DI JUAL tanah 350 m2 JL TNH MERDEKA GG GEBRAS NO 16 KP RAMBUTAN Jaktim murah HARGA MAU NAIK JADI RP 20 JT/m2 (lokasi dkt toll, mau di bangun Apartemen) Hub: sdr Rachmat Edy (Tlp) 08158034244, Wahyu Eko Buwono 089622855780
!-- Javascript Ad Tag: 6454 -->
Thursday, May 29, 2014
Separatis Ukraina menggunakan misil Tembak Jatuh Helikopter Ukraina, 14 Tewas
Separatis Ukraina menggunakan misil Tembak Jatuh Helikopter Ukraina, 14 Tewas
Penjabat Presiden Olesandr Turchynov mengatakan kepada parlemen, bahwa teroris menggunakan sebuah misil untuk menembak jatuh helikopter di dekat kota yang dikuasai pemberontak, Slovyansk.
Separatis pro-Rusia di Ukraina timur telah menembak jatuh sebuah helikopter militer Ukraina, menewaskan 14 tentara pemerintah, termasuk seorang jenderal.
Penjabat Presiden Olesandr Turchynov mengatakan kepada parlemen, Kamis (29/5), bahwa teroris menggunakan sebuah misil untuk menembak jatuh helikopter itu dekat kota yang dikuasai pemberontak, Slovyansk.
Sebelumnya seorang pemimpin separatis pro-Rusia di Ukraina timur mengatakan kelompoknya menahan empat pengamat Eropa yang telah hilang sejak Senin malam.
Vyacheslav Ponomarev, yang mengaku sebagai walikota rakyat kota Slovyansk yang dikuasai pemberontak, mengatakan hari Kamis bahwa para pengamat itu berada dalam keadaan baik dan mungkin akan segera dibebaskan.
Ia mengatakan ia telah memperingatkan Organisasi Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE) bahwa para pengamat itu tidak harus melakukan perjalanan ke daerah itu, tetapi mereka tetap melakukannya.
OSCE mengatakan hari Rabu kelompok lain yang terdiri dari 11 pengamat ditahan di daerah yang sama, namun kemudian dibebaskan. Para pengamat itu berada di Ukraina sebagai bagian dari misi untuk mengurangi ketegangan dan meningkatkan perdamaian dan keamanan.
Menteri Luar Negeri Swiss dan ketua OSCE Didier Burkhalter mengatakan dalam sebuah pernyataan hari Rabu bahwa penahanan itu merongrong kerja kelompok itu dan merupakan "tindakan sabotase" terhadap upaya-upaya internasional untuk membantu Ukraina mengatasi krisis yang sudah berlangsung berbulan-bulan.
VOA
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment