!-- Javascript Ad Tag: 6454 -->

Thursday, June 12, 2014

Segala aksi mungkin untuk Irak, Untuk mencegah Organisasi Islam Irak berkuasa kata Obama

Kelompok militan ISIS mengatakan merencanakan serangan ke ibukota Baghdad.
Segala aksi mungkin untuk Irak, Untuk mencegah Organisasi Islam Irak berkuasa kata Obama

Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengatakan pemerintahannya mengkaji 'semua kemungkinan' termasuk aksi militer untuk membantu Irak mengatasi militan Islam.

Dia menambahkan Amerika Serikat berkepentingan untuk memastikan kelompok jihadis tidak berkuasa di  Irak.

Pernyataannya disampaikan Klik setelah Mosul dan Tikrit dikuasai kelompok pemberontak militan Sunni, ISIS.

Pemungutan suara parlemen untuk memberikan kekuasaan darurat kepada Perdana Menteri Nouri Maliki sebelumnya tertunda karena kebanyakan anggota DPR tidak muncul. Hanya 128 dari 325 anggota yang hadir.

Pemberontak ISIS, atau Negara Islamis Irak dan Levant, merencanakan untuk terus bergerak ke selatan ke ibukota Baghdad, dan daerah yang dikuasai kelompok mayoritas Islam Syiah Irak, yang mereka pandang sebagai kelompok kafir.

"Sejumlah hal perlu segera dilakukan secara militer," kata Obama kepada wartawan di Gedung Putih saat bertemu Perdana Menteri Australia Tony Abbott.

"Saya tidak mengesampingkan apapun karena kami berkepentingan memastikan jihadis ini tidak berkuasa selamanya di Irak, ataupun Suriah."
Sebagian wilayah Kirkuk dikuasai kelompok Islamis Sunni minggu ini.

Pasukan pemerintah memperlambat gerakan pemberontak Rabu 11 Juni di luar Samarra, kota sekitar 110km utara Baghdad.

Laporan-laporan menyebutkan pemerintah Irak melancarkan serangan udara atas posisi kelompok militan ISIS yang merebut kota Tikrit dan Mosul pada pekan ini.

Serangan tersebut, jika dikukuhkan, berlangsung hanya beberapa jam setelah parlemen Irak tidak mencapai kesepakatan untuk menyatakan keadaan darurat, yang diminta oleh Perdana Menteri Nouri al-Maliki.

Sementara itu ISIS mengatakan mereka merencanakan serangan ke ibukota Baghdad. Kelompok yang memiliki kaitan dengan al-Qaida ini diperkirakan memiliki sekitar 3.000 sampai 5.000 pejuang.

Mereka memanfaatkan ketegangan antara pemerintah Irak -yang didominasi umat Syiah- dan kelompok minoritas Sunni.

Seorang perwira militer mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa pejuang ISIS sudah merebut kota Dhuluiyah, sekitar 90km dari Baghdad.
Di Baghdad sendiri, tempat-tempat pendaftaran sudah dibuka untuk warga umum yang ingin bergabung untuk melawan militan ISIS.

Dalam perkembangan lain, militer Kurdi mengatakan sudah mengendalikan kota Kirkuk yang kaya minyak setelah tentara nasional Irak meninggalkan kota tersebut.

Amerika Serikat sudah mengatakan siap untuk memberikan  bantuan apapun kepada Irak untuk melawan ISIS sedangkan pemerintah Iran -yang juga beraliran Syiah- mendesak kerjasama internasional dalam menghadapai militan tersebut. BBC

No comments:

Post a Comment