!-- Javascript Ad Tag: 6454 -->

Thursday, September 12, 2013

Imam Masjid New York meminta masyarakat Amerika Serikat menghargai kebebasan beragam



Imam Masjid New York meminta masyarakat Amerika Serikat menghargai kebebasan beragam


Imam Masjid New York meminta masyarakat Amerika Serikat menghargai kebebasan beragama dan berpolitik terutama terkait hiruk pikuk kontroversi pembangunan kembali masjid yang berdekatan dengan lokasi runtuhnya gedung WTC. Demikian dikatakan Feisal Abdul Rauf, Imam Masjid New York di Dubai, Uni Emirat Arab, Rabu (1/8).

Rauf menilai pembangunan masjid itu tidak hanya sekedar perdebatan soal "ekspansi bangunan megah" namun juga membentuk hubungan antara Muslim dengan non muslim AS di masa mendatang. Dan hal itu sangat berarti bagi negara Adidaya tersebut. Bahkan jika tantangan perlawanan pembangunan terus berlanjut, maka sebagian umat muslim akan mempertanyakan tempat mereka menyalurkan aspirasi politik dan kehidupan bernegara sebagaimana dilindungi konstitusi.

"Saya bangga menjadi warga AS" kata Rauf saat berbicara di hadapan sekitar 200 orang di sekolah para pemikir Dubai. Namun, Rauf enggan menjawab beberapa pertanyaan menyangkut solusi alternatif memindahkan masjid ke lokasi baru.

Walaupun menuai kontroversi, dukungan bagi pembangunan Masjid Ground Zero terus mengalir. Beberapa diantaranya pejabat keuangan City Comptroller New York, John Liu, dan politisi Partai Demokrat, Scott Sieber ikut bergabung untuk mendukung [baca: Masjid Ground Zero Dapat Dukungan Finansial].

pernyataan bersama di tangga lokasi Park51. "Kami mewakili hak konstitusional warga Muslim dan Amerika dari semua agama untuk membangun rumah ibadah di mana saja di negara kita sebagaimana diizinkan oleh undang-undang dan peraturan setempat," kata Latif seperti dikutip CNN, Selasa.

Dia menambahkan, kelompok itu mewakili lebih dari 55 masjid dan organisasi Islam di New York City yang "berdiri menentang rasisme, kebencian, sikap tidak toleran atas dasar agama dan fanatisme etnis yang diarahkan terhadap Islam dan Muslim Amerika". Pernyataan kelompok itu juga menyerukan dialog seminggu untuk membantu memerangi kefanatikan serta mempromosikan pemahaman dan toleransi agama dalam masyarakat sipil.

Latif mengatakan kepada wartawan bahwa sejumlah masjid di seluruh AS akan melakukan open house selama akhir pekan pada 22-24 Oktober untuk membantu orang-orang dari agama lain lebih memahami Islam dan umat Muslim.

Mahdi Bray, pemimpin Muslim dari MAS Freedom, yakin pusat Islam di Park51 bisa dilihat sebagai simbol rekonsiliasi, simbol persatuan dan simbol saling menghormati. Dia menegaskan, "Tidak satu pun dari organisasi kami yang mampu memberikan uang ke proyek tersebut. (Namun) kami mendukung gagasan itu dan kami memberikan dukungan sosial dan politik di belakangnya."

Para pengembang Park51 mengeluarkan sebuah pernyataan tertulis menyusul konferensi pers itu untuk mengucapkan terima kasih kepada para pemimpin Muslim-Amerika atas dukungan mereka. "Komunitas kami tetap berkomitmen membangun jembatan pemahaman bagi para tetangga kami, bagi kota kami dan seluruh Amerika. Park51 akan mewujudkan komitmen itu. Dengan demikian, tempat itu menyediakan layanan yang sangat dibutuhkan warga New York dari semua latar belakang yang tinggal dan bekerja di Lower Manhattan," bunyi pernyataan yang dikeluarkan pengembang Park51.

No comments:

Post a Comment