Pakaian Adat Hongaria di Budapest |
Bersama mantan Gubernur DKI Jakarta Wiyogo Atmodarminto ketika bertemu di Amstrdam, Belanda |
Interview dengan Subroto |
bersama Presiden OPEC Subrotoa di rimah dinasnya di Wina |
Jangankan untuk keliling dunia, untuk pergi ke luar negeri saja Anda haruslah seorang yang berduit, kalau tidak dapat dikatakan kaya, karena untuk jalan-jalan keluar negeri, apalagi ke negeri yang biaya hidupnya cukup tinggi seperti Jepang, Amerika Serikat, atau Austria, tentu kita harus membawa uang yang cukup, selain untuk membeli tiket pesawat, biaya hotel, juga untuk makan dan minum selama di perjalanan.
Ketika saya menjadi seorang reporter Kantor Berita Antara saya kerap ditugaskan meliput sidang anggota Negara-negara Pengekspor Minyak OPEC, yang ketika itu beranggotakan 13 negara , termasuk Indonesia, ketika itu Indonesia menjadi anggota OPEC, karena produksi minyak Indonesia sebagian besar masih diekspor, kini Indonesia sudah bukan angota OPEC Lagi, karena jumlah impor minyaknya jauh lebih banyak dari yang di ekspor.
Kebetulan markas besar OPEC terletak di kota Wina, Austria, sehingga sebagian sidang OPEC dilakukan di Wina, kadang sekali-kali sidang dilakukan di luar kota Wina, seperti di Bali, Indonesia misalnya.
Kota Wina adalah kota tua yang cantik di Eropa:
Tempat Wisata di Kota Wina Austria Rathaus atau Balai Kota Wina
Kota Wina merupakan ibukota dari negara Republik Austria di kota ini juga banyak terdapat tempat tujuan wisata yang bagus bagus jika kamu datang ke kota ini silahkan kunjungi 10 Tempat Wisata di Kota Wina Austria berikut ini.
1. Stephansdom (Katedral St.Stephen) Ini merupakan gereja gaya Gothik yang berada di pusat kota Wien. Paling dikenal akan arsitektur menara selatan sebagai titik tertinggi katedral yang dikonstruksikan selama 65 tahun, dari 1368 sampai 1433.
2. Ringstraße atau Ring Boulevard Ini adalah jalan yang sudah dibuat sejak tahun 1857 atas perintah Kaisar Francis Joseph yang menginginkan agar tembok-tembok kota tua diruntuhkan untuk menciptakan suasana kota kekaisaran yang nyaman. Berbentuk tapal kuda, Ringstrasse melingkupi pusat kota, jalan, jalan setapak, 4 baris pepohonan chestnut yang berbunga putih dan berakhir di daerah Donaukanal.
3. Kärntner Strasse Ini merupakan pusat belanja dan jalan-jalan, terbentang dari Alun-alun Stephenplatz di depan Katedral Stephansdom, bersatu dengan Ringstraße dekat Wiener Staatsoper (Gedung Opera Wien), melewati Hotel Sacher yang terkenal akan kue coklat khas Wien, Sachertorte.
4. Istana Hofburg Ini merupakan istana kekaisaran yang terletak di belakang Heldenplatz. Sejak abad ke-13 sampai 19, bangunannya selalu bertambah luas. Merupakan komplek bangunan yang meliputi apartemen negara dimana presiden Austria melaksanakan resepsi resmi, bangunan Kanselir Federal Austria, aula Spanische Hofreitschule (Sekolah Menunggang Spanyol) dimana berlangsungnya pertunjukkan kuda Lipizzaner, serta Österreichische Nationalbibliothek (ONB, Perpustakaan Nasional Austria) yang dirancang oleh Joseph Fischer von Erlach dan putranya Johann di awal tahun 1700.
5. Istana Palais Augarten Bangunan istana yang dibangun abad ke-18, dijadikan sekolah dari Wiener Sängerknaben (Vienna Choir Boys) atau Paduan Suara Anak Lelaki Wien, kelompok paduan suara Austria pada tahun 1948. 6. Justizpalast, (Istana Keadilan) Ini merupakan bangunan Mahkamah Agung dan Parlemen Austria.Dibangun dari tahun 1875 sampai 1881 oleh prakarsa Alexander Wielemans von Monteforte dengan gaya Neorenaissance.
7. Rathaus atau Balai Kota Balai kota dibangun pada tahun yang sama dengan Justizpalast. Walikota Wien yang berperan juga sebagai gubernur propinsi Wien tinggal di sini.
8. Istana Belvedere Ini merupakan istana agung Pangeran Eugene dari Savoy (1663-1736) yang bergaya Barok. Terdiri atas komplek Belvedere Bawah (Unteres Belvedere) dan Belvedere Atas (Oberes Belvedere). Di dalamnya terdapat bangunan-bangunan yang berfungsi sebagai museum atau galeri seperti Österreichische Galerie Belvedere (Galeri Belvedere Austria). Istana ini dilengkapi ukir-ukiran, gerbang, taman, Orangerie (kebun jeruk) dan kolam besar. Belvedere Bawah mulai dikonstruksikan sejak 1712 sampai 1718 dan Belvedere Bawah dibangun tahun 1717 dan selesai tahun 1723.
9. Schloss Schönbrunn atau Istana Schönbrunn Ini adalah istana yang berlokasi di kawasan perbukitan barat daya Wien bergaya Rococo, didesain oleh Fischer Von Erlach dan pembangunannya diselesaikan tahun 1713 sebagai kediaman musim panas keluarga kekaisaran. Sebanyak 45 dari 1441 kamar dibuka untuk umum. Kamar pribadi Francis Joseph bergaya Spartan (sederhana dan tidak mewah) namun kamar lain sangat mewah seperti Room of Millions dengan gaya Rococo dan hiasan oriental. Pemandangan kota dan sungai dapat dinikmati dari teras dan tamannya. Pada tahun 1996, istana ini didaftarkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.
10. Lainzier Tiergarten Ini adalah suaka margasatwa yang terletak di dalam Wienerwald. Sejarahnya dimulai sejak tahun 1561, saat daerah itu dibuka oleh Kaisar Ferdinand I sebagai tempat berburu keluarga kekaisaran Austria. Di sini menjadi rumah bagi ribuan hewan-hewan liar seperti babi hutan, rusa totol, rusa merah, burung-burung dan kambing liar.
Para wartawan Indonesia biasanya usai meliput sidang OPEC biasanya ngak langsung pulang ke Jakarta , tetapi jalan-jalan dulu ke kota –kota lain di Austria, atau kota-kota di sekitar Austria, seperti kota Budapest di Hongaria, Amsterdam, Belanda atau bahkan sampai Berlin, Jerman.
Sama seperti Wina, Budapest, juga kota tua yang indah:
Ada 5 Destinasi Wisata di Kota Budapest
Atraksi Wisata Budapest River Cruise Gedung Parlemen di Kota Budapest, Hungaria, di Saat Malam
Ada sejumlah lokasi wisata menarik yang bisa didatangi oleh turis saat berkunjung ke ibukota Hungaria.
Budapest, yang merupakan ibukota Hungaria, mungkin saja merupakan salah satu kota di benua Eropa yang memiliki pemandangan paling indah.
Hebatnya, kota ini terhubung dengan semua jalan utama dan jalur kereta api Eropa, yang menyebabkan Budapest selalu menjadi tujuan favorit diantara sekian banyak spot menarik yang ada di benua biru.
Seperti dilansir laman foxnews, berikut sejumlah lokasi wisata menarik yang dimiliki oleh kota Budapest, Hungaria.
Kastil Budha
Tempat bersejarah ini merupakan salah satu situs Warisan Budaya Dunia UNESCO yang ditetapkan sejak tahun 1987 yang lalu.
Dibangun pada abad 14 dan 15, tempat ini merupakan istana pertama yang dibangun dengan gaya Gothic dengan dipengaruhi oleh ornamen arsitektur Baroque.
Heroes Square
Turis dapat menemukan alun-alun bersejarah di dekat pintu masuk ke Taman Kota, diujung kawasan Andrassy Avenue.
Heroes Square adalah rumah bagi Balai Seni, Museum Seni Rupa dan Monumen Millennium yang dibangun pada tahun 1896, untuk memperingati ulang tahun ke-1000 dari kedatangan Basin Carpathian ke Hungaria.
Kota Spa
Budapest merupakan satu-satunya ibu kota di dunia yang memiliki sumber mata air panas. Untuk alasan ini, Budapest dikenal sebagai 'kota spa'.
Tradisi ini berawal dari abad ke-2 Masehi, saat orang-orang Romawi menikmati sumber mata air tersebut untuk pengobatan. Untuk masa sekarang, Budapest menawarkan 15 lokasi pemandian air panas yang bebas dinikmati oleh kalangan publik.
Jembatan Szechenyi
Jembatan yang dibangun oleh insinyur Inggris, William Tierney ini, terbuat dari batu alam permanen yang menghubungkan wilayah Buda dengan Pest. Membentang indah diatas di Sungai Danube, jembatan yang dihiasi rantai raksasa ini menawarkan pemandangan spektakuler Buda Castle dan seluruh wilayah kota.
Sekarang, tempat ini menjadi lokasi wisata paling terkenal di Hongaria, dan telah menjadi ikon wisata Hungaria yang wajib dikunjungi oleh kalangan wisatawan.
Sinagog Dohany Street
Kawasan distrik Old Jewish merupakan lokasi dimana Sinagog Dohany Street berada. Tempat ini merupakan rumah ibadah Yahudi terbesar di Eropa dan menjadi pusat ajaran Neolog Yudaisme.
Tempat ini memiliki Museum Yahudi, pemakaman Yahudi dan monumen peringatan Holocaust. Setiap kunjungan ke Dohany Street akan memukau Anda dengan kekayaan sejarah dan keindahan arsitekturnya.
Beruntungnya ketika itu saya selama di Budapest ketemu Duta Besar Pringodigdo, sehingga saya dijamu stafnya untuk mengantar saya keliling kota Budapest.
Kotalinnya yang kerap saya singgahi sepulang dari mepiput sidang OPEC adalah kota Amsterdam , Belanda, pilihan kota ini karena rute tiket saya ke Wina selalu lewat kota ini.
Mengunjungi kota Amsterdam , Belanda, biasanya kita banyak bernostalgia dengan bangsa yang pernah menjajah Indonesia selama 350 tahun, karena ketika itu (tahun 1980’an) masih banyak orang Belanda (pribumi Belanda) kelahiran Indonesia yang senang sekali kalau ketemu orang Indonesia.
Amsterdam kota terkenal dengan dam yang terkuat di dunia:
Jalan-Jalan di Amsterdam
Tiba di Amsterdam pada malam hari bukan berarti tidak ada kegiatan. Setelah check-in di Hoteli dan mandi, kita langsung ke luar untuk jalan-jalan. Jam menunjukkan hampir jam 10 malam, tetapi suasana di sekitar Amsterdam Central Station tempat hotel kami masih saja lumayan ramai.
Anda jangan berharap menemukan tempat wisata yang megah seperti Colosseum atau menara Eiffel atau metropolis seperti London. Amsterdam adalah kota yang menawarkan suasana eksotik dengan bangunan khas nya yang sekaligus kuno juga klasik. Puluhan kanal yang membelah kota ini membuat setiap sudut jalan terlihat indah. Waktu seolah berjalan lambat di sini, nikmati kota Amsterdam dengan santai.
Fly to Amsterdam:
Anda bisa menemukan informasi Schipol Airport dan tiket pesawat murah
Kawasan yang dikenal dengan nama Old Center (Kota tua) adalah pusatnya turisme termasuk juga di sini mencakup kawasan yang dinamakan red light district. Walaupun namanya cukup sangar dan kalau di kota lain biasanya dijauhi orang, red light district di Amsterdam justru menjadi salah satu icon dan menjadi tujuan utama para wisatawan. Prostitusi yang diharamkan di banyak negara justru legal dan menjadi pemasukan utama negara karena para pramunikmat tersebut (hehe… disopankan sedikit namanya) harus membayar pajak yang cukup besar kepada negara.
Untuk menuju ke kawasan red light di Amsterdam ini sebenarnya tidak terlalu sulit. Lokasinya di selatan stasiun Amsterdam Central dan di sebelah timur Damrak street. Keluar dari stasiun ke arah kiri, lalu menyeberang dan susuri jalan Damrak. Jalan ini terdapat canal di sebelah kiri, susuri hingga menemukan belokan ke kiri. Nah mulai dari sini biarkan insting yang membawa Anda, ikuti saja keramaian orang di sini hingga jalan Zeedijk. Kawasan yang terdiri dari beberapa blok dan dibelah canal ini hidup mulai sore jam 5 hingga jam 3-4 dini hari.
Adalah hal biasa orang datang jalan-jalan dan melihat-lihat saja melewati kawasan penuh jendela-jendela berwarna merah. Sama sekali tidak perlu takut diganggu atau bahaya kriminal karena polisi (walaupun tidak kelihatan) berjaga penuh. Yang pasti jangan coba-coba nekad mengambil foto ke arah pekerja seks itu, beberapa laporan di Internet mengatakan kamera orang bisa dirampas dan dihancurkan. Area ini juga terdapat beberapa sexshop, peep show, bar, hingga restoran 24 jam,
Sudah malam …. karena bawa istri… jadi ga berani lama-lama deh di red light :) , pulang deh ke hotel.
Pagi-pagi bangun untuk sarapan yang sangat lezat, kami bertemu dengan waitress yang bisa berbahasa Indonesia.. rupanya orang tuanya adalah orang Ambon yang hijrah (atau dipaksa hijrah sepertinya) oleh Belanda dahulu. Yah, jangan heran banyak restoran dengan menu Indonesia di Amsterdam, masakan kita termasuk cukup favorit walaupun harganya sudah ikut standar Euro.
Transportasi di Amsterdam dioperasikan oleh GVB, meliputi tram dan bus, juga termasuk metro train. Untuk menjelajah Amsterdam sebenarnya cukup menggunakan tram yang punya 18 jalur. Jangan bayangkan tram itu kuno seperti di Hong Kong. Tram di Amsterdam adalah moda transportasi canggih, cepat, dan juga bebas polusi. Tiket dapat dibeli dalam bentu strippenkaart, yaitu seperti kartu absen ceklok, yang berisi 15 strip seharga Euro 6.90 (sekarang Euro 7.30).
Kartu ini dapat dipakai di metro maupun tram. Sekali perjalanan di tram jarak dekat akan distempel 2 strip, sedangkan jauh akan distempel 3 strip. Kartu ini dapat dipakai sharing asalkan jujur dan masih cukup. Kalau bingung, cukup naik tram lalu serahkan kartu kepada kondektur untuk distempel.
Kartu lain yang baru diimplementasi di Amsterdam adalah OV-chipkaart , seperti Oyster atau Octopus card yang dapat diisi ulang.
Ke negara Belanda, tentu saja kita ingin melihat kincir angin. Amsterdam sebenarnya bukanlah tempat yang tepat untuk melihat kincir angin. Kota Eindhoven adalah tempat yang lebih tepat. Tapi jika penasaran dan cuma punya waktu di Amsterdam, kita bisa ke Molen Van Sloten windmill, sedikit jauh memang. Lokasinya bisa dicapai dengan naik tram no.2 hingga stasiun terakhir, lalu dilanjutkan jalan kaki sekitar 15 menit.
Kincir angin ini lebih berfungsi sebagai aksesoris karena tidak ada angin yang cukup kencang di tengah kota Amsterdam.
Kembali ke stasiun Amsterdam Centraal, kami menyewa sepeda di MacBike Bicycle Rental. Toko mereka persis berada di gedung stasiun yang menghadap ke luar. Sewa sepeda seharian akan dikenakan biaya 7 euro.
Perlu dicatat bahwa rata-rata sepeda yang dipakai di Amsterdam adalah ‘tanpa gigi‘ alias genjot aja, dilengkapi dengan 2 macam kunci (sepeda bakal hilang kalau tidak dikunci). Satu hal lagi adalah sepeda ini tidak ada rem tangan, untuk mengerem caranya adalah membalik arah genjotan kaki. Awalnya mungkin belum terbiasa mengayuh pedal sepeda model ini, tetapi lama-lama Anda akan menikmati keliling kota Amsterdam dengan sepeda ini. Kita bebas membawa sepeda ke mana pun asalkan harus dikembalikan sebelum jam 5.30 sore.
Amsterdam adalah kota yang sangat memperhatikan pengguna sepeda. Di mana-mana terdapat jalur khusus sepeda dan memang banyak orang memakai sepeda ke mana-mana. Mobil dan motor pun akan mengalah jika berhadapan dengan sepeda. Walaupun demikian patuhi rambu-rambu dan perhatikan adanya zona larangan sepeda.
Dengan sepeda ini, mulailah kami menuju ke shopping street di sekitar sini. Mulai dari flower market di Bloemenmarkt hingga ke Leidsestraat dan Prinsengracht. Di sebuah toko buku, harga buku novel dan buku-buku travel begitu murah, hingga ‘terpaksa’ kami borong.
Karena bentuk jalan dan kanal di Amsterdam rata-rata mirip, mudah sekali kita mendapati ternyata hanya berputar-putar di suatu tempat. Untuk itu pastikan selalu melihat peta (sambil bersepeda) untuk mencari tempat tujuan.
Satu lagi tempat yang kami kunjungi adalah Dam Square (pedestrian Museum Fatahilah katanya adalah replika Dam Square). Kawasan ini adalah tempat berkumpulnya orang-orang, duduk-duduk sambil melihat kawanan burung merpati. Di sini juga terdapat museum Madame Tussauds, replika dari London.
Jika Anda ingin menuju Keukenhof, taman bunga tulip yang dibuka hanya pada musim semi, caranya harus menuju bandara Amsterdam Schipol dulu pakai metro, lalu naik bus shuttle khusus nomor. 58 yang membawa turis ke Keukenhof setiap 15 menit.
Malamnya setelah makan dan ambil koper, menggunakan metro kami menuju stasiun Amstel. Keluar dari stasiun terdapat pool bus Eurolines yang akan kami naiki untuk menuju Berlain, Jerman bersama Nanang Sunarto, reporter Kantor Berita Antara , yang ditugaskan jadi Kepala Biro Antara di Eropa yang berkedudukan di Berlin (Bersambung).
No comments:
Post a Comment