!-- Javascript Ad Tag: 6454 -->

Wednesday, May 28, 2014

Presiden Rusia dan Perancis akan Bahas Krisis Ukraina di Paris, belum ada jadwal bertemu Presiden Amerika Barack Obama

 Francois Hollande.
Presiden Rusia Vladimir Putin di St. Petersburg, Rusia, 24 Mei 2014 (Foto: dok). Putin akan melawat ke Paris pekan depan untuk membahas situasi di Ukraina bersama Presiden Perancis Francois Hollande.
Presiden Rusia dan Perancis akan Bahas Krisis Ukraina di Paris, belum ada jadwal bertemu Presiden Amerika Barack Obama



Presiden Rusia Vladimir Putin akan melawat ke Paris pekan depan untuk membahas situasi di Ukraina dengan Presiden Perancis Francois Hollande.

Seorang asisten Putin mengatakan, Rabu (28/5), belum ada rencana resmi pemimpin Rusia itu akan bertemu Presiden Amerika Barack Obama, PM Inggris David Cameron atau Kanselir Jerman Angela Merkel, yang semuanya akan berada di Paris pada saat itu. Namun, katanya, pembicaraan-pembicaraan informal mungkin saja terjadi.

Pertemuan dengan Presiden Perancis akan merupakan pertemuan pertama Putin dengan seorang pemimpin Barat, sejak terjadinya krisis di Ukraina.

Rusia juga menyerukan pengakhiran segera operasi militer Ukraina di bagian timur negara itu, dan memulai dialog perdamaian.

Sekjen PBB  Ban Ki-moon, Selasa (27/5) menyatakan kekhawatirannya akan kekerasan yang berlanjut di Ukraina, dan mendesak pemerintah di Kiev untuk menggunakan cara-cara damai untuk mengambil alih kembali kontrol di Ukraina timur.

Seorang juru bicara PBB mengaitkan seruan Ban itu dengan serangan udara dan bentrokan bersenjata di kota Donetsk, Ukraina timur. Pertempuran selama berjam-jam antara separatis pro-Rusia dan pasukan Ukraina mengakibatkan sebanyak 50 orang tewas – umumnya dari pihak separatis.



Sekjen PBB Khawatir Akan Kekerasan Berkepanjangan di Ukraina

Ban Ki-moon mendesak pemerintah Kyiv agar menggunakan “hanya cara damai” untuk memperoleh kembali kekuasaan di bagian timur negara itu.

Sekjen PBB Ban Ki-moon mengutarakan kekhawatirannya akan kekerasan berkepanjangan di Ukraina, dan mendesak pemerintah Kyiv agar menggunakan “hanya cara damai” untuk memperoleh kembali kekuasaan di bagian timur negara itu.

Seorang juru bicara PBB, ketika berbicara Selasa (27/5) di New York, menghubungkan himbauan Ban dengan serangan udara dan pertempuran Senin di sebuah bandar udra di kota Donetsk, Ukraina timur.  Pertempuran beberapa jam antara kaum separatis pro-Rusia  dan pasukan Ukraina menewaskan sebanyak 50 orang – sebagian besar dari mereka separatis.

Pertempuran memperebutkan kekuasaan di kota industri itu pecah hanya beberapa jam setelah Presiden terpilih Petro Poroshenko merayakan kemenangan dalam pemilihan presiden Ukraina Minggu dan bertekad untuk mengalahkan separatis bersenjata dengan militer.

Sebelumnya Selasa, Presiden AS Barack Obama menelpon Poroshenko untuk mengucapkan selamat kepadanya atas kemenangannya. VOA

No comments:

Post a Comment