak mengibarkan bendera peserta Piala Dunia di mobil maupun rumah mereka karena melanggar peraturan tentang bendera nasional.
Menteri Urusan Pembebasan Perang, AKM Mozammel Huq, menjelaskan kepada BBC bahwa warga Bangladesh hanya diizinkan untuk mengibarkan bendera nasionalnya.
Walau Bangladesh tidak pernah lolos ke putaran final Piala Dunia, penggemar sepak bola Amerika Latin amat banyak di negara ini.
Dan menjelang pembukaan Piala Dunia, Kamis 13 Juni mendatang, puluhan ribu bendera tuan rumah Brasil dan Argentina sudah berkibaran di berbagai kota Bangladesh.
Namun pemerintah, melalui pemberitahuan di surat kabar, meminta para penggemar bola menurunkan bendera dari rumah dan mobil mereka.
"Kami tidak keberatan orang mengenakan kaos tim dukungan mereka atau menggunakan papan iklan dan spanduk. Namun tidak baik kalau bendera asing berkibar di atap rumah."
Mustafizur Rahman
Sementara di kawasan pedesaan, pejabat berkeliling dengan mobil untuk mengingatkan warga.
Kaos boleh
Seorang pejabat pemerintah di distrik Jessore, di sebelah barat laut Bangladesh, mengatakan bendera Brasil dan Argentina terlihat hampir di semua tempat.
"Kami tidak keberatan orang mengenakan kaos tim dukungan mereka atau menggunakan papan iklan dan spanduk. Namun tidak baik kalau bendera asing berkibar di atap rumah," jelas Mustafizur Rahman kepada kantor berita AFP.
Walau terkenal sebagai salah satu negara kriket, namun penggemar sepak bola cukup banyak di Bangladesh.
Dalam Piala Dunia 2010 lalu, sempat terjadi kerusuhan di Bangladesh karena warga yang marak karena aliran listrik mati saat pertandingan berlangsung.
Tahun 2011, Bangladesh menjadi tuan rumah pertandingan persahabatan Argentina -yang diperkuat Lionel Messi- melawan Nigeria yang membutuhkan biaya sampai US$4 juta atau sekitar Rp40 miliar. BBC
No comments:
Post a Comment