Hasil kesepakatan pertemuan di Lima akan dilanjutkan pada pertemuan Paris tahun depan. |
Pertemuan Lima hasilkan kesepakatan
Perwakilan sebanyak 194 negara anggota Perserikatan
Bangsa-Bangsa menyepakati kerangka kerja bagi setiap negara dalam menyusun
rencana menangani perubahan iklim.
Rencana-rencana itu nantinya menjadi fondasi kesepakatan
global yang ditandatangani pada pertemuan di Paris tahun depan.
Perbedaan pandangan saat menyusun draf naskah menyebabkan
pertemuan di Lima, Peru, mundur selama dua hari.
“Sebagai naskah, ini tidak sempurna. Namun, mencakup
posisi semua pihak,” kata Menteri Lingkungan Peru, Manuel Pulgar-Vidal, selaku
ketua pertemuan.
Coretan di dinding pada pertemuan di Lima menunjukkan
seruan agar setiap negara mengemban tanggung jawab.
Draf naskah berjuluk ‘Seruan Lima untuk aksi iklim’ itu
disepakati beberapa jam setelah draf sebelumnya ditolak perwakilan
negara-negara berkembang. Mereka menuding negara-negara kaya mengabaikan
tanggung jawab dan menyerahkan beban kepada negara berkembang.
Draf yang telah disepakati menyebutkan negara-negara
punya keprihatinan sama dengan tanggung jawab berbeda.
Akan tetapi, mengenai rencana setiap negara, draf itu
menyebut negara-negara ‘boleh’ memasukkan informasi berbentuk angka yang
menunjukkan bagaimana mereka memenuhi target emisi. Draf sebelumnya menyebut
setiap negara ‘wajib’ memasukkan informasi terkait.
Berdasarkan pertemuan di Lima, Sekretariat Perubahan
Iklim PBB mengatakan ikrar negara-negara akan terlalu lemah saat pertemuan di
Paris digelar. Bahkan, target untuk mengurangi pemanasan global hingga 2
derajat Celsius di atas suhu pra-masa industri terlalu jauh untuk dicapai. (BBC)
No comments:
Post a Comment