Polisi Australia |
Pria bersenjata sandera pengunjung kafe Sydney
Ratusan polisi bersenjata lengkap dikerahkan untuk
mengepung kafe di kawasan Martin Place, Sydney.
Sedikitnya seorang pria bersenjata menyandera sejumlah
pengunjung sebuah kafe di Kota Sydney, Australia. Ratusan polisi bersenjata
lengkap kini mengepung kafe tersebut.
Tayangan stasiun televisi Australian Broadcasting
Corporation (ABC) menunjukkan tiga orang mengangkat tangan mereka di balik
jendela kafe. Sebuah bendera hitam dengan tulisan Arab juga tampak.
Seorang reporter ABC mengatakan suara tembakan telah
terdengar di kafe coklat Lindt tersebut. Namun, hal itu belum dikonfirmasi oleh
Kepolisian Sydney yang kini menutup kawasan bisnis Martin Place, Kota Sydney.
Kawasan itu dekat dengan kantor gubernur negara bagian
dan kantor utama dua bank nasional Australia. Gedung parlemen Negara Bagian New
South Wales juga terletak dekat lokasi kafe.
Menurut juru bicara kepolisian, belum ada korban cedera
dalam insiden itu.
Pada saat bersamaan, polisi mengaku tengah menangani
sebuah insiden di Sydney Opera House.
Media setempat melaporkan terdapat sebuah paket
mencurigakan di lokasi tersebut. Semua orang di dalam bangunan itu pun
dievakuasi. Belum jelas apakah insiden di Sydney Opera House berkaitan dengan
penyanderaan di kafe Lindt.
Paket mencurigakan ditemukan di Sydney Opera House.
Ancaman teror
Perdana Menteri Australia Tony Abbott mengatakan insiden
di kafe sangat memprihatinkan.
“Semua rakyat Australia harus diyakinkan bahwa aparat
penegak hukum dan badan keamanan dilatih dan dilengkapi dengan baik. Kini
mereka menanganinya secara menyeluruh dan dengan sikap profesional,” ujar
Abbott.
Lebih jauh, kantor perdana menteri mengatakan Komite
Keamanan Nasional dalam kabinet kini tengah menggelar rapat.
Pada September lalu, rangkaian penggerebekan anti-teror
terbesar dalam sejarah Australia dilangsungkan di Sydney dan Brisbane setelah
informasi intelijen menyatakan ada sejumlah orang yang berencana melancarkan
serangan di Australia.
Hanya ada satu orang yang didakwa dengan pelanggaran
teror dalam penggerebekan itu.
Sekitar 70 warga Australia diyakini bergabung dengan
pertempuran di Timur Tengah, sedangkan 20 lainnya telah kembali. (BBC)
No comments:
Post a Comment