!-- Javascript Ad Tag: 6454 -->

Monday, December 15, 2014

Korban bisnis bedah plastik Korsel

Kim Bok-soon
Korban bisnis bedah plastik Korsel


Kim Bok-Soon mengaku dibujuk menghabiskan 30 juta won atau Rp338 juta untuk 15 operasi wajah.

Jika Anda pergi ke Kota Seoul, Anda akan menemukan beragam iklan operasi plastik. Sebagian besar iklan itu ditujukan ke kaum wanita, mulai dari membesarkan payudara, membesarkan kelopak mata, hingga mengubah bentuk rahang.

Di Korea Selatan, bedah plastik begitu lumrah dilakukan khalayak. Bahkan, sejumlah orang tua tidak segan menghadiahi operasi pembesaran kelopak mata untuk anak-anak perempuan mereka, yang membuat mata mereka "tidak terlihat seperti orang Asia”.

Kenyataannya, operasi-operasi yang dilakukan tidak selalu berjalan mulus.
Seorang perempuan, kepada BBC, mengaku dagunya terasa sakit jika turun hujan. Awalnya, dia pergi ke sebuah tempat operasi untuk melakukan operasi bedah hidung – tapi kemudian dia dibujuk agar bentuk dagunya diubah. Hasilnya, dia mendapatkan bentuk dagu yang lebih indah tapi juga menyakitkan.

Janji-janji palsu iklan bedah plastik menimbulkan reaksi dari para pasien. Mereka menggugat sejumlah dokter bedah ke pengadilan. Para dokter itu dituduh telah mengubah bentuk wajah mereka dengan cara yang tidak baik. 

Salah satu korban datang dengan menggunakan perban dan mengatakan, "Ini bukan wajah manusia. Ini lebih mengerikan daripada monster atau makhluk luar angkasa."

Sejumlah korban bedah plastik menggugat ke pengadilan.
Dokter hantu

Bisnis bedah plastik di Korsel begitu besar. Harga-harganya pun lebih rendah dari bedah plastik di Amerika Serikat dan Eropa.

Di kawasan elite Gangnam, Kota Seoul, biaya operasi membentuk mata selama 30 menit dikenai tarif sebesar 1,7 juta Won atau Rp19,2 juta. Biaya naik menjadi 12 juta Won atau Rp135,4 juta jika ingin melakukan operasi pengangkatan kulit wajah.

Lantaran bisnis bedah plastik begitu besar di Korsel, ada saja pengusaha nakal yang memanfaatkan kesempatan.

Mereka memakai jasa sejumlah dokter yang tidak mempunyai pengalaman bedah plastik. Bahkan, ada operasi plastik yang dilakukan "dokter-dokter hantu".

Hal ini membuat Asosiasi Bedah Plastik Korea menyerukan aturan ketat bagi para dokter dan pemasang iklan.


Mereka khawatir bahwa citra yang buruk dapat merusak reputasi industri yang sebagian besar dikelola dengan baik.  (BBC)

No comments:

Post a Comment