Perjalanan yang belum selesai (165)
(Bagian ke seratus enam puluh lima, Depok, Jawa Barat,
Indonesia, 06.36 WIB)
Penyayang binatamg: Sorga
Brigitte Bardot, artis terkanal asal Perancis, yang tahun
1970’an terkenal sebagai artis sexy yang banyak dari filmnya yang buka-bukaan
(memperlihatkan seluruh aurat ) kini disibukkan dengan kampanyenya
memperjuangkan hak-hak binatang, sehingga kerap dimanfaatkan Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB) menjadi Duta perjuangan hak-hak binatang.
Dulu nenek saya Inah (meninggal dalam usia 80 tahun) dari
sejak muda selalu memelihara puluhan kucing dan anjing.
Setiap hari selalu menyiapkan makanan untuk anjing-anjing
dan kucingnya. Anjing-anjing ini dimanfaatkan Nenek dan kakek tiri saya (dato
antong salman) untuk membantu berburu kijang dan kancil.
Karena dilatih bertahun-tahun anjing=anjing itu seperti
diperintah memburu kijang dan mengarahkan (menuntun) kijang itu kea rah jerat
(perangkap) yang dipasang dato saya, sehingga setap waktu berburu, selalu
membawa dua- tiga ekor kijang, kadang babi. Kalau dapat babi biasanya diberikan
kepada orang asal Toraja, tetangga Nenek saya di hulu sungai Wain, Balikpapan,
Kalimantan Timur.
Ketika itu, tahun 1960’an hulu sungai wain masih hutan
belantara, masih banyak berkeliaran kijang, kancil dan babi.
Tahun, 1980’an ketika Nenek saya tinggal di Jakarta,
Nenek saya tetap memelihara kucing yang selalu diberi makan dan minum susu.
Tetangga saya terkenal dengan panggilan Nenek Oma (80
tahun) banyak memelihara anjing dan kucing. Belakangan dia sedih, anjingnya
satu persatu pada mati. ‘’Sepertinya anjing-anjing saya mati siracun, kata Oma,
yang setiap pagi selalu melepas anjing-anjingnya ke luar rumah, untuk Bap
(berak/buang kotoran). Kini Nenek Oma tinggal tersisa puluhan kucing di
rumahnya. Tapi, dia setiap pagi selalu membeli beberapa kilo kepala ayam, hanya
untuk di goreng untuk disediakan anjing dan kucing liar, yang setap pagi selalu
datang ke rumahnya.
Tahun 1983 lalu ketika saya jalan –jalan di 20 negara
bagian Amerika Serikat naik bis Greyhound, ketika sampai di luar kota Austin,
saya ingin menumpang salah satu pengendara di jalan.
Saya ingin menumpang sampai di terminal Bis, pengendara
yang nampaknya seorang pedagang permata itu, akan mengantar saya ke terminal
bis, lebih dulu saya diminta menemaninya singgah sebentar di apartemennya.
‘’Masya Allah.’’ Ketika saya sampai di apartemen Bapak
pengendara ini , terdapat puluhan kucing, Nampak menyerbu pria ini ketika
sampai di pintu apartemen, pria ini mengambil makanan kucing yang dia beli di
supermarket.
Kita kerap dengar ceramah para ustad (ulama) di
masjid-Masjid maupun di Radio/TV Rodja yang mengutip keterangan (Hadist) Nabi
Muhammad SAW, yang bercerita, dulu di zaman sebelum datangnya Islam, ada
seorang pelacur (Wanita Tuna Susila) bangsa Yahudi, yang kata Nabi pelacur ini
akan masuk surge, karena pernah membantu memberi air minum, yang diambilnya dari
sumur (mata air) dengan sepatunya diberikan kepada seekor anjing yang lagi
kehausan.
Memang Islam mengajarkan kepada kita untuk menghormati
hak-hak binatang, tidak menyakitinya, oleh sebab itu seorang Muslim yang ingin
makan Ayam, Kambing, Kuda, sapi ,Kerbau, burung dan unggas lainnya harus
terlebih dahulu menyembelih binatang ini dengan pisau yang tajam , sambil
terlebi dahulu mengucapkan Bismillahirrohmanirohim (Maha suci Allah yang maha
pengasih dan maha penyayang), setelah dimasak baru dinyatakan halal kita
konsumsi.
No comments:
Post a Comment