Pesawat Malaysia yang Hilang Diduga Kehabisan Bahan Bakar sehingga jatuh di Samudera Hindia
Tim pencari Australia menyimpulkan Selasa (27/5) bahwa pesawat Malaysia Airlines yang hilang sejak awal Maret kemungkinan jatuh di Samudera Hindia setelah kehabisan bahan bakar.
Laporan tim Australia hari Selasa (27/5), mengatakan, kesimpulan itu didasarkan pada analisis pertukaran data singkat yang terakhir antara pesawat yang bermuatan 239 orang itu dan sebuah satelit yang memonitor lalu-lintas udara.
Laporan itu muncul sementara Malaysia merilis 45 halaman data satelit yang dikumpulkan perusahaan telekomunikasi Inggris Inmarsat yang digunakan untuk memperhitungkan dugaan lokasi jatuhnya pesawat, yang diyakini di lepas pantai Barat Australia.
Pesawat dengan nomor penerbangan MH370 itu sedang dalam perjalanan dari Kuala Lumpur ke Beijing ketika menghilang dini hari tanggal 8 Maret, namun berpekan-pekan pencarian intensif lewat udara dan laut tidak menemukan jejak pesawat Boeing 777 itu.
Keluarga orang-orang yang hilang itu telah menuntut pengungkapan data satelit itu sehingga para para analis independen dapat mencoba memastikan bahwa para pencari melakukan usahanya di lokasi yang benar. Namun beberapa analis keamanan udara mengatakan informasi yang baru dirilis itu masih belum lengkap.
Sebuah tim investigasi internasional yang dipimpin Malaysia menggunakan data itu untuk menetapkan bahwa pesawat jatuh di bagian selatan Samudera Hindia di lepas pantai Australia.
Pesawat itu hilang tanpa panggilan marabahaya pada tanggal 8 Maret, sekitar setengah jam setelah lepas landas dari Kuala Lumpur menuju Beijing. Para pejabat Malaysia yakin seseorang dengan pengetahuan tentang sistem penerbangan sengaja mengalihkan arah penerbangan pesawat itu. VOA
No comments:
Post a Comment