. PENGERTIAN AHLUS SUNNAH WAL JAMA’AH
بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
As-Sunnah menurut bahasa (etimologi) adalah jalan/cara. Sedangkan menurut ulama 'aqidah (terminologi), As-Sunnah adalah petunjuk yang telah dilakukan oleh Rasulullah dan para sahabatnya, baik tentang ilmu, i'tiqad (keyakinan), perkataan maupun perbuatan. Disebut al-jama'ah karena mereka bersatu di atas kebenaran, tidak mau berpecah belah dalam urusan agama, berkumpul di bawah kepemimpinan para imam (yang berpegang kepada al-haqq/kebenaran).
Al-Jama'ah menurut ulama 'aqidah (terminologi) adalah generasi pertama dari umat ini, yaitu kalangan sahabat Nabi , kemudian Tabi'in dan Tabi'ut Tabi'in. serta orang-orang yang mengikuti mereka dalam kebaikan hingga hari kiamat, karena berkumpul di atas kebenaran, sebagaimana dikatakan Ibnu Mas'ud: "Al-Jama'ah adalah yang mengikuti kebenaran walaupun engkau sendirian."
Jadi, Ahlus Sunnah wal Jama'ah adalah orang yang mempunyai sifat dan karakter mengikuti sunnah Nabi Shallallahu alaihi wa Sallam dengan konsisiten dan menjauhi perkara-perkara baru / yang diada-adakan dalam agama.(bid’ah)
Ciri-ciri ahlus sunnah wal jama'ah adalah mereka ittiba' (mengikuti) kepada sunnah Rasulullah (Q.S AL-AHZAB : 21 ) dan mengikuti atsar (jejak) salaful ummah.
Sebutan lain untuk ahlus sunnah wal jama'ah:
1. Ahlul Hadits, Ahlul Atsar, Ahlul Ittiba'
2. Ath-Thaaifatul Manshurah (golongan yang mendapatkan pertolongan Allah), Sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Mu'awiyah: Bahwa Rasulullah bersabda : "Senantiasa ada segolongan dari ummatku yang selalu menegakkan perintah Allah, tidak akan mencelakai mereka orang yang tidak menolong mereka dan orang yang akan menyelisihi mereka, sampai datang perintah Allah dan mereka tetap di atas yang demikian itu."(HR.Bukhari, Muslim).
3. Al-Firqatun Naajiyah (golongan yang selamat)
4. Al-Ghurabaa' (orang asing). Dari Abu Hurairah : Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam.bersabda:"Islam awalnya asing, dan kelak akan kembali asing sebagaimana awalnya, maka beruntunglah bagi al-ghurabaa' (orang-orang asinng)."(HR.Muslim).
Makna Al-Ghurabaa' adalah sebagaimana diriwayatkan oleh 'Abdullah bin 'Amr bin al-'Ash, ketika Rasulullah suatu hari menerangkan tetang makna ghurabaa(orang yang terasing)',, beliau bersabda: "Orang-orang shalih yang berada di tengah banyaknya orang jelek (pelaku syirik,,bid’ah,,khurofat,,takhyul,, ajaran sesat menyesatkan dll), orang yang
mendurhakai(menyelisihi) mereka lebih banyak, daripada yang mentaati mereka." (HR.Ahmad). Juga dalam hadits lain, dari 'Amr bin 'Auf: Rasulullah bersabda: "Yaitu orang-orang yang memperbaiki sunnahku (sunnah Rasul) sepeninggalku, sesudah dirusak oleh manusia."(HR.At-Tirmidzi)
Sejarah Munculnya Istilah Ahlus Sunnah wal Jama'ah
Penamaan istilah Ahlus Sunnah wal Jama’ah sudah ada sejak generasi pertama Islam pada kurun yang dimuliakan Allah, yaitu generasi sahabat, tabi'in dan tabi'ut tabi'in. Ketika menafsirkan ayat :
يَوۡمَ تَبۡيَضُّ وُجُوهٌ۬ وَتَسۡوَدُّ وُجُوهٌ۬ۚ فَأَمَّا ٱلَّذِينَ ٱسۡوَدَّتۡ وُجُوهُهُمۡ أَكَفَرۡتُم بَعۡدَ إِيمَـٰنِكُمۡ فَذُوقُواْ ٱلۡعَذَابَ بِمَا كُنتُمۡ تَكۡفُرُونَ
"Pada hari yang di waktu itu ada muka yang putih berseri, dan ada pula muka yang hitam muram. Adapun orang-orang yang hitam muram mukanya [kepada mereka dikatakan]: "Kenapa kamu kafir sesudah kamu beriman? Karena itu rasakanlah azab disebabkan kekafiranmu itu". (QS.Ali-Imran:106)
Penjelasan Para Imam dan Ulama
Abdullah bin Abbas/Ibnu Abbas berkata: "Adapun orang yang putih wajahnya mereka adalah Ahlus Sunnah wal Jama'ah, adapun orang yang hitam wajahnya mereka adalah Ahlul Bid'ah dan sesat." (Tafsir Ibnu Katsir[I/419, cet.Daarus Salaam]).
Kemudian istilah Ahlus Sunnah wal Jama’ah diikuti oleh kebanyakan ulama salaf, diantaranya:
1. Ayyub as-Sikhtiyani (wafat th.131 H) ia berkata: "Apabila aku dikabarkan tentang meninggalnya seorang dari ahlus sunnah, seolah-olah hilang salah satu anggota tubuhku."
2. Sofyan ats-Tsaury (wafat th. 161 H.) berkata: " Aku wasiatkan kalian untuk tetap berpegang kepada ahlus sunnah dengan baik, karena mereka adalah a-ghurabaa', alangkah sedikitnya Ahlus Sunnah wal Jama’ah."
3. Fudhail bin Iyadh (wafat th. 187 H.) berkata : "... berkata ahlus sunnah: iman itu keyakinan, perkataan dan perbuatan,"
4. Abu Ubaid al Qasim bin Sallam (Th.157H-224H) berkata :"...Maka sesungguhnya apabila engkau bertanya kepadaku tentang iman, perselisihan ummat, tentang kesempurnaan iman, bertambah dan berkurangnya iman dan engkau menyebutkan seolah -olah engkau berkeinginan sekali untuk mengetahui tentang iman menurut ahlus sunnah dari yang demikian ...."
5. Imam Ahmad bin Hambal (Th. 164 - 241 H) berkata : "Inilah madzhab ahlul 'ilmi, ash-haabul atsar dan ahlus sunnah, yang mereka dikenal sebagi pengikut sunnah Rasul dan para sahabatnya, dari semenjak zaman para sahabat hingga pada masa sekarang ini...."
6. Ibnu Jarir ath-Thabari (wafat th. 310 H.) berkata: "... adapun yang benar dari perkataan tentang keyakinan bahwa kaum Mukminin akan melihat Allah pad hari kiamat, maka itu merupakan agama yang kami beragama dengannya, dan kami mengetahui bahwa ahlus sunnah wal jama'ah berpendapat bahwa penghuni surga akan melihat Allah sesuai berita yang shahih dari Rasulullah saw. ..."
7. Imam Abu Ja'far Ahmad bin Muhammad ath-Tahawi (Th. 239-321 H) berkata: " .... Ini adalah penjelasan tentang 'aqidah ahlus sunnah wal jama'ah."
Semoga bermanfaat bagi 'aqidah dan pengetahuan kita, Aamin… Baarokallah Fiikum
(Jazakallahu khayran katsiran bagi akhi Dedi Anas)
No comments:
Post a Comment