Add caption |
Ibu di Afghanistan Balas Dendam, Bunuh 25 Taliban
Denny Armandhanu, CNN Indonesia Rabu, 17/12/2014 17:32
WIB
Afghanistan, CNN Indonesia -- Seorang ibu di Afghanistan
murka saat mengetahui putranya ditembak militan Taliban. Dia lalu mengambil
senapan dan membalas dendam dengan menembak dengan membabi buta, menewaskan 25
anggota Taliban.
Diberitakan Russia Today yang mengutip stasiun televisi
Afghanistan, Tolo News, peristiwa ini terjadi pada 17 November lalu di distrik
Balabolok, provinsi Farah di barat Afghanistan yang berbatasan dengan Iran.
Ibu tersebut, Reza Gul, mengatakan saat itu pada pukul 5
pagi Taliban menyerang pos polisi tempat putranya, Safiullah, tengah bertugas.
Insting keibuannya bergejolak saat mengetahui hal itu.
"Saat pertempuran terjadi, saya tidak bisa menahan
diri dan mengambil senapan, berlari ke pos pemeriksaan dan menembaki
mereka," kata Gul.
Kemarahannya memuncak saat melihat Safiullah ambruk,
tewas tertembak di depan matanya. Gul menembak dengan membabi buta, membalas
dendam atas kematian putranya. Gul tidak sendiri, dia dibantu juga oleh
suaminya, putri dan putra bungsunya yang berlarian memberikan amunisi dan
persenjataan untuk melawan Taliban.
"Pertempuran memanas saat kami melawan dengan
senjata ringan dan berat. Kami bertekad bertempur hingga peluru terakhir,"
kata menantu Gul, Seema.
Putri Gul, Fatima, mengatakan bahwa saat itu merupakan
peperangan antara keluarganya melawan Taliban. Suami Gul, Abdul Satar,
mengatakan bahwa dia siap mengorbankan seluruh keluarganya untuk mencegah
Taliban menguasai tanah mereka.
"Putra saya yang seorang polisi tewas di depan mata
saya. Saya pinggirkan tubuhnya dan mulai bertempur membela tanah saya untuk
membuktikan bahwa ini adalah tanah Malalai, si pahlawan. Saya siap mengorbankan
nyawa saya, tapi bukan pos tempat putra saya bertugas," kata S
atar.
Satar merujuk pada Malalai dari Maiwand, tokoh pahlawan
dalam kisah rakyat yang disebut telah membantu mengalahkan Inggris dalam perang
Anglo-Afghan tahun 1880.
Kepala polisi Provinsi Farah, Jenderal Abdul Razaq
Yagubi, membenarkan peristiwa tersebut. Dia mengatakan saat itu sekitar 400
tentara Taliban mencoba menguasai distrik Balabolok.
"Kehadiran ibu dari Safiullah telah meningkatkan
moral polisi yang melawan Taliban, setelah tujuh jam baku tembak, Taliban lari.
Sedikitnya 25 militan Taliban terbunuh dan 31 lainnya terluka," kata
Yagubi, dikutip dari NBC.
Yagubi mengatakan bahwa tindakan Gul dan keluarganya bisa
menjadi kisah kepahlawanan baru yang akan dikenang di Afghanistan.
"Kami bangga pada keberanian keluarga ini dan kisah kepahlawanan
ini akan tetap diingat oleh polisi dan warga di provinsi Farah," lanjut
Yagubi. (CNN)
No comments:
Post a Comment