!-- Javascript Ad Tag: 6454 -->

Monday, September 16, 2013

pemerintah yang memindahkan seluruh rangkaian kegiatan Miss World 2013 di Bali


 pemerintah yang memindahkan seluruh rangkaian kegiatan Miss World 2013 di Bali

CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo mengaku kecewa dengan keputusan pemerintah yang memindahkan seluruh rangkaian kegiatan Miss World 2013 di Bali.

"Tentu kami sampaikan kekecewaan. Satu keputusan bisa berubah karena desakan sedemikian rupa," katanya  dalam jumpa pers di Jakarta, Senin.

Ia menyayangkan persiapan yang telah dilakukan sejak tiga tahun ke belakang harus diubah dalam tiga hingga empat hari karena keputusan tersebut.

Artinya, kegiatan amal yang direncanakan akan dilangsungkan di Jakarta serta kunjungan budaya ke Yogyakarta termasuk malam final yang sedianya digelar di Sentul, Bogor, juga akan dibatalkan karena pemindahan tersebut.

"Ini yang saya sesalkan, kegiatan mereka banyak tapi kasihan mereka jadi seperti turis ke Jakarta saja tidak boleh," katanya.

Apalagi, diakuinya kontes kecantikan sedunia itu telah diatur sedemikian rupa agar sesuai dengan kultur dan norma bangsa.

"Kita punya fondasi jelas, dari sisi hukum dan norma ketimuran sudah sesuai. Makanya saya sayangkan, tapi sudah terjadi, jadi kita hormati dan ikuti saja," ujarnya.

Ia juga mengaku khawatir pemindahan rangkaian kegiatan Miss World 2013 akan berdampak negatif terutama dari negara asing. Ia takut pemindahan kegiatan ini berdampak besar terhadap minat investasi asing ke Indonesia.

"Jangan sampai pemindahan ini menciptakan rasa insecure, dianggap kurang nyaman, aman dan tidak bisa tegakkan hukum dengan baik. Kalau sampai persepsi itu terakumulasi bisa berdampak pada investasi," katanya.

 Panitia penyelenggara mengaku mengalami kerugian besar saat seluruh rangkaian kegiatan Miss World 2013 akhirnya harus dipindah ke Bali.

"Tanpa dipindah juga kami sudah rugi, apalagi dipindah karena persiapan tiga tahun harus dikompres dengan persiapan tiga hingga empat hari," kata CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo sebagai pihak penyelenggara kontes kecantikan itu dalam jumpa pers di Jakarta, Senin.

Namun, ia mengklaim kerugian materiil bukanlah suatu hal utama dalam pemindahan rangkaian kegiatan itu ke Bali. Ia juga enggan menyebutkan berapa nilai kerugian yang harus ditanggungnya akibat pemindahan tersebut.

Pemindahan rangkaian kegiatan Miss World 2013 tidak hanya mencakup soal kegiatan para peserta tetapi juga akomodasi para pendukung acara termasuk kerabat dan utusan negara.

Namun, ia mengaku akan membicarakan hal tersebut kepada para pihak pendukung acara.

"Pokoknya fokusnya sekarang adalah selamatkan acara ini supaya nama Indonesia tetap baik. Boleh ada masalah di dalam negeri tapi di luar negeri harus tetap jaga kewibawaan sebagai bangsa," tuturnya.

Kontes kecantikan sedunia itu diikuti oleh 129 kontestan dan disiarkan ke 186 negara di seluruh dunia. Hary mengklaim inilah acara terbesar yang akan diliput oleh seluruh dunia sehingga diharapkan bisa mengangkat citra bangsa dan mempromosikan pariwisata.

 Setelah dikecam sejumlah ormas keagamaan, seluruh kegiatan kontes kecantikan Miss World 2013 akan diselenggarakan sepenuhnya di Bali.

"Berdasarkan keputusan pemerintah, akhirnya diputuskan pelaksanaan Miss World 2013 semuanya diselenggarakan di Bali," kata CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo dalam jumpa pers di Jakarta, Senin.

Pengumuman resmi yang disampaikan grup perusahaan yang juga bertindak sebagai panitia itu disepakati sesuai surat keputusan yang diedarkan pemerintah, kata Hary.

Dengan demikian, seluruh rangkaian kontes kecantikan sedunia itu, mulai dari kedatangan peserta dan awak, karantina, rencana kunjungan ke Yogyakarta dan Jakarta, hingga malam final dipindahkan seluruhnya ke Bali.

Meski kecewa dengan keputusan tersebut, Hary mengaku legowo dan menghormati keputusan tersebut.

"Tentunya kami seluruh panitia yang terlibat akan taat hukum dan akan mengikuti, kami tunduk," katanya.

Namun, Hary menganggap pemindahan lokasi acara Miss World tidak seharusnya terjadi. "Bagaimana pun, tidak ada dampak negatif kegiatan ini. Karena sudah disesuaikan dengan aturan hukum dan norma ketimuran," klaimnya.

 Sekitar 1.053 aparat dikerahkan untuk mengamankan unjuk rasa Front Pembela Islam (FPI) Jawa Timur yang menolak kontes Miss World 2013.

Ribuan personel gabungan dari Polri, TNI, dan Satuan Polisi Pamong Praja itu melakukan pengamanan di lokasi unjuk rasa di Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Sabtu.

Ratusan anggota FPI dari berbagai daerah berdemonstrasi dengan menggelar doa bersama (istiqosah) dan orasi di Banyuwangi untuk menolak kontes kecantikan "Miss World" yang digelar di Pulau Bali.

Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops) Polres Banyuwangi, Kompol Sujarwo, mengatakan personel gabungan sudah siaga sejak pagi di depan Stasiun Banyuwangi Baru hingga pintu masuk Pelabuhan Ketapang.

"Polres Banyuwangi juga mendapat bantuan personel dari Brmob Polda Jatim untuk mengamankan demonstrasi penolakan Miss World karena aparat kepolisian sebenarnya tidak memberikan izin demo itu," tuturnya.

Kompol Sujarwo menjelaskan bahwa personel gabungan itu terdiri dari 5 satuan setingkat kompi (SSK) pasukan pengendali massa (Dalmas) Polres Banyuwangi, 2 SSK Brimob Polda Jatim, 3 SSK anggota TNI, 2 pleton Satpol PP, petugas dan lima unit mobil pemadam kebakaran (PMK) serta satu unit ambulance.

"Alhamdulillah demonstrasi berjalan damai. Pendemo hanya melakukan doa bersama dan orasi di dua lokasi yakni Stasiun Banyuwangi Baru dan Pelabuhan Ketapang, sehingga mereka tidak jadi menyeberang ke Pulau Bali," paparnya.

FPI akhirnya batal menyeberang ke Pulau Dewata karena pasukan Brimob sudah bersiaga di depan pintu masuk Pelabuhan Ketapang. Polisi sudah memblokade jalan masuk pelabuhan dengan kawat besi dan menyiagakan sebuah kendaraan "water canon" .

Dikonfirmasi terpisah, Ketua FPI Banyuwangi Agus Iskandar mengatakan umat muslim secara tegas menolak perhelatan kontes kecantikan Miss World yang digelar di Bali, dan pemerintah seharusnya mendengarkan aspirasi masyarakat.

"Majelis Ulama Indonesia (MUI) sudah mengeluarkan pernyataan untuk menolak penyelenggaraan pemilihan Miss World di Indonesia, namun kontes kecantikan dunia itu tetap saja digelar," tuturnya.

Menurut dia, Miss World itu melanggar Undang-Undang Pornografi dan Pornoaksi karena pakaian yang digunakan para kontestan tidak sesuai dengan budaya Indonesia dan agama Islam.

"Kami berharap pemerintah mendengarkan aspirasi masyarakat. Apabila kontes kecantikan dunia yang menjual kemolekan tubuh perempuan itu tetap digelar, maka FPI akan membawa massa yang lebih besar untuk demo lagi," ujarnya.

No comments:

Post a Comment