!-- Javascript Ad Tag: 6454 -->

Wednesday, March 26, 2014

MH370: Tim Pencari Buru 122 Puingri Buru 122 Puing, Keluarga Siregar Ajukan Petisi ke Malaysia Airlines dan Boeing

MH370: Tim Pencari Buru 122 Puingri Buru 122 Puing, Keluarga Siregar Ajukan Petisi ke Malaysia Airlines dan Boeing

Citra satelit atas area puing di selatan Samudra Hindia merupakan petunjuk paling kuat sepanjang pencarian Malaysia Airlines MH370, kata pejabat Malaysia.

Citra yang dikeluarkan oleh Airbus Group itu tertangkap pada Minggu. Tampak 122 objek mengambang di perairan seluas 400 kilometer persegi di Samudra Hindia. Di sana, misi multinasional berupaya mencari bukti hilangnya pesawat Boeing 777-200 itu, dua pekan sesudah lenyap dari radar.

“Kami harus menekankan bahwa kami belum bisa memastikan apakah objek berasal dari MH370,” papar Hishammuddin Hussein, Menteri Pertahanan Malaysia dan pelaksana tugas Menteri Perhubungan. “Meski begitu, citra tersebut merupakan petunjuk baru yang bakal mengarahkan misi pencarian.” Ia menyatakan area puing itu “jelas petunjuk paling kredibel yang kami punya.”

Lepas dari pernyataannya, tim pencari pada Rabu tak mampu menemukan objek-objek itu. Menurut pejabat Malaysia, objek kemungkinan terseret arus dengan jarak yang signifikan. Cuaca ekstrem berkecamuk di Samudra Hindia dalam sepekan terakhir, bagian dari siklon tropis. Angin kencang di area ini bisa menimbulkan gelombang hingga setinggi 30 meter.

Tim pencari kerap menemukan petunjuk yang salah selama pencarian. Dalam susunan informasi harian yang dilaporkan Armada Ketujuh Angkatan Laut Amerika Serikat—yang juga berpartisipasi dalam pencarian—Komodor William Marks menyatakan tim sering melihat objek yang tak bertalian dengan kecelakaan apapun. “Termasuk [temuan] sampah, rumput laut, dan bahkan lumba-lumba,” katanya.

Menurut Hishamuddin, objek dalam laporan citra terbaru memiliki ukuran yang bervariasi. Panjangnya mulai dari satu meter hingga 23 meter. Citra diserahkan Selasa lalu ke Australia, pemimpin pencarian area yang terletak 2.000 kilometer lebih dari pantai barat negara itu, di perairan terganas sedunia.

Otoritas Keselamatan Maritim Australia (AMSA) pada Rabu menyatakan tiga objek terdeteksi tim pencari udara. Meski demikian, tak satu pun menjadi petunjuk menjanjikan. Ketiga objek tak diangkat, tetapi lembaga tersebut menyatakan objeknya tak terlihat sebagai bagian dari pesawat, juga tidak sesuai dengan citra satelit.

Pada Kamis, cuaca buruk memaksa pihak berwenang kembali menangguhkan pencarian MH370. Penundaan ini adalah yang kedua kali dalam sepekan. Di tengah cuaca yang tidak bersahabat, akan terlalu berbahaya bagi kapal dan pesawat pencari jika operasi pencarian diteruskan. Pencarian hari Kamis melibatkan sebelas pesawat dan lima kapal.

“Semua pesawat kembali ke Perth dan kapal-kapal meninggalkan area pencarian,” demikian pernyataan AMSA dalam akun Twitter resminya. Belum ada perincian dari pihak berwenang..

Meski pencarian pesawat Malaysia Airlines MH370 masih berlangsung, sebuah firma hukum di Amerika Serikat mengirimkan petisi berisi permintaan penyediaan informasi atas pesawat dan kedua pilot. Ini menjadi aksi pertama dari kemungkinan serangkaian tindakan hukum atas peristiwa tersebut.

Ribbeck Law Chartered menyerahkan petisi ke pengadilan Cook County di Illinois, Amerika Serikat. Petisi itu meminta Malaysia Airlines dan Boeing menyediakan 26 jenis informasi. Permintaan tersebut sebagian besar diarahkan ke identitas orang-orang yang pekerjaannya berkaitan dengan pesawat atau awak MH370, termasuk pihak yang melatih para pilot.

Menurut firma itu, petisi adalah awal dari tuntutan atas kematian yang disebabkan kelalaian, walau para penyelidik belum menetapkan penyebab hilangnya pesawat.

.
Boeing menolak berkomentar. Pihak Malaysia Airlines pun tidak dapat dihubungi.

Pengacara Ribbeck, Mervin Mateo, mengatakan firma itu mewakili Januari Siregar, tokoh keluarga besar Siregar. Firman Chandra Siregar, warga Indonesia dan anggota keluarga besar Siregar, berada dalam pesawat tersebut. Dalam petisi yang diserahkan Selasa, Ribbeck menyebut Januari Siregar sebagai ayah Firman. Namun, Mateo mengatakan itu adalah kekeliruan.

Mateo mengatakan keluarga besar Siregar menunjuk Januari Siregar sebagai kuasa hukum karena profesinya sebagai pengacara. Januari Siregar tidak dapat dimintai komentar.

MH370 yang mengangkut 239 penumpang dan awak hilang dari radar penerbangan komersial pada 8 Maret lalu dalam perjalanan dari Kuala Lumpur menuju Beijing. Para penyelidik memanfaatkan transmisi satelit untuk melacak lokasi terakhir pesawat, yang mengarah ke wilayah selatan Samudera Hindia. Pemerintah Malaysia yakin Boeing 777-200 itu jatuh di perairan tersebut.

Para penyelidik dari sejumlah negara telah menelusuri kawasan dimaksud tanpa menemukan bukti keberadaan bangkai pesawat. Otoritas Malaysia dan Amerika Serikat mengungkap keyakinannya bahwa satu atau sejumlah orang dalam pesawat sengaja mengubah arah pesawat dan menutupi lokasinya. Namun mereka pun belum menemukan bukti yang mengarah kepada kemungkinan sabotase.

Walau tak terdapat cukup bukti, Mateo mengatakan Ribbeck memperkirakan Boeing 777 mengalami cacat rancangan. Ia mengatakan Ribbeck tengah menemui keluarga lain penumpang MH370 untuk mendapatkan tambahan jumlah penggugat jika kelak mereka mengajukan gugatan.

Ribbeck sebelumnya telah mengajukan gugatan atas nama korban kecelakaan penerbangan. Mereka mewakili lebih dari 100 penumpang dalam gugatan atas Asiana Airlines dalam kecelakaan di San Francisco tahun lalu yang menewaskan tiga orang dan mencederai lebih dari 180 penumpang lain.

No comments:

Post a Comment