!-- Javascript Ad Tag: 6454 -->

Friday, August 30, 2013

Helle Thorning-Schmidt menyerukan para pemilik rumah jagal dan para penjagal untuk mencantumkan label halal


 Helle Thorning-Schmidt menyerukan para pemilik rumah jagal dan para penjagal untuk mencantumkan label halal

Perdana Menteri Denmark Helle Thorning-Schmidt menyerukan para pemilik rumah jagal dan para penjagal untuk mencantumkan label halal atau tidak dalam daging yang mereka sembelih. Seruan ini diungkapkan Thorning-Schmidt kemarin dengan menyebutkan bahwa warga Denmark semestinya mengakomodasi kepentingan semua penganut agama dan kebudayaan dengan pencantuman label makanan.

“Saya pikir para konsumen wajar saja bila ingin mengetahui apakah daging yang mereka konsumsi halal atau tidak. Saya mendesak semua perusahaan untuk mencantumkan label halal atau tidak pada produk daging yang mereka olah,” ujar Thorning-Schmidt. Namun begitu ia menegaskan bahwa pemerintah tidak mewajibkan produsen untuk mencantumkan label halal.

Pernyataan ini diungkapkan wanita perdana menteri Denmark ini menyusul debat sengit pekan lalu tentang pencantuman label halal pada makanan setelah Menteri Pangan yang kini telah diberhentikan Mette Gjerskov mengatakan bahwa ia menolak gagasan pencantuman label halal.

Gagasan itu juga disambut dengan skeptis oleh kelompok pelobi agrikultural Landbrug og Fodevarer. “Saya memiliki kesan bahwa label ‘halal’ memiliki konotasi untuk beberapa hal. Konsumen tidak memahami hal itu. Pencantuman label halal dapat membuat produk daging kami menjadi kurang kompetitif di pasaran,” ujar Martin Merrild, jubir Landbrug og Fodevarer.

Label halal semula ditujukan untuk makanan, meski akhirnya meluas ke produk kecantikan, obat-obatan dan finansial. Selain mengkonfirmasikan hak orang muslim untuk mendapatkan produk berlabel halal, PM Thorning-Schmidt juga menentang anjuran agar menghapuskan semua produk daging babi untuk kepentingan anak-anak di sekolah taman kanak-kanak dan rumah sakit.

Ia mendesak agar semua taman kanak-kanak dan rumah sakit untuk tetap menyediakan daging babi panggang dan bakso daging babi dengan alasan bahwa hal itu adalah bagian dari tradisi kuliner orang Denmark.

Menurut Thorning-Schmidt, tradisi perayaan hari Natal bagi orang Denmark yaitu menyanyikan lagu-lagu pujian dan makan daging babi panggang semestinya tetap eksis berdampingan dengan kebiasaan penganut agama lain.

Denmark dihuni minoritas muslim yang berjumlah sekitar 200.000 jiwa, dan mewakili tiga persen dari 5,4 juta jiwa.
Negara di Skandinavia ini menjadi pusat kemarahan umat muslim seluruh dunia pada 2005 lalu setelah sebuah suratkabar mempublikasikan serial kartun bergambar Nabi Muhammad SAW.

Menyusul insiden kartun, umat muslim di seluruh dunia melakukan berbagai inisiatif guna menghapuskan citra negatif tentang Islam di negara barat. Orang muslim di Denmark mendirikan Komite Eropa untuk Menghormati Nabi Muhammad SAW yang menampung 27 organisasi muslim di negara di Eropa Utara itu. Komite ini bertugas untuk menggalang dan meningkatkan kesadaran tentang kebaikan dan kepribadian rasullulah.

No comments:

Post a Comment