!-- Javascript Ad Tag: 6454 -->

Tuesday, September 17, 2013

Gunung Sinabung meletus lagi



Gunung Sinabung
Gunung Sinabung meletus lagi

 Gunung Sinabung yang berada di wilayah Kecamatan Naman Teran, kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara, Selasa, sekitar pukul 12.13 WIB meletus lagi dan meyemburkan debu vulkanik dan asap tebal yang mencapai ketinggian lima kilometer.

Sebelumnya, Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, meletus pada Minggu (15/9) sekitar pukul 02.51 WIB dengan menyemburkan abu vulkanik yang berbahaya.

Gunung Sinabung yang berada di wilayah Kecamatan Naman Teran, Kabupaten Karo,Provinsi Sumatera utara, Selasa, sekitar pukul 12.13 WIB meletus lagi dan memuntahkan debu vulkanik mencapai setinggi lima kilometer.

Koordinator Humas Posko Penanggulangan Bencana Gunung Sinabung, Jhonson Tarigan menjawab Antara di Kabanjahe, Selasa, mengatakan letusan gunung berapi itu, tidak menimbulkan korban jiwa dan luka-luka, namun demikian masyarakat harus tetap waspada.

Oleh karena itu, katanya, penduduk desa di Kabupaten Karo yang berada di radius 3 kilometer dari lokasi Gunung Sinabung dapat meninggalkan daerah tersebut, karena sangat berbahaya bagi masyarakat.

"Hal ini harus diperhatikan serius bagi warga yang berdomisili di bawah kaki Gunung Sinabung tersebut," ucap Jhonson.

Ketika ditanya desa-desa yang berjarak 3 kilometer dari gunung Sinabung, Jhonson mengatakan, Desa Sukanalu, Desa Bekerah, Desa Simacem dan Desa Sigaranggarang dan berada di wilayah Kecamatan Naman Teran.

Selain itu, Desa Sukameriah di wilayah Kecamatan Payung dan Desa Beras Tepu di wilayah Kecamatan Simpang Empat.

"Seluruh warga yang berada desa tersebut direkomendasikan oleh petugas Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) harus dikosongkan dan tidak ada lagi yang ditinggal di lokasi itu, demi pengamanan," kata Kabid Humas Dinas Kominfo Kabupaten Karo.

Sebelumnya, letusan pertama yang terjadi di Gunung Sinabung, Minggu (16/9) sekitar pukul 02.51 WIB, dan tidak ada korban jiwa dan luka-luka pada peristiwa tersebut.

Bahkan, ribuan warga terpaksa mengungsi ke sejumlah penampungan di Kabanjahe, Ibukota Kabupaten Karo.

Dengan meningkatnya aktivitas Gunung Sinabung tersebut, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah meningkatkan statusnya dari Waspada (Level II) menjadi Siaga (Level III) sejak pukul 03.00 WIB.

PVMBG merekomendasikan agar tidak ada aktivitas di radius 3 km dari kawah Gunung Sinabung.

Sinabung adalah gunung tertinggi di Sumatera Utara, dengan ketinggian sekitar 2.600 meter dan Gunung Sibayak puncak tertinggi kedua dengan ketinggian 2.040 meter.

Kedua gunung tersebut adalah gunung berapi aktif dan kedua-duanya gunung berapi aktif yang masih tersisa di Sumatera Utara. Gunung Sinabung terletak di Kecamatan Simpang Empat, sedangkan Gunung Sibayak terletak di Kecamatan Berastagi.

Pada tanggal 3 September 2010, terjadi dua letusan. Letusan pertama terjadi sekitar pukul 04.45 WIB sedangkan letusan kedua terjadi sekitar pukul 18.00 WIB.

 Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi terus memberlakukan evakuasi untuk radius 3 kilometer sekitar Gunung Sinabung yang meletus kembali pada Selasa, pukul 12.13 WIB.

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Hendrasto yang dihubungi Antara di Medan, Selasa, mengatakan evakuasi itu perlu dilakukan agar tidak membahayakan keselamatan manusia.

"Ketika keluar dari kawah Gunung Sinabung yang berada di Kabupaten karo itu, abu tersebut cukup panas sehingga dapat mengancam keselamatan warga," katanya.

Hanya saja, abu tersebut akan mendingin ketika telah merambat dan membaur dengan udara di sekitar Gunung Sinabung, tambahnya.

Ia mengatakan meski sudah dingin, tetapi keberadaan abu tersebut tetap membahayakan karena dapat menimbulkan penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).

"Jika dihirup manusia, abu itu bisa menyebabkan ISPA. Karena itu, evakuasi radius 3 km tetap diberlakukan," katanya.

Dengan meletusnya kembali Gunung Sinabung, PVMBG juga terus memberlakukan status Siaga.

Sebelumnya, Gunung Sinabung meletus, meletus pada Minggu (15/9) pukul 02.51 WIB.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, letusan itu memuntahkan abu vulkanik dan beberapa batu kecil yang melanda desa-desa sekitarnya.

Letusan tersebut juga menyebabkan asap tebal yang berwarna hitam keluar dari kawah Gunung Sinabung dan memunculkan api diam di puncak kawah.

Gunung Sinabung yang berada di wilayah Kecamatan Naman Teran, Kabupaten Karo,Provinsi Sumatera utara, Selasa, sekitar pukul 12.13 WIB meletus lagi dan memuntahkan debu vulkanik mencapai setinggi lima kilometer.

Koordinator Humas Posko Penanggulangan Bencana Gunung Sinabung, Jhonson Tarigan menjawab Antara di Kabanjahe, Selasa, mengatakan letusan gunung berapi itu, tidak menimbulkan korban jiwa dan luka-luka, namun demikian masyarakat harus tetap waspada.

Oleh karena itu, katanya, penduduk desa di Kabupaten Karo yang berada di radius 3 kilometer dari lokasi Gunung Sinabung dapat meninggalkan daerah tersebut, karena sangat berbahaya bagi masyarakat.

"Hal ini harus diperhatikan serius bagi warga yang berdomisili di bawah kaki Gunung Sinabung tersebut," ucap Jhonson.

Ketika ditanya desa-desa yang berjarak 3 kilometer dari gunung Sinabung, Jhonson mengatakan, Desa Sukanalu, Desa Bekerah, Desa Simacem dan Desa Sigaranggarang dan berada di wilayah Kecamatan Naman Teran.

Selain itu, Desa Sukameriah di wilayah Kecamatan Payung dan Desa Beras Tepu di wilayah Kecamatan Simpang Empat.

"Seluruh warga yang berada desa tersebut direkomendasikan oleh petugas Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) harus dikosongkan dan tidak ada lagi yang ditinggal di lokasi itu, demi pengamanan," kata Kabid Humas Dinas Kominfo Kabupaten Karo.

Sebelumnya, letusan pertama yang terjadi di Gunung Sinabung, Minggu (16/9) sekitar pukul 02.51 WIB, dan tidak ada korban jiwa dan luka-luka pada peristiwa tersebut.

Bahkan, ribuan warga terpaksa mengungsi ke sejumlah penampungan di Kabanjahe, Ibukota Kabupaten Karo.

Dengan meningkatnya aktivitas Gunung Sinabung tersebut, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah meningkatkan statusnya dari Waspada (Level II) menjadi Siaga (Level III) sejak pukul 03.00 WIB.

PVMBG merekomendasikan agar tidak ada aktivitas di radius 3 km dari kawah Gunung Sinabung.

Sinabung adalah gunung tertinggi di Sumatera Utara, dengan ketinggian sekitar 2.600 meter dan Gunung Sibayak puncak tertinggi kedua dengan ketinggian 2.040 meter.

Kedua gunung tersebut adalah gunung berapi aktif dan kedua-duanya gunung berapi aktif yang masih tersisa di Sumatera Utara. Gunung Sinabung terletak di Kecamatan Simpang Empat, sedangkan Gunung Sibayak terletak di Kecamatan Berastagi.

Pada tanggal 3 September 2010, terjadi dua letusan. Letusan pertama terjadi sekitar pukul 04.45 WIB sedangkan letusan kedua terjadi sekitar pukul 18.00 WIB.

Ucok, bayi yang masih berumur dua bulan penduduk Desa Sukameriah, Kecamatan Payung, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara ikut menanggung penderitaan dan mengungsi, akibat meletusnya gunung Sinabung, Minggu (16/9) sekitar pukul 02.51.00 WIB.

Pemantauan ANTARA News di Posko Penampungan Pengungsi di Kecamatan Payung-- berjarak lebih kurang 24 km dari Kota Kabanjahe atau 102 km arah Selatan Kota Medan-- pada Selasa, bayi yang masih kelihatan merah dibalut kain tebal itu, sedang disusui ibunya Asli boru Simanullang (35).

Bayi jenis kelamin laki-laki itu, kelihatan tenang dan tidak menangis sedikitpun ketika berada dipangkuan ibunya di lokasi penampungan pengungsi korban letusan gunung Sinabung tersebut.

Dari jumlah 535 orang pengungsi Desa Sukameriah, terdiri dari anak-anak, remaja, orang dewasa dan orang tua lanjut usia. Seluruh warga pengungsi tersebut, dalam keadaan sehat, dan mendapat bantuan logistik berupa makanan, minuman, serta perlengkapan lainnya.

Selain itu, warga yang berada di lokasi penampungan tersebut juga didampingi tim medis kesehatan, mobil Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Medan, petugas Posko Pengamanan dari Kodim Karo, Batalion Rimba Raya dan petugas Camat Payung. Lokasi Posko penampungan pengungsi tersebut berjarak lebih kurang 20 meter dari Kantor Camat Payung.

Asli boru Manullang (35) ibu dari bayi Ucok (2 bulan) menyebutkan, anaknya yang nomor tiga itu, selama berada di lokasi penampungan tetap tenang dan tidak begitu rewel.

Menurut Asli, seolah-olah bayinnya itu, tahu sedang terjadinya musibah letusan gunung Sinabung. "Jika malam hari, bayinya tersebut harus memakai selimut kain tebal, karena udara cukup dingin dan lokasi penampugan pengungsi itu terbuka," ucap Asli.

Ketika ditanya saat terjadinya letusan gunung Sinabung, Asli mengatakan, pada Minggu dini hari itu, langsung meninggalkan rumah untuk menyelamatkan diri.

"Suara letusan gunung dan lahar berupa api, sangat jelas kelihatan, sehingga banyak penduduk yang takut dan meninggalkan lokasi kejadian tersebut," kata Ibu berprofesi pencari batu cadas itu.

Sinabung adalah gunung tertinggi di Sumatera Utara, dengan ketinggian sekitar 2.600 meter dan Gunung Sibayak puncak tertinggi kedua dengan ketinggian 2.040 meter.

Kedua gunung tersebut adalah gunung berapi aktif yang masih tersisa di Sumatera Utara. Gunung Sinabung terletak di Kecamatan Simpang Empat, sedangkan Gunung Sibayak di Kecamatan Berastagi.

Pada tanggal 3 September 2010, terjadi dua letusan. Letusan pertama terjadi sekitar pukul 04.45 WIB sedangkan letusan kedua terjadi sekitar pukul 18.00 WIB.

No comments:

Post a Comment