Kaos Merah hentikan demonstrasi di Bangkok
Para pemimpin "Kaos Merah" yang pro pemerintah memerintahkan puluhan ribu pendukungnya untuk mengakhiri demonstrasi besar di Bangkok setelah kekerasan yang membuat setidaknya seorang meninggal dunia dan lusinan lainnya terluka.
"Demi mencegah kian rumitnya situasi bagi pemerintah, kami memutuskan untuk membiarkan orang-orang kembali ke rumah," kata Thida Thavornseth kepada para demonstran di satu stadion di Bangkok.
Seorang ditembak mati dan setidaknya 35 terluka hari Sabtu kemarin ketika demonstran antipemerintah bentrok dengan Kaus Merah di kawasan sekitar stadion itu.
Suhu politik di ibukota Thailand tetap panas hari ini setelah muncul laporan kekerasan baru terjadi di dekat stadion dan adanya laporan bahwa demonstran oposisi mengancam memasuki gedung-gedung pemerintahan, termasuk kantor PM Thailand Yingluck Shinawatra.
Kemarin polisi mengungkapkan bahwa demonstran melemparkan botol ke polisi dekat stadion di distrik Ramkhamhaeng di mana lebih dari 70.000 demonstran Kaos Merah berkumpul.
Tembakan kemudian dilepaskan dekat stadion itu yang disebut-sebut menewaskan seorang demonstran.
Demonstran oposisi yang ingin menggantikan pemerintahan Yingluck dengan "dewan rakyat" memuncak menjadi demonstrasi terbesar sejak kekerasan politik di Bangkok tiga tahun lalu yang membuat lusinan orang meninggal dunia.
Aksi unjuk rasa ini dipicu oleh RUU Amnesti yang dikhawatirkan pihak oposisi dapat membuat diampuninya mantan PM Thaksin Shinawatra yang buron dan digulingkan para jenderal pro raja pada 2006, demikian AFP.
No comments:
Post a Comment