!-- Javascript Ad Tag: 6454 -->

Saturday, August 17, 2013

Militer Mesir juga bantai anak pemimpin tertinggi Ikhwanul Muslimin


Mohamed Badie
 Militer Mesir juga bantai anak pemimpin tertinggi Ikhwanul Muslimin

Ammar Badie, anak laki-laki dari pemimpin tertinggi Ikhwanul Muslimin (IM) Mohamed Badie tewas tertembus peluru aparat keamanan saat berunjuk rasa di Ramses Square, kemarin. Ikwal tewasnya Ammar termaktub dalam jejaring sosial Facebook Partai Keadilan dan Pembebasan. Partai ini adalah sayap politik IM.

Mohamed Badie dituduh menjadi salah satu dalang unjuk rasa berakhir kisruh di Mesir. Pengadilan terhadapnya akan dihelat pada 25 Agustus 2013.

Sebelumnya, pada minggu lalu, seorang anak perempuan petinggi IM pula, Mohamed El-Betagi juga tewas dalam unjuk rasa kelompok pendukung Presiden Mohammad Mursi yang dilengserkan bulan lalu, tulis AP pada Sabtu (17/8/2013).

Sementara itu, menurut warta dari Televisi Nasional Mesir, seorang petinggi IM bernama Hassan Malek juga ditangkap pihak berwajib.

Selain Malek, ditangkap pula Gamal Heshmat. Info soal penangkapan ini berasal dari Aliansi Anti-kudeta. Heshmat adalah anggota terkemuka Partai Keadilan dan Pembebasan.

Duta Besar Republik Indonesia untuk Mesir Nurfaizi Suwandi meminta warga negara Indonesia (WNI) yang berada di negara tersebut untuk tetap waspada, menyusul situasi politik dan keamanan yang semakin buruk. Sejauh ini, kondisi WNI aman.

Hal itu disampaikan Nurfaizi disela peringatan HUT Kemerdekaan RI, Sabtu (17/8/2013). Ia mengatakan, pentingnya menjaga komunikasi dan kekompakan di antara WNI di Mesir, serta terus menjaga kontak dengan KBRI.

Nurfaizi mengungkapkan, KBRI terus membuka saluran hotline, dan menugaskan staf KBRI Kairo ke daerah-daerah untuk mendampingi WNI.

Ia juga mengingatkan kepada seluruh WNI agar selalu membawa identitas diri jika ke luar rumah, serta tetap mematuhi jam malam selama masih diberlakukan. Selain itu, WNI diimbau untuk mematuhi peraturan Pemerintah Mesir serta tidak terlibat urusan dalam negeri Mesir, demi keselamatan WNI.
WNI juga diharapkan dapat memberikan informasi yang benar kepada keluarga atau rekan-rekannya di Tanah Air demi ketenangan bersama.

KBRI Kairo, Sabtu (17/8/2013), melaksanakan upacara bendera dalam memperingati detik-detik proklamasi 17 Agustus, di tengah situasi gejolak politik di Mesir.

Para Staf KBRI dan sejumlah masyarakat Indonesia di Kairo tetap semangat mendatangi kantor KBRI Kairo, meski sejumlah akses jalan tertutup sejak kerusuhan yg terjadi di Mesir pada 14-16 Agustus 2013. Para pengguna jalan terpaksa harus menempuh jalur yang lebih jauh dan harus melewati beberapa titik pemeriksaan pos militer maupun polisi.

Nurfaizi juga menyampaikan bahwa sebagai sahabat Mesir, Indonesia mengharapkan agar Mesir dapat segera mengatasi persoalannya segera dengan cara-cara yang baik. Selain itu, jika Mesir menginginkannya, Indonesia siap memberikan masukan dalam upaya melewati masa-masa penuh tantangan saat ini.

Ia juga menegaskan, pada prinsipnya Indonesia akan tetap menjaga hubungan baik dengan Mesir, siapa pun pemimpinnya, dengan tetap menjunjung tinggi kepentingan rakyatnya.

Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa memastikan seluruh warga Indonesia di Mesir dalam keadaan aman. Sebagian WNI ditempatkan di kantor-kantor perwakilan RI di Mesir.

"Kami terus monitor dan kami pastikan warga Indonesia dalam keadaan baik. Tapi, bukan berarti tidak ada tantangan," kata Marty seusai upacara HUT Ke-68 Kemerdekaan RI di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (17/8/2013).
Marty mengatakan, berdasarkan pengamatan perwakilan RI di RI, belum diperlukan langkah evakuasi WNI. Hanya, kata Marty, pihaknya mengimbau agar tidak ada lagi WNI yang berkunjung ke Mesir.

"Saya masih menerima laporan ada kelompok wisatawan yang masih pergi ke Mesir, datang ke Kairo. Bahkan, saya juga mendengar ada semacam penggalangan sukarelawan ke Mesir. Saya kira itu kurang tepat. Kalau kita ingin membantu dana, dan lain-lain, kan ada sarana yang lebih tepat, misalnya melalui Palang Merah," kata Marty.

Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginstruksikan kepada perwakilan RI di Mesir untuk menjaga seluruh WNI di Mesir. Presiden juga meminta seluruh WNI tidak ikut campur dan berpihak kepada pihak mana pun. Apa yang terjadi di sana merupakan urusan negara Mesir.

No comments:

Post a Comment