Kim Bok-soon |
Korban bisnis bedah plastik Korsel
Kim Bok-Soon mengaku dibujuk menghabiskan 30 juta won
atau Rp338 juta untuk 15 operasi wajah.
Jika Anda pergi ke Kota Seoul, Anda akan menemukan
beragam iklan operasi plastik. Sebagian besar iklan itu ditujukan ke kaum
wanita, mulai dari membesarkan payudara, membesarkan kelopak mata, hingga
mengubah bentuk rahang.
Di Korea Selatan, bedah plastik begitu lumrah dilakukan
khalayak. Bahkan, sejumlah orang tua tidak segan menghadiahi operasi pembesaran
kelopak mata untuk anak-anak perempuan mereka, yang membuat mata mereka
"tidak terlihat seperti orang Asia”.
Kenyataannya, operasi-operasi yang dilakukan tidak selalu
berjalan mulus.
Seorang perempuan, kepada BBC, mengaku dagunya terasa
sakit jika turun hujan. Awalnya, dia pergi ke sebuah tempat operasi untuk
melakukan operasi bedah hidung – tapi kemudian dia dibujuk agar bentuk dagunya
diubah. Hasilnya, dia mendapatkan bentuk dagu yang lebih indah tapi juga
menyakitkan.
Janji-janji palsu iklan bedah plastik menimbulkan reaksi
dari para pasien. Mereka menggugat sejumlah dokter bedah ke pengadilan. Para
dokter itu dituduh telah mengubah bentuk wajah mereka dengan cara yang tidak
baik.
Salah satu korban datang dengan menggunakan perban dan mengatakan,
"Ini bukan wajah manusia. Ini lebih mengerikan daripada monster atau
makhluk luar angkasa."
Sejumlah korban bedah plastik menggugat ke pengadilan.
Dokter hantu
Bisnis bedah plastik di Korsel begitu besar.
Harga-harganya pun lebih rendah dari bedah plastik di Amerika Serikat dan
Eropa.
Di kawasan elite Gangnam, Kota Seoul, biaya operasi
membentuk mata selama 30 menit dikenai tarif sebesar 1,7 juta Won atau Rp19,2
juta. Biaya naik menjadi 12 juta Won atau Rp135,4 juta jika ingin melakukan
operasi pengangkatan kulit wajah.
Lantaran bisnis bedah plastik begitu besar di Korsel, ada
saja pengusaha nakal yang memanfaatkan kesempatan.
Mereka memakai jasa sejumlah dokter yang tidak mempunyai
pengalaman bedah plastik. Bahkan, ada operasi plastik yang dilakukan
"dokter-dokter hantu".
Hal ini membuat Asosiasi Bedah Plastik Korea menyerukan
aturan ketat bagi para dokter dan pemasang iklan.
Mereka khawatir bahwa citra yang buruk dapat merusak
reputasi industri yang sebagian besar dikelola dengan baik. (BBC)
No comments:
Post a Comment