!-- Javascript Ad Tag: 6454 -->

Tuesday, July 22, 2014

Tim kampanye Prabowo Subianto - Hatta Rajasa menyebutkan akan menempuh jalur hukum melalui Mahkamah Konstitusi

Tim kampanye Prabowo Subianto - Hatta Rajasa menyebutkan akan menempuh jalur hukum melalui Mahkamah Konstitusi



Tim kampanye Prabowo Subianto - Hatta Rajasa menyebutkan akan menempuh jalur hukum melalui Mahkamah Konstitusi, Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), hingga ke kepolisian untuk kasus yang terindikasi pidana.

Pernyataan ini disampaikan setelah Prabowo dalam konferensi pers Selasa (22/07) Klik menyatakan menolak pemilu presiden seraya menuduh telah terjadi kecurangan selama penyelenggaraan pemilu.

Sejumlah pengamat mengatakan sikap Prabowo tidak akan mempengaruhi hasil pemilu.

Hari ini (23/07) kubu Prabowo mengeluarkan pernyataan akan mengambil langkah hukum dan politik yang diperlukan.

"Capres-cawapres Prabowo-Hatta menolak pelaksanaan pilpres 2014 yang cacat hukum dan menarik diri dari proses yang sedang berlangsung. Perlu kami tegaskan bahwa Prabowo- Hatta tidak akan mengundurkan diri dari pencalonan, namun menarik diri dari proses penetapan," kata Fadli Zon, sekretaris tim kampanye nasional Prabowo-Hatta

Fadli menyatakan Prabowo akan menempuh langkah hukum ke Mahkamah Konstitusi serta DKPP. Sedangkan kasus yang ada indikasi pidana akan dilaporkan kepada kepolisian. Adapun langkah politik dilangsungkan melalui DPR RI dan lembaga-lembaga terkait.

Meski demikian, Fadli tidak menyebut secara pasti kapan langkah hukum dan politik itu akan dilaksanakan.

Tetap sah
"Prabowo- Hatta tidak akan mengundurkan diri dari pencalonan, namun menarik diri dari proses penetapan"

Fadli Zon
Anggota KPU Hadar Gumay mengatakan hasil Klik pemilu tetap sah secara hukum, walaupun ditolak oleh calon presiden Prabowo Subianto.

"Tidak ada masalah. Saksi (kubu capres) tidak hadir, tidak mau menandatangani, atau mereka memprotes, itu tidak masalah. Itu cuma menjadi catatan. Tetapi yang kami putuskan itu merupakan keputusan formal, resmi dan legal," kata Hadar Gumay kepada wartawan BBC Heyder Affan.

Hadar Gumay menyebut tuduhan Prabowo tidak berdasar. "Kami memonitor semuanya. Saya kira tidak demikian. Kerja kami transparan dari bawah. Semua sudah dipublikasikan."

Berdasarkan penghitungan suara di 33 provinsi, Klik Jokowi-Kalla mendapatkan 53,15% atau 70.633.576 suara sementara Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, meraih 46,85% atau 62.262.844 suara.

Penetapan ini dilakukan setelah KPU merampungkan proses penghitungan seluruh provinsi dengan total jumlah suara yang sah mencapai 132.896.438 suara.

Ucapan selamat kepada Joko Widodo yang ditetapkan KPU sebagai pemenang pemililihan presiden 2014 sudah disampapikan oleh dua pemimpin negara ASEAN.
Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong, lewat Twitter mengatakan, "Menantikan kerja sama dengannya untuk memperkuat hubungan Indonesia-Singapura."

Sedangkan Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak, menulis pesan, "Selamat untuk @jokowi_do2 yang memenangkan pemilihan presiden Indonesia. Berharap bisa menegaskan kembali hubungan biltateral dan menanti bertemu Anda."

Sementara itu Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry, dalam pernyataannya menyebutkan kemenangan Jokowi memperlihatkan rakyat Indonesia kembali bersatu menunjukkan komitmen untuk demokrasi melalui pemilihan yang bebas dan adil.

"Amerika Serikat menanti untuk bekerja bersama presiden terpilih Widodo ketika kita memperdalam kemitraan, mempromosikan tujuan bersama secara global, dan memperluas hubungan rakyat-ke-rakyat antara kedua bangsa," seperti tertulis dalam peryataannya.

Pidato kemenangan
"Menolak pelaksanaan pilpres 2014 yang cacat hukum dan dengan demikian kami menarik diri dari proses yang sedang berlangsung."
Prabowo Subianto

Sebelumnya Joko Widodo menyampaikan Klik pidato Klik kemenangan dari salah satu kapal tradisional Klik Pinisi Klik di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara, Selasa 22 Juli malam.

Dalam pidatonya, Jokowi menyerukan agar warga Indonesia kembali bersatu setelah sempat terpecah secara politik selama masa kampanye dan pemilihan presiden.
"Mulai sekarang petani kembali bersawah, nelayan kembali melaut, anak-anak kita kembali ke sekolah, pedagang kembali ke pasar, buruh dan pekerja kembali ke pabrik dan karyawan kembali bekerja di kantor. Lupakanlah nomor satu, lupakanlah nomor dua."

Pada bagian akhir pidatonya, Jokowi juga menyebutkan salam tiga jari sebagai persatuan Indonesia, dan bukan dua jari yang sebelumnya menjadi ciri dari kampanyenya.

Pidato kemenangan itu disampaikan setelah Klik KKlik omisi Pemilihan Umum Klik menetapkan Joko Widodo-Jusuf Kalla Klik sebagai pemenang pemilihan presiden dan wakil presiden 2014.

Penghitungan suara di 33 provinsi menetapkan Joko Widodo-Jusuf Kalla mendapatkan 53,15% suara sementara saingan mereka, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, meraih 46,85% suara.

Namun beberapa jam sebelum penetapan ini, Prabowo Subianto menyebutkan proses pilpres tidak demokratis dan dia menyatakan mundur.

"Menolak pelaksanaan pilpres 2014 yang cacat hukum dan dengan demikian kami menarik diri dari proses yang sedang berlangsung," tegas Prabowo.

Joko Widodo sudah menyampaikan pidato kemenangan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara, Selasa 22 Juli malam.

Dalam pidatonya, Jokowi mengatakan bahwa kemenangannya adalah kemenangan seluruh rakyat Indonesia yang diharapkan akan melapangkan jalan untuk mencapai dan mewujudkan Indonesia yang berdaualat secara politik, berdikari secara ekonomi, dan berkepribadiahn dalam kebudayaan.

"Namun dalam beberapa bulan terakhir, perbedaan pilihan politik seakan menjadi alasan untuk memisahkan kita."

"Dengan kerendahan hati, kami Joko Widodo dan Jusuf Kalla, menyerukan kepada saudara-saudara sebangsa dan setanah air untuk kembali ke takdir sejarah sebagai bangsa yang bersatu, bangsa yang satu, bangsa Indonesia."

"Pulihkan kembali hubungan keluarga dengan keluarga, hubungan tetangga dengan tetangga, hubungan teman dengan teman yang sempat renggang," tambahnya dari atas satu kapal tradisional Pinisi di pelabuhan Sunda Kelapa.

"Mulai sekarang petani kembali bersawah, nelayan kembali melaut, anak-anak kita kembali ke sekolah, pedagang kembali ke pasar, buruh dan pekerja kembali ke pabrik dan karyawan kembali bekerja di kantor. Lupakanlah nomor satu, lupakanlah nomor dua."

Jokowi juga menyebutkan salam tiga jari sebagai persatuan Indonesia, dan bukan dua jari yang sebelumnya menjadi ciri dari kampanyenya.
Ditolak Prabowo

Pidato kemenangan ini disampaikan setelah Komisi Pemilihan Umum menetapkan Joko Widodo-Jusuf KallaKlik sebagai pemenang pemilihan presiden dan wakil presiden 2014.

Komisi Pemilihan Umum telah merampungkan rapat rekapitulasi hasil penghitungan suara pemilihan presiden tingkat nasional.

Berdasarkan data rekapitulasi data 33 provinsi di Indonesia, pasangan capres-cawapres Joko Widodo dan Jusuf Kalla unggul dengan perolehan suara 53,15% atau 70.633.576 suara.

Adapun pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa mendulang 46,85% atau
62.262.844 suara. Perolehan suara kedua pasangan terpaut 8.370.732 suara.
Jumlah suara sah sebanyak 132.896.438 suara.

Rapat yang digelar di Kantor Komisi Pemilihan Umum, Jalan Imam Bonjol, Jakarta, Selasa (22/07), rampung pada pukul 17.10 WIB.

Setelah jeda buka puasa, Ketua KPU Husni Kamil Malik mengatakan pihaknya akan melakoni penetapan hasil rekapitulasi serta penetapan calon terpilih presiden dan wakil presiden.BBC

No comments:

Post a Comment