tambang batubara |
Pemerintah Targetkan Ekspor Batubara Meningkat jadi 350 Juta Ton
Jakarta (Antara) - Pemerintah menargetkan ekspor batubara
minimal 350 juta ton pada tahun 2015 atau meningkat dibandingkan dengan
prognosa 2014 sekitar 320 juta ton.
Dirjen Mineral dan Batubara Kementerian ESDM R Sukhyar di
Jakarta, Selasa, mengatakan, pihaknya menargetkan produksi batubara mencapai
460 juta ton pada 2015.
"Dari produksi itu, sebanyak 110 juta ton untuk
memenuhi kebutuhan konsumen di dalam negeri," katanya setelah rapat dengan
Menteri ESDM Sudirman Said.
Dengan demikian, lanjutnya, sebanyak 350 juta ton lainnya
merupakan konsumsi ekspor.
Angka ekspor tersebut dengan catatan konsumen dalam
negeri menyerap batubara sebanyak 110 juta ton.
Berdasarkan data tahun-tahun sebelumnya, kuota kewajiban
pasok ke dalam negeri (domestic market obligation/DMO) tersebut tidak terserap
seluruhnya.
Pada 2014, dari target DMO batubara 95 juta ton,
kemungkinan hanya terserap sekitar 70 juta ton.
Menurut Sukhyar, produksi batubara 460 juta ton pada 2015
itu meningkat 35 juta ton dibandingkan rencana awal 425 juta ton.
"Kenaikan produksi batubara ini untuk memenuhi
peningkatan penerimaan negara," katanya.
Sukhyar mengatakan, pada APBN Perubahan 2015, penerimaan
negara bukan pajak (PNBP) untuk mineral dan batubara ditargetkan bertambah Rp10
triliun.
Pada APBN 2015, PNBP minerba direncanakan Rp40,6 triliun,
namun direvisi menjadi Rp50,6 triliun dalam APBN Perubahan 2015.
"Kenaikan PNBP Rp10 triliun itu diperkirakan 90
persennya berasal dari batubara," katanya.
Oleh karena itu, lanjutnya, pemerintah menaikkan target
produksi menjadi 460 juta ton.
Menurut dia, pemerintah tidak bisa berharap peningkatan
PNBP dari harga batubara menyusul penurunan harga sekarang ini.
Data Ditjen Minerba Kementerian ESDM, harga batubara
acuan (HBA) pada Desember 2014 sekitar 64 dolar AS per ton.
HBA tersebut terus mengalami tekanan dibandingkan Januari
2014 yang masih 80 dolar per ton.
Namun demikian, Sukhyar memastikan kenaikan produksi
batubara tersebut sudah disesuaikan dengan daya dukung lingkungan.
"Kami tidak main-main dengan lingkungan. Kenaikan
ini sudah kami perhitungkan daya dukung lingkungan," ujarnya.
No comments:
Post a Comment