!-- Javascript Ad Tag: 6454 -->

Thursday, June 12, 2014

Jelang debat kedua, format debat capres diubah, Prabowo Ngaku Grogi

Prabowo, Hatta, JK, Jokowi
Jelang debat kedua, format debat capres diubah, Prabowo Ngaku Grogi

Komisi Pemilihan Umum menyatakan akan melakukan perubahan format debat calon presiden/wakil presiden untuk dua sesi terakhir.

Perubahan format dilakukan atas permintaan kedua calon presiden karena dianggap kurang memberi kesempatan kepada para capres untuk saling menimpali jawaban lawan debat.

Dalam debat hari Senin malam (09/06), salah satu pasangan capres bertanya dan langsung mendapatkan jawabanya dalam segmen yang sama sehingga sehingga sulit menimpali jawaban.

"Sesi empat itu kemudian dijadikan bagian yang diberi kesempatan kepada salah satu pasangan calon, bertanya kepada calon yang lain," kata Ketua Komisi Pemilihan Umum Husni Kamil Manik di Jakarta Rabu sore (11/06).
Kemudian di sesi lima, kegiatan yang sama diulang tapi ditambah dengan pasangan calon yang bertanya, kemudian menimpali pertanyaan kembali dari respon pasangan calon yang lain dan kemudian pasangan itu juga mendapat kesempatan untuk mengklarifikasi."

Husni menegaskan perubahan sesi tanya jawab ini tidak menambah durasi debat yang akan berlangsung selama 90 menit.

Budaya Indonesia
Pengamat politik Muhammad Asfar dari Universitas Airlangga, mengatakan bila para capres bertanya dengan tajam, maka format ini akan membuat debat lebih dinamis.

Namun ia meragukannya.
"Indonesia itu kan, kultur itu, budaya untuk saling menghormati, untuk tidak saling mengungkap masa lalu dan sebagainya sangat kuat.

"Indonesia itu kan, kultur itu, budaya untuk saling menghormati, untuk tidak saling mengungkap masa lalu dan sebagainya sangat kuat."
Muhammad Asfar

Padahal dalam konteks politik kan orang kalau mau terjun di politik, mau menjadi pemimpin sebuah negara kan, dia harus siap untuk dievaluasi track record baik sebagai pribadi maupun ketika dia menjabat di bidang publik.

Nah itu, dugaan saya tidak banyak berkembang dari masing-masing pasangan ini. Dan mereka kan sebenarnya pasangan-pasangan ini secara pribadi kan mempunyai hubungan personal yang cukup dekat," ungkap Muhammad Asfar.

Peran moderator
Oleh karenanya Muhammad Asfar berpendapat jalannya debat bergantung kepada moderator.

Bila moderator netral dan menanyakan pertanyaan tajam, maka debat akan berjalan lebih hidup. KPU menyelenggarakan lima sesi debat calon presiden/wakil presiden.

Debat kedua yang akan diselenggarakan hari Minggu mendatang mengusung tema Pembangunan Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.Dua pasangan capres akan melakukan debat perdana, Senin (9/6) malam di Balai Sarbini pukul 18.30. Acara debat tersebut akan disiarkan secara langsung oleh sejumlah stasiun televisi. Sejumlah pengamat menilai debat tersebut akan berlangsung seru dibanding debat-debat pada Pilpres sebelumnya. Siapa pasangan yang bakal menguasai mimbar?



Menurut pakar psikologi politik Universitas Indonesia Hamdi Muluk, pasangan Jokowi-JK lebih unggul dalam aspek penguasaan materi dan substansi masalah dibanding Prabowo.

“Dari pengusaan dan konsep seharusnya Jokowi bisa lebih unggul. Saya kira dia lebih menguasai karena dia berurusan dengan pemerintahan terus, Prabowo kan nggak. Terakhir dia kan militer,” kata Hamdi seperti dikutip detikcom, Minggu (8/6).Namun, kata Hamdi, keunggulan Jokowi-JK bisa tidak terlihat dengan jelas karena keduanya kurang terampil dalam hal public speaking. Hamdi mencermati soal gaya bicara JK yang bisa menjadi titik lemah dalam debat nanti.

“JK nggak bagus cara ngomongnya, tapi kerjanya bagus. Dia sangat menguasai masalah dan jawabannya hebat. Tapi intonasinya kurang bersih. Kadang kita kalau lihat JK bicara, kita kan suka bertanya JK ngomong apa ya?” ujarnya.

Di sisi lain, pasangan Prabowo-Hatta dinilai Hamdi memiliki keunggulan dalam hal kemasan penyampaian ide. Prabowo bisa menampilkan penyampaian ide lebih memikat dibanding lawan politiknya.

“Kalau soal kemampuan pidato, retorika, teatrikal, bahasa Inggrisnya, intonasinya, Prabowo lebih unggul, lebih memikat saya kira,” kata Hamdi.

Pengamat politik UGM Arie Sudjito senada dengan Hamdi. Dia menilai Prabowo bisa tampil lebih memikat dibanding Jokowi dalam debat nanti.

“Jokowi itu kan biasanya blusukan, ketemu masyarakat, tidak biasa pencitraan. Makanya penampilannya perlu dipoles. Dia kan memang gayanya informal, tidak seperti Prabowo,” ujar Arie di tempat terpisah.

Namun, kata Arie, penampilan baik Prabowo bisa kacau jika lawan debatnya bisa memancing emosi eks Pangkostrad itu.

“Walaupun Prabowo lebih terbiasa orasi, dia mungkin juga akan terpancing emosi,” katanya.

Debat perdana pasangan capres Prabowo-Hatta vs Jokowi-JK nanti malam bertema pembangunan demokrasi, pemerintahan yang bersih dan kepastian hukum. Anda penasaran? Kita saksikan saja aksi mereka di podium malam nanti.

Calon presiden Prabowo Subianto mengapresiasi ajang debat capres-cawapres yang diikutinya. Acara debat yang difasilitasi Komisi Pemilihan Umum ini digelar perdana dalam rangkaian Pemilu 2014.

"Saya kira untuk yang pertama kali bagus ya, lumayan," kata Prabowo di Balai Sarbini, Jakarta, Senin malam (9/6).

Prabowo mengaku sedikit gugup saat menjawab pertanyaan-pertanyaan dari panelis yang menguji dalam debat dengan tema pembangunan demokrasi, penciptaan pemerintahan yang bersih, dan kepastian hukum.
"Agak grogi juga sedikit, bagus tapi. Lancar dan baik," katanya.

Prabowo bersama cawapres Hatta Rajasa tidak merasa diserang oleh pasangan rivalnya Joko Widodo-Jusuf Kalla dalam ajang debat. Sebagai calon pemimpin dia pun mengaku siap menghadapi segala kritik.
"Ya harus siap diserang," tegasnya. BBC



No comments:

Post a Comment