!-- Javascript Ad Tag: 6454 -->

Monday, December 15, 2014

Pria bersenjata sandera pengunjung kafe Sydney

Polisi Australia
Pria bersenjata sandera pengunjung kafe Sydney


Ratusan polisi bersenjata lengkap dikerahkan untuk mengepung kafe di kawasan Martin Place, Sydney.

Sedikitnya seorang pria bersenjata menyandera sejumlah pengunjung sebuah kafe di Kota Sydney, Australia. Ratusan polisi bersenjata lengkap kini mengepung kafe tersebut.

Tayangan stasiun televisi Australian Broadcasting Corporation (ABC) menunjukkan tiga orang mengangkat tangan mereka di balik jendela kafe. Sebuah bendera hitam dengan tulisan Arab juga tampak.

Seorang reporter ABC mengatakan suara tembakan telah terdengar di kafe coklat Lindt tersebut. Namun, hal itu belum dikonfirmasi oleh Kepolisian Sydney yang kini menutup kawasan bisnis Martin Place, Kota Sydney.

Kawasan itu dekat dengan kantor gubernur negara bagian dan kantor utama dua bank nasional Australia. Gedung parlemen Negara Bagian New South Wales juga terletak dekat lokasi kafe.

Menurut juru bicara kepolisian, belum ada korban cedera dalam insiden itu.
Pada saat bersamaan, polisi mengaku tengah menangani sebuah insiden di Sydney Opera House.

Media setempat melaporkan terdapat sebuah paket mencurigakan di lokasi tersebut. Semua orang di dalam bangunan itu pun dievakuasi. Belum jelas apakah insiden di Sydney Opera House berkaitan dengan penyanderaan di kafe Lindt.

Paket mencurigakan ditemukan di Sydney Opera House.
Ancaman teror

Perdana Menteri Australia Tony Abbott mengatakan insiden di kafe sangat memprihatinkan.

“Semua rakyat Australia harus diyakinkan bahwa aparat penegak hukum dan badan keamanan dilatih dan dilengkapi dengan baik. Kini mereka menanganinya secara menyeluruh dan dengan sikap profesional,” ujar Abbott.
Lebih jauh, kantor perdana menteri mengatakan Komite Keamanan Nasional dalam kabinet kini tengah menggelar rapat.

Pada September lalu, rangkaian penggerebekan anti-teror terbesar dalam sejarah Australia dilangsungkan di Sydney dan Brisbane setelah informasi intelijen menyatakan ada sejumlah orang yang berencana melancarkan serangan di Australia.

Hanya ada satu orang yang didakwa dengan pelanggaran teror dalam penggerebekan itu.


Sekitar 70 warga Australia diyakini bergabung dengan pertempuran di Timur Tengah, sedangkan 20 lainnya telah kembali. (BBC)

No comments:

Post a Comment