!-- Javascript Ad Tag: 6454 -->

Monday, July 21, 2014

Penuntut umum Belanda membuka penyelidikan kejahatan perang atas penjatuhan pesawat Malaysia Airlines di Ukraina timur.

Beberapa petugas mengangkat bagian pesawat Malaysia Airlines.


Penuntut umum Belanda membuka penyelidikan kejahatan perang atas penjatuhan pesawat Malaysia Airlines di Ukraina timur.




Menyusul keputusan itu, Kejaksaan Agung telah mengirim seorang utusan ke ibu kota Ukraina, Kiev.

"Seorang pejabat dari kantor Kejaksaan, Thijs Berger, berada di Kiev saat ini," kata juru bicara Wim de Bruin seperti dikutip kantor berita AFP, Senin, 21 Juli.
Namun tidak dirinci apa yang akan dilakukan Berger di Ukraina.

Berdasarkan undang-undang Belanda, negara itu dapat menuntut tersangka kejahatan perang bahkan atas dugaan kejahatan yang dilakukan di luar Belanda sepanjang setidaknya terdapat satu korban berkewarganegaraan Belanda.

Terdapat 193 warga Belanda dalam Klik pesawat Malaysia Airlines yang dijatuhkan di Ukraina timur dalam penerbangan dari Amsterdam ke Kuala Lumpur, Kamis (17/07).
Perdana Menteri Ukraina Arseny Yatsenyuk mengatakan pihaknya bersedia menyerahkan kendali penyelidikan ke tangan Belanda.

Para ahli forensik Belanda mulai memeriksa jenazah korban yang kini membusuk.
Mereka mengatakan kereta yang digunakan untuk menyimpan jenazah akan meninggalkan Torez di Ukraina timur ke lokasi yang lebih aman. Torez terletak sekitar 15 km dari lokasi jatuhnya Malaysia Airlines Klik MH17.

Presiden Ukraina Petro Poroshenko memerintahkan kepada pasukan pemerintah dalam radius 40 km dari lokasi kejadian untuk tidak mengeluarkan tembakan atau melakukan operasi.

Pemberontak pro-Rusia di kawasan Ukraina timur dituding bertanggung jawab atas peristiwa yang menewaskan 298 penumpang dan awak kapal.

Akan tetapi Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan sebuah pesawat tempur Ukraina terbang di dekat pesawat Malaysia Airlines beberapa menit sebelum pesawat jatuh.

Rusia meminta penjelasan dari Kiev.
Penegasan Rusia ini bertolak belakang dengan laporan-laporan intelijen Amerika Serikat bahwa rudal ditembakkan dari satu lokasi yang berada di bawah kendali pemberontak.

Desakan internasional muncul lagi agar penyelidik internasional diberi akses penuh ke lokasi jatuhnya pesawat Malaysia Airlines di Ukraina timur.

Seruan itu antara lain disampaikan oleh Perdana Menteri Australia Tony Abbott. Abbot mengatakan tempat kejadian perkara sangat kacau.

Di samping itu, kata Abbot, menimbang bahwa hampir dipastikan pemberontak pro-Rusia menembak pesawat Malaysia AirlinesKlik MH17, maka penguasaan kawasan oleh mereka sama seperti menempatkan penjahat di tempat kejadian perkara.

Australia mensponsori resolusi PBB untuk menuntut akses ke lokasi kejadian.
Namun Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan tim penyelidik perlu mendapatkan jaminan keamanan agar mereka dapat melaksanakan tugas.

Putin memperingatkan bahwa penjatuhan pesawat tidak boleh digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan politik. Ia menambahkan Rusia akan melakukan apa saja untuk berusaha mengakhiri konflik di Ukraina.
Pengaruh

Desakan agar penyelidik internasional diberi akses juga disampaikan oleh Perdana Menteri Inggris David Cameron.

Cameron mengadakan pembicaraan telepon dengan Presiden Putin hari Minggu (20/07).

Dalam percakapan itu, PM Cameron meminta Putin menggunakan pengaruhnya atas kelompok separatis pro-Rusia sehingga tim penyelidik internasional mendapat akses penuh.

"Bukti menunjukkan separatis pro-Rusia bertanggung jawab," kata juru bicara kantor perdana menteri Inggris menirukan apa yang disampaikan Cameron kepada Putin.
Sebelumnya Perdana Menteri Belanda  Mark Rutte juga menelepon Presiden Rusia Vladimir Putin.

Rutte mengatakan kepada Presiden Putin bahwa Putin memiliki satu kesempatan terakhir untuk menunjukkan bahwa Moskow berniat membantu. BBC
Para petugas mengangkut jenazah yang berserakan di areal yang luas.

No comments:

Post a Comment