!-- Javascript Ad Tag: 6454 -->

Saturday, August 17, 2013

Militer Mesir terus bantai rakyatnya sendiri


Militer Mesir terus bantai rakyatnya sendiri

 Ratusan orang yang tergabung dalam South East Asia Humanitarian Committee (SEAHUM) berunjuk rasa di depan kantor PBB di Jakarta, sebagai bentuk solidaritas kepedulian atas "pembantaian" di Mesir. Masyarakat juga diingatkan bahwa Ikhwanul Muslimin Mesir sudah banyak berjasa bagi Indonesia.

"Pengakuan kemerdekaan RI secara de facto oleh Mesir pada 22 Maret 1946 atas desakan rakyat mesir bernama Ikhwanul Muslim," tegas Presiden Aksi Cepat Tanggap (ACT) Ahyudin, Jumat (16/8/2013). Dari sisi lain, imbuh dia, kasus Mesir harus dilihat sebagai sebuah aksi damai masyarakat sipil yang disikapi oleh pemerintah sementara Mesir dengan kekuatan bersenjata militer.

"Berbagai lapisan masyarakat turun menyuarakan aspirasinya, memprotes pengambilalihan kekuasan hasil demokrasi oleh kekuatan militer. Tak ada senjata, tak ada kekerasan dalam aksi protes ini. Anak- anak, perempuan, manula, tak luput dari sasaran kekerasan (aparat keamanan Mesir)," papar Ahyudin.

Selain itu, tambah Ahyudin, Mesir punya peran penting terhadap pendidikan, termasuk bagi Indonesia. Tak kurang dari 5.000 mahasiswa Indonesia kini masih belajar di Mesir, terutama di Al-Azhar. Bertahun-tahun, kata dia, intelektual Indonesia banyak pula yang mendapatkan pendidikan dari Mesir.

Krisis politik Mesir, tambah Ahyudin, juga berpotensi menjadikan kalangan intelektual yang terlibat dalam aksi damai terhadap penggulingan Presiden Mesir Muhammad Mursi menjadi korban.

"Rabu Berdarah" di Mesir berawal dari upaya paksa pihak keamanan Mesir mengusir demonstran pendukung Presiden terguling Mesir Muhammad Mursi pada Rabu (14/8/2013). Kejadian pengusiran paksa ini mengakibatkan jatuhnya korban jiwa massal.

Data Kementerian Kesehatan menyebutkan, setidaknya 638 orang tewas tak kurang dari 4.000 orang luka-luka. Sementara itu, Ikhwanul Muslimin mengatakan, korban tewas sesungguhnya diperkirakan mencapai 2.600 orang. Korban luka pun mencapai 10.000-an orang.

 Saat ini, ada rencana pembubaran Ikhwanul Muslimin (IM) di Mesir. Seturut warta AP pada Sabtu (17/8/2013), Perdana Menteri Interim (sementara) Hazem al-Beblawi sudah secara resmi mengajukan proposal untuk membubarkan IM. "Proposal itu tengah dipelajari," kata juru bicara kabinet.

IM yang didirikan oleh Hassan al-Bana pada 1928, seturut Revolusi 2011 adalah kelompok yang legal. Sampai kini, IM mempunyai sekitar 600.000 anggota. IM di Mesir terbilang memiliki sistem organisasi terbaik. IM pun berkembang dan menyebar ke berbagai negara yang berpenduduk mayoritas Muslim.

Beda

Meski sudah berdiri pada tahun tersebut di atas, di Mesir, IM baru meluncurkan partai politik pada April 2011. Partai itu bernama Partai Keadilan dan Kebebasan. Pihak IM pernah mengatakan kalau partai politik itu punya misi dan tujuan sama. "Tapi, caranya berbeda," kata pernyataan IM.

Pada 24 Juni 2012, pasca-jatuhnya rezim Presiden Hosni Mubarak, Komisi Pemilihan Umum Mesir mengumumkan, dalam sebuah konferensi pers di Televisi Nasional Mesir, kandidat presiden dari Partai Keadilan dan Kebebasan, Muhammad Mursi, menjadi orang nomor satu di Negeri Piramid.

Kemudian, terpilihnya Mursi menjadi momentum penting bagi Mesir. Soalnya, Mursi adalah presiden sipil pertama Mesir. Selama ini, bahkan ketika monarki Mesir runtuh pada 1952, seluruh presiden Mesir mulai dari Gamal Abdel-Nasser hingga Hosni Mubarak berasal dari militer.

Pelengseran paksa Mursi dari tampuk kepresidenan pada 4 Juli 2013 membuat petinggi IM pun terkena getahnya. Pemimpin tertinggi IM Mohammed Badie, misalnya, ditangkap pihak aparat Mesir. Ia bakal menjalani persidangan pada 25 Agustus 2013 atas tuduhan menjadi dalang unjuk rasa berujung kisruh berdarah di Mesir.

Militer Mesir mencokok Mohamed Zawahri di Giza pasca-bentrokan semalaman versus pendemo pro-Mursi sejak Jumat (16/8/2013). Mohamed Zawahri adalah saudara pemimpin tertinggi Al Qaeda, Ayman Zawahri, sebagaimana warta Kantor Berita Mesir MENA pada Sabtu (17/8/2013).

Di Mesir, Mohamed Zawahri adalah pemimpin kelompok Jihad Salafi. Kelompok ini adalah salah satu pendukung Presiden Muhammad Mursi.

Sementara, menurut warta laman resmi pemerintah Al-Ahram, saat ditangkap, Zawahri tengah membawa komputer jinjing miliknya. Sejak Mursi dilengserkan pada 4 Juli 2013, Jihad Salafi memobilisasi pengikutnya untuk membanjiri jalan-jalan di Kairo, khususnya, demi menentang apa yang mereka sebut sebagai "kudeta".

No comments:

Post a Comment