!-- Javascript Ad Tag: 6454 -->

Tuesday, July 1, 2014

Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa dukung larangan niqab di Prancis


Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa dukung larangan niqab di Prancis

Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa untuk pertama kalinya mendukung larangan pemakaian niqab (cadar yang hanya menyisakan mata) yang diberlakukan di Prancis.
Kasus ini diajukan oleh seorang perempuan Prancis berusia 24 tahun yang berpendapat bahwa larangan penggunaan niqab di muka umum merupakan langgaran atas hak kebebasan beragama dan berekspresinya.

Namun, pengadilan HAM di Strasbourg memutuskan bahwa pemerintah Prancis memiliki tujuan yang sah dalam upayanya menjaga keharmonisan dan persatuan sosial di negara yang penduduknya beraneka ragam itu.

Dalam pernyataannya, Pengadilan HAM Eropa itu mengatakan bahwa keputusan itu juga "mempertimbangkan pernyataan negara Prancis bahwa wajah memainkan peran besar dalam interaksi sosial."

Undang-undang tentang larangan ini diberlakukan di Prancis di bawah pemerintah konservatif Presiden Sarkozy empat tahun lalu.

Menurut undang-undang tahun 2010 tersebut, tidak ada serorang pun yang diizinkan mengenakan pakaian yang menyembunyikan wajah di muka umum.

Mereka yang melanggar larangan ini dapat dijatuhi hukuman denda 150 euro atau sekitar Rp 2,5 juta.

Prancis mulai memberlakukan undang-undang yang melarang perempuan Muslim menutup wajahnya dengan cadar atau burka ketika berada di tempat umum.
Hukuman bagi yang melanggarnya adalah denda sebesar US$217 dan kerja sosial.

Sedangkan bagi orang yang dengan sengaja memaksa perempuan memakai burka untuk menutup wajahnya mendapat ancaman lebih tinggi yaitu denda yang lebih besar dan penjara hingga dua tahun.

Prancis adalah negara Eropa pertama yang melarang penggunaan baju Muslim meskipun sebagai bagian dari ibadah agama.

Dibawah undang-undang tersebut, setiap perempuan, Prancis atau warga asing, berjalan di jalan atau taman di Prancis dan menutup wajah dengan niqab (cadar yang hanya menyisakan bagian mata) atau burka yang menutup secara keseluruhan akan dihentikan oleh polisi dan didenda.

Besaran denda mungkin terhitung sedikit tapi secara simbolis ini adalah sebuah perubahan besar.

Pemerintah Prancis menyatakan kalau menggunakan penutup wajah mengganggu perikehidupan di dalam komunitas bersama dan juga dianggap sebagai menurunkan status bagi perempuan dimana Prancis memakai azas kesamaan derajat.
Dan tampaknya semua orang termasuk kebanyakan Muslim di Prancis akan menyetujui undang-undang tersebut.

Walaupun ada aksi penentangan dari para penolak undang-undang ini atau kaum kebebasan beragama, tetapi sepertinya tidak terlalu berpengaruh.

Apa yang menjadi pertanyaan justru apakah membuat undang-undang pelarangan tersebut diperlukan, mengingat hanya sekitar 2.000 wanita di Prancis yang memakai niqab atau burka.

Kritikus menyebut ini adalah strategi Presiden Prancis Nicolas Sarkozy untuk memainkan isu soal Islam karena dia adalah seorang presiden yang tidak begitu populer dan membutuhkan suara dalam pemilihan mendatang.

Pada saat pesawat-pesawat tempur Prancis membom pasukan Gaddafi di Libia, Prancis sendiri sedang membahas Islam dan tempatnya di tengah masyarakat.
Pada hari Selasa (05/4), Jean-Francois Cope --seorang bintang yang sedang bersinar di partai UMP yang memerintah-- akan mengadakan perdebatan mengenai sekularisme dan Islam. Tujuannya adalah untuk mencari cara menerima tradisi Islam di tengah sistem sekuler Prancis.

Gagasan tentang perdebatan ini menyulut silang pendapat. Sebagian warga Muslim mengatakan mereka akan menjadi korban stigmatisasi. Seorang penasihat Presiden Sarkozy untuk masalah keberagaman tidak hanya meletakkan jabatan melainkan juga mengimbau aksi demonstrasi menentang perdebatan itu.\

Dia mengatakan, partai UMP merupakan "penyakit bagi Muslim".
Bahkan di tubuh partai yang memerintah sendiri terjadi perpecahan. Perdana Menteri Francois Fillon dan Menteri Luar Negeri Alain Juppe tidak suka atau tidak menginginkan perdebatan itu.

Berbagai kelompok keagamaan mengeluarkan pernyataan yang menyebutkan bahwa mereka khawatir "perdebatan itu bisa menambahkan kebingungan dalam priode sulit yang sedang kami alami."

Tetapi, menurut jajak pendapat, orang Prancis sangat terganggu terhadap perilaku sejumlah warga Muslim di negara itu. Satu jajak pendapat menyebutkan 40% orang melihat Islam sebagai musuh dalam selimut.

Sebagian orang melihat perdebatan ini akan melahirkan kekhawatiran itu, sedangkan yang lainnya menekankan diskusi harus dilakukan.

Keseluruhan masalahnya penuh dengan keruwetan. UU tahun 1905 yang memisahkan Gereja dan Negara merupakan prinsip pokok Republik Prancis. UU ini menopang nilai-nilai Prancis.

 Tidak banyak yang memakai burka di Prancis
Tidak banyak yang memakai burka di Prancis; sekitar 2.000 wanita saja menurut pendataan

Presiden Sarkozy berpendapat bahwa jika makanan halal, sebagai contoh, disediakan di kantin sekolah sekuler maka prinsip pemisahan antara Geraja dan Negara akan terkorbankan. Yang lainnya mengatakan, membolehkan warga Muslim sholat di jalan-jalan akan mendorong agama meresap dari masjid ke ruang publik.

Yang lainnya lagi berpendapat bahwa para orang tua yang melarang anak-anak perempuan ikut dalam pelajaran berenang berarti akan memperkenalkan agama ke dalam kegiatan sekuler.

Jean-Francois Cope curiga banyak pegiat tidak begitu kental terkait dengan agama tetapi lebih pada Islam politik. "Ada sejumlah perilaku ekstrem tertentu," katanya, "yang dipimpin oleh para pengikut garis keras yang yang menggunakan agama untuk tujuan politik dan menggunakan teknik-teknik ekstremisme."

Dan ini menyentuh pertanyaan-pertanyaan lebih luas. Secara umum diterima bahwa semua sama di mata hukum di dalam masyarakat demokratis. Semua orang harus mematuhinya. Ini menjamin kebebasan beragama.

Tetapi di Prancis --dan Eropa lainnya-- ada orang yang mengatakan bahwa sejumlah komunitas Muslim mengatakan mereka adalah kasus khusus. Beberapa tokoh penting bahkan mengatakan, mungkin saja ada alasan untuk membolehkan pemberlakuan sebagian hukum Islam (syariah).

Pertanyaanya, apakah ini harus diperdebatkan atau tidak? Kalau perdebatan tidak dilaksanakan, ada orang lain yang akan melakukannya. Ini pasti. Marine Le Pen, yang memimpin Front Nasional, membuat faktor penting dalam kampanyenya bahwa agama harus dijauhkan dari ruang publik. Sikapnya tentang ini membuat dia kuat dalam jajak pendapat naional.

Kemudian, pekan depan larangan burka dan niqab mulai berlaku. Pelanggaran akan didenda 150 ero (Rp1.8 juta). Laki-laki yang didapati memaksa wanita memakai burka akan didenda 30.000 ero (Rp370 juta).

Di bagian Eropa lainnya ada kesamaan pandangan bahwa sistem multikultural telah gagal. Semakin banyak orang yang mendukung pendapat ini. Dan, pendapat ini pulalah yang dikemukakan oleh Kanselir Jerman Angela Merkel, Presiden Sarkozy, dan PM Inggris David Cameron.

Mereka berpendapat, multikulturalisme membawa perpecahan, bukan integrasi.
Pada dasarnya, argumen ini adalah tentang tempat yang pantas bagi agama di tengah masyarakat bebas.

Wanita di Italia didenda kenakan burka

Hijab
Beberapa negara Eropa sedang membahas pelarangan niqab

Seorang wanita yang mendatangi kantor pos di kota Novara, di Italia diberhentikan oleh polisi karena dia mengenakan burka yang menutupi seluruh mukanya.

Seorang petugas mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa wanita tersebut harus membayar denda sebesar 500 ero (sekitar Rp 5 juta).

Ini merupakan tindakan pertama yang dilakukan polisi sejak Novara memberlakukan peraturan daerah bulan Januari lalu melarang warga berpakaian yang bisa menghalangi identitas seseorang.

Kota tersebut dijalankan oleh Partai Liga Utara yang anti imigran.

Partai ini merupakan mitra koalisi dalam pemerintahan persatuan nasional Perdana Menteri Silvio Berlusconi.

Tidak akan dibiarkan
Masih ada orang yang menolak untuk mengerti bahwa komunitas kita di Novara tidak akan menerima dan tidak ingin melihat warga keluar rumah mengenakan burka
Walikota Massimo Giordano

Walikota Novara, Massimo Giordano mengatakan peraturan itu memang dimaksudkan untuk mencegah para wanita untuk mengenakan burka yang menutupi muka mereka di depan publik.

"Namun sayangnya, peraturan ini belum jelas bagi semua orang bahwa mengenakan pakaian yang menutupi muka boleh dilakukan di depan umum, tetapi tidak di tempat umum, sekolah, bis ataupun di kantor pos, " katanya, seperti dilaporkan kantor berita Italia Ansa.

"Masih ada orang yang menolak untuk mengerti bahwa komunitas kita di Novara tidak akan menerima dan tidak ingin melihat warga keluar rumah mengenakan burka."

Dia mengatakan bahwa peraturan itu "adalah satu-satunya alat yang kami miliki guna menghentikan berbagai perilaku yang sudah membuat proses integrasi yang sulit, menjadi lebih sulit lagi."

Wanita yang digambarkan sebagai warga asal Tunisia tersebut, mengunjungi kantor pos bersama suaminya ketika mereka diberhentikan polisi.

Peraturan lebih ketat
Di Italia, sejak tahun 1975 memiliki peraturan anti terorisme yang melarang penggunaan penutup muka atau pakaian yang menyulitkan guna mengetahui identitas pemakainya.

Namun, peraturan itu memberikan pengecualian, yang bisa diterima, dan pengadilan sering mengartikannya sebagai alasan keagamaan.

Menurut kantor berita ANSA, beberapa pemerintah lokal sudah memberlakukan peraturan yang lebih ketat, dan sebuah RUU yang diajukan oleh Liga Utara sekarang sedang diperdebatkan di parlemen, yang secara khusus melarang penggunaan hijab yang menutup muka yang biasa disebut niqab.

Langkah serupa juga sedang dilakukan di beberapa negara Eropa Barat.

Larangan penggunaan penutup muka di depan umum sudah disetujui oleh majelis rendah di Belgia, dan sekarang sedang didiskusikan di Senat.

Bila disetujui ini akan menjadi peraturan pertama yang berlaku di Eropa.

Pemerintah Prancis juga sedang mengajukan aturan serupa dan akhir pekan lalu, seorang anggota Majelis Parlemen Eropa asal Jerman mengatakan larangan serupa harus diberlakukan di semua negara Uni Eropa. BBC





Tiket Liburan  ke Waterbom Jakarta, trans studio bandung, universal studio singapura, Pesawat, Kereta api, hotel


Bersilaturakhim dengan kedua orang tua kita dan saudara bisa memperpanjang umur dan rezeki
Surga Itu di bawah telapak kaki Ibumu (orang tuamu) segera ber Lebaran ke mereka segera pesan tiket On Line
Ridho Allah tergantung ridho kedua Orang tus kita , segera pulang kampung ber iedul Fitri segera beli tiket on line
Bersilaturahim (berlebaran) dengan Bapa dan Ibu di kampung beli tiket peswat On line
Jual Tiket Berbagai Entertainment, Pesawat Terbang, Kereta Api, Kamar Hotel di seluruh dunia termasuk di kota Madinah dan Mekah untuk Naik Haji/Umroh di Arab Saudi
Perlu Tiket berbagai Entertainmnet seperti  Universal  Studios Singapore, Waterbom Jakarta, Kidzania,Debut Solo Bastian Steel, Trans Studio Bandung,  Independence Party 2014, Jungleland, Piraves the first, We the Festival 2014, star trek the exhibion, dan  Juga perlu tiket Pesawat Terbang , kereta api (di Jawa, Indonesia), dan kamar hotel seluruh dunia, serta  konser  lainnya  di  berbagai entertainment/tempat hiburan di Indonesia) pembeli tiket pesawat terbang konfirmasi dapat dikirim melalui email atau short massage /SMS di ponsel (hand phone anda) cukup perlihatkan konfirmasi ini dari Hand phone anda di bandara. Untuk booking kamar hotel di seluruh dunia termasuk kamar hotel di Madinah dan kota suci Mekah, Arab Saudi bagi umat Islam yang ingin pergi ber- Umrah atau Naik Haji, termasuk hotel-hotel di Bali, New York, Paris, London, Moskow, Jerusalem , Beijing, Shanghai , Bangkok, Kuala Lumpur, Singapura, Tokyo, dan ribuan hotel lainnya di seluruh dunia, juga di kota minyak Balikpapan, Kalimantan Timur ( beli secara on line di iklan yang ada di blogs: http://newsandfeaturesonindonesia.blogspot.com/

No comments:

Post a Comment