Indonesia dipilih sebagai jamaah calon haji terbaik di dunia.”
“Calon haji Indonesia itu yang paling mudah diatur dan paling mudah jika harus bersama dengan warga dari negara lain. Itu sebabnya mereka dipilih sebagai jamaah calon haji terbaik di dunia.”
Begitu penilaian Ketua World Hajj and Umrah Convention (WHUC) Mohsin Tutla tentang perilaku jamaah haji Indonesia.
Tak heran jika pertemuan tahunan WHUC pada Mei 2013 mendapuk jamaah haji Indonesia sebagai “the Best Pilgrim” di dunia mengalahkan jamaah Malaysia yang mendapat medali perunggu dan Turki dengan medali perak. Penghargaan ini merupakan penghargaan paling prestisius dari 15 kategori versi WHUC.
Predikat ini didapat jamaah haji Indonesia dari survei online WHUC secara global melalui voting terhadap lebih dari 5.000 organisasi yang terlibat penyelenggaraan haji setiap tahun. Hasilnya, Indonesia mendapatkan voting terbanyak.
“Penghargaan ini mencerminkan kerja sama kolektif antara penyelenggara dan jamaah haji yang mewakili suatu bangsa dengan karakternya,” kata Mohsin saat penyerahan medali emas “the Best Pilgrim” kepada Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali di Jakarta, Selasa (27/8).
Mohsin sempat mengungkapkan pengalamannya pada Oktober 2012 ketika berkunjung ke asrama haji Bekasi, Surabaya, dan Lombok.
Menurutnya, manfaat paling utama yang dia rasakan adalah bagaimana kondisi orientasi jamaah haji dan cara mereka mengelola harapan di Arab Saudi. Seperti, akomodasi, standar makanan, integrasi dengan pihak luar, dan manajemen koordinasi.
Penghargaan ini telah menginspirasi masyarakat internasional serta misi haji negara lain. Dia mengakui setiap negara memiliki budaya masing-masing dan perilaku itu terlihat saat mereka berkumpul dengan warga dari negara lain. “Kalau jamaah haji Indonesia itu tetap tenang, kalem meski ada masalah,” katanya.
Malaysia, kata Mohsin, sebenarnya pelaksanaan hajinya sangat teratur. Namun, Indonesia tetap unggul karena mengatur calon haji (calhaj) yang jauh lebih banyak dari Malaysia.“Apalagi, calhaj Indonesia berasal dari etnis berbeda-beda.”
Perilaku jamaah selama penyelenggaraan haji yang sopan, tertib, dan mudah diatur ini diakuinya layak menjadi inspirasi bagi negara lain. Tak aneh jika pada Agustus lalu Mohsin menerima perwakilan misi haji Nigeria dan menyatakan niatnya berkunjung ke Indonesia untuk belajar mengelola haji.
“Mereka memilih Indonesia, bukan Malaysia. Semua ini tentu tak lepas dari peran Kementerian Agama Indonesia,” kata Mohsin kepada Republika.
Menanggapi penilaian WHUC itu, Menag menyatakan bahwa penghargaan ini bukan dialamatkan kepadanya. “Tapi, kepada seluruh jamaah haji yang membantu kelancaran penyelenggaraan haji ini,” katanya.
Jamaah haji Indonesia terkenal paling sopan, santun, dan ramah kepada semua orang termasuk dari negara lain. “Itu mengapa jamaah kita dihormati karena mereka juga menghormati jamaah dari negara lain,” ujarnya.
Kementerian Agama RI menyiapkan bus khusus jamaah haji asal Indonesia dari pemondokan ke Masjidil Haram di Makkah, Arab Saudi, pada musim haji 1434 Hijriah ini.
"Kami siapkan bus untuk jamaah yang akan ke Masjidil Haram dari pemondokan. Begitu juga sebaliknya," ujar Sekretaris Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kementerian Agama, Cepi Supriatna, di Surabaya, Jumat (30/8).
Khusus tahun ini ia mengaku kesulitan mendapat persewaan pemondokan yang jaraknya tidak terlalu jauh dari Masjidil Haram. Penyebabnya harga sewa tinggi di sekitar masjid sehingga harus berebut dengan jamaah haji asal negara lain.
Cepi menjelaskan, sejak renovasi Masjidil Haram, tidak sedikit pemondokan di sekitar masjid yang menaikkan harga sewanya. Apalagi, kata dia, kenaikan harga adalah hak pemilik pemondokan dan pemerintah setempat tidak memiliki regulasi yang mengatur harga.
"Jadi, kalau ada uang lancar, tapi kalau tidak ada uang maka harus mencari lokasi baru. Meski agak jauh, namun kami akan berusaha membuat jamaah senyaman mungkin ketika berada di sana," katanya. Jarak pemondokan jamaah asal Indonesia ke Masjidil Haram paling dekat 500 meter. Sedangkan, paling jauh jaraknya hingga 2,5 kilometer.
"Tapi mereka tidak perlu khawatir, karena bagi yang menginap di atas 2 kilometer kami siapkan bus. Namun, bagi mereka yang meski jarak pemondokannya tidak sampai 2 kilometer, boleh juga naik dan diantar hingga masjid," katanya.
Sementara itu, Cepi menambahkan untuk tawaf jamaah lanjut usia, pemerintah Arab Saudi telah menyiapkan tempat secara khusus di atas, dan bisa menggunakan kursi roda. Tempat khusus tersebut dibangun dengan konstruksi tiang penyangga, yang sebetulnya juga bisa menghambat perputaran jamaah ketika melaksanakan kewajiban tawaf.
Rombongan calon jemaah haji (Calhaj) asal Kota Sukabumi akan diberangkatkan ke tanah suci pada awal Oktober mendatang.
Mereka tergabung dalam kelompok terbang (Kloter ) 50 Jakarta bersama dengan calhaj dari Kabupaten Sumedang dan Kota Bandung.Data Kementerian Agama (Kemenag) Kota Sukabumi menyebutkan, jumlah calhaj asal Kota Sukabumi yang diberangkatkan mencapai sebanya 196 orang.
Awalnya, ada 243 calhaj yang akan diberangkatkan. Namun, karena ada pengurangan kuota dari pemerintah maka jumlahnya dikurangi 20 persen.
‘’Sesuai dengan jadwal, calhaj Sukabumi berangkat 1 Oktober nanti,’’ ujar Kepala Kantor Kemenag Kota Sukabumi, E Sutisna kepada wartawan. Rombongan calhaj ini digabungkan dengan dua daerah lainnya di Jabar yakni Sumedang dan Kota Bandung.
Sutisna mengatakan, calhaj Sukabumi masuk dalam gelombang kedua pemberangkatan. Di mana para calhaj langsung ke Makkah dan baru kemudian ke Madinah.Rombongan calhaj akan didampingi petugas Kemenag dan tim medis.
No comments:
Post a Comment