Rancangan Stadion Nasional Tokyo yang dana pembangunannya dikurangi. |
Penyelenggara Olimpiade 2020 Tokyo meninjau kembali rencana tempat pertandingan sehubungan meningkatnya biaya pembangunan.
Gubernur Tokyo, Yoichi Masuzoe, mengatakan mereka harus menanggapi kekhawatiran mengenai makin meningkatnya biaya untuk fasilitas, termasuk biaya tenaga kerja dan harga bahan bangunan yang terus naik.
Pembongkaran Stadion Nasional Tokyo untuk diganti dengan stadion baru bernilai US$300 miliar dengan kapasitas 80.000 kursi merupakan faktor utama Jepang dalam Klik memenangkan pencalonan tuan rumah Olimpiade 2020.
Namun rencana tersebut menyebabkan timbulnya banyak protes terkait ukuran dan biaya proyek.
Dewan Olahraga Jepang kemudian memutuskan untuk mengurangi biaya yang diusulkan dengan membangun stadion senilai US$169 miliar.
Rencana itu sudah disampaikan dewan kepada pihak penyelenggara Olimpiade, dengan menegaskan tidak akan mengubah konsep rancang dasarnya namun mempertimbangkan hal-hal lainnya.
Mantan perdana menteri, Yoshiro Mori, yang memimpin Komite Olimpiade Tokyo mengatakan komite ingin menciptakan 'warisan dengan ruang-ruang yang berorientasi pada olahraga dan ruang hidup yang sehat.'
Pengumuman Tokyo sebagai tuan rumah penyelenggaraan Olimpiade 2020 disambut meriah di Jepang, setelah dibacakan oleh presiden Komite
Olimpiade Internasional (IOC), Jacques Rogge lewat tengah malam Sabtu (07/09) di Buenos Aires, Argentina.
Tokyo akan menjadi satu-satunya negara di Asia yang dua kali menjadi tuan rumah perhelatan olahraga akbar sedunia ini, yakni tahun 1964 dan 2020.
Rogge - yang akan pensiun setelah 12 tahun memimpin IOC - mengumumkan kemenangan Tokyo dalam seleksi ketat menghadapi Madrid dan Istanbul, disambut dengan anggota delegasi Tokyo yang meloncat dari kursi mereka merayakan kemenangan serta melambaikan bendera Jepang.
Sebagian nampak emosional dan terisak menangis meluapkan perasaan bahagia dan bangga setelah dua tahun bekerja keras mengkampanyekan ibu kota Jepang itu sebagai penyelenggara olimpiade.
"Saya ingin berterimakasih pada semua yang turut mengkampanyekan olimpiade ini dan kami akan jadi tuan rumah yang hebat," kata Perdana Menteri Shinzo Abe menyampaikan kegembiraan.
Sementara pimpinan tim lobi, Tsunekazu Takeda menambahkan "Sangat luar biasa Tokyo terpilih. Hal pertama yang saya akan lakukan begitu kembali adalah berterimakasih kepada seluruh masyarakat Jepang."
'Kota yang hebat'
Kantor Berita Associated Press menulis di seluruh penjuru Jepang aksi selebrasi juga dilakukan warga.
"Sangat luar biasa Tokyo terpilih. Hal pertama yang saya akan lakukan begitu kembali adalah berterimakasih kepada seluruh masyarakat Jepang"
Tsunekazu Takeda
Lebih dari 1.200 pegawai kota praja Tokyo serta atlet Olimpiade berkumpul di kantor Kamar Dagang dan Industri Tokyo sambil menyerukan kata "banzai" - slogan yang seriung diucapkan warga setempat untuk merayakan kemenangan besar - saat Tokyo diumumkan terpilih, Minggu dini hari waktu Jepang.
Ribuan warga Tokyo juga berkumpul di Stadion Olimpiade Komazawa, yang menjadi lokasi laga sepakbola saat Tokyo jadi tuan rumah olimpiade 1964. Mereka juga kegirangan mendengar pengumuman tersebut.
"Jepang adalah tempat yang sangat aman, banyak lokasi tujuan wisata. Kami bangsa yang sangat ramah," kata Atsushi Takahashi, warga Tokyo berusia 36 tahun.
Warga meneriakkan "Tokyo, Tokyo" berkali-kali sebagi bentuk selebrasi dan keriaan pasca pengumuman.
"Masih ada beberapa kekhawatiran tetapi saya yakin dalam tujuh tahun, Jepang akan kembali jadi negara yang permai jadi silakan datang ke Jepang, Anda semua," kata warga lainnya, Noriyuki Nozawa.
Walikota London - yang baru tahun lalu jadi tuan rumah olimpiade - Boris Johnson mengirim "selamat sebesar-besarnya pada Tokyo yang mendapat kehormatan menyelenggarakan ajang olahraga terbesar sejagad".
"Saya yakin seperti juga London, kota Anda yang hebat akan menyelenggarakan acara yang luar biasa. Saat ini adalah momen istimewa untuk dirakayan sebelum bekerja keras pada tahun-tahun selanjutnya."
Selain tuan rumah Olimpiade, perhelatan yang juga jadi ajang rebutan berbagai negara adalah lomba sepakbola Piala Dunia.
Sejumlah negara besar pernah menjadi tuan rumah acara ini, dan bahkan negara kecil seperti Qatar pun tak ketinggalan ingin mencoba. BBC
No comments:
Post a Comment