Tori Johnson |
Tori Johnson Manajer Kafe Berkorban Nyawa Hadapi Penyandera
VIVAnews - Lebih dari 16 jam setelah menyandera 17 orang
dalam sebuah kafe di Market Place, Sydney, pelaku mulai tampak kelelahan dan
tertidur. Tori Johnson membuat keputusan cepat, dengan merangsek pelaku untuk
merebut senjatanya.
Aksinya itu berujung dengan kematian. Tapi setidaknya
berhasil menyelamatkan banyak nyawa lain. Johnson yang bekerja sebagai manajer
kafe Lindt sejak Oktober 2012, bertindak heroik bagai seorang kapten kapal.
Sementara sebagian orang akan berusaha menyelamatkan
diri, tanpa mempertimbangkan nasib orang lainnya, Johnson yang berusia 34 tahun
itu tetap bertahan di dalam kafe bersama sejumlah pekerja dan pelanggan.
Dua jam selepas dini hari pelaku penyandera, yang
terlibat dalam lebih dari 40 kasus penyerangan seksual itu, mulai tertidur.
Dilansir dari Daily Mail, Selasa, 16 Desember 2014, beberapa sandera
memanfaatkan situasi itu untuk melarikan diri.
Para sandera sebelumnya diduga dapat keluar karena
dibebaskan pelaku. Namun belakangan, sejumlah sandera mengatakan mereka
melarikan diri saat Monis tidak memperhatikan. Hal itu menyebabkan kemarahan
Monis.
Seorang sandera 19 tahun, mengatakan bahwa pelaku
sebelumnya telah mengancam akan membunuh seorang sandera, jika ada yang
berusaha melarikan diri. Beberapa menit setelah lima sandera melarikan diri,
terdengar letusan senjata.
Reporter Seven Network, Chris Reason, yang memberikan
laporan langsung melalui Twitter, menulis bahwa pelaku sangat teragitasi dengan
pelarian sandera, dan mulai menembak. Seorang sumber mengaku melihat Johnson
berusaha merebut senjata dari pelaku.
Dia tidak dapat memastikan, apakah Johnson tewas karena
ditembak pelaku. Sebab tidak lama setelah letusan senjata, polisi langsung
merangsek masuk menyerbu ke dalam kafe. Komisioner polisi New South Wales
Andrew Scipione, mengatakan polisi membuat keputusan cepat.
Dikatakan Scipione, situasi berubah tiba-tiba di dalam
kafe, dan ada lebih banyak sandera yang melarikan diri. Polisi melaksanakan
rencana darurat, dan langsung bergerak masuk. Polisi menggunakan peluru tajam
dan granat suara dalam penyerbuan.
Tapi tidak dijelaskan, apakah korban tewas dan terluka
karena ditembak pelaku, atau tertembak dalam baku tembak antara pelaku dan
polisi. Scipione hanya menyebut bahwa polisi telah menyelamatkan banyak nyawa.
"Saya ingin menekankan bahwa mereka (polisi) telah
menyelamatkan nyawa," katanya. Selain Johnson, korban tewas lainnya adalah
Katrina Dawson (38), pengacara dan ibu dari tiga anak yang masih berusia
dibawah 10 tahun.
Sedikitnya tiga orang sandera terluka dan telah dirawat
di rumah sakit. Termasuk seorang wanita yang tertembak di bahunya, dan satu
polisi yang tertembak di bagian wajah. Polisi tidak mengatakan, apakah mereka
terluka dalam baku tembak.
Scipione hanya menyebut bahwa polisi telah menyelamatkan
banyak nyawa. "Saya ingin menekankan bahwa mereka (polisi) telah
menyelamatkan nyawa," katanya.
No comments:
Post a Comment