.BI Pertahankan Suku Bunga 7,5%
Bank Indonesia (BI) pada Kamis mempertahankan suku bunga acuan pada level 7,5%.
Tingkat suku bunga “konsisten” dengan target inflasi 2014 antara 3,5% dan 5,5%. Selain itu, level suku bunga juga sejalan dengan target mencapai defisit transaksi berjalan yang lebih sehat, demikian keterangan Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Difi Johansyah..
.
Delapan dari 11 ekonom regional yang disurvei The Wall Street Journal memprediksi BI mempertahankan suku bunga. Sebabnya, perekonomian masih melambat. Selain itu, neraca perdagangan mencatatkan surplus $42 juta pada Oktober dari defisit $803 juta untuk September.
Bulan lalu BI sempat mengejutkan pasar, kala menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin. Alasan BI saat itu adalah untuk memperlancar penyempitan defisit transaksi berjalan. Langkah tersebut juga untuk mengantisipasi perkiraan pelonggaran program pembelian obligasi oleh bank sentral Amerika Serikat.
Membengkaknya defisit transaksi berjalan mendongkrak aliran modal keluar pada pertengahan 2013. Defisit pun turut melemahkan kurs rupiah, yang tahun ini anjlok lebih dari 19% terhadap dolar.
Namun pada kuartal III, defisit menyempit hingga $8,45 miliar atau 3,8% dari produk domestik bruto (PDB). Defisit turun dari $9,95 miliar pada kuartal II. BI memproyeksi defisit akan sebesar 3,4% dari PDB.
Sejak Juni lalu BI telah menaikkan suku bunga sebesar 175 basis poin. Sejumlah ekonom dan eksekutif perusahaan sempat mendesak BI untuk mempertahankan suku bunga. Sebab, kenaikan lebih jauh dapat menghambat pertumbuhan.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia berada pada laju paling lambat dalam tiga tahun. PDB tumbuh sebesar 5,62% secara tahunan dalam kuartal III, dibandingkan 5,81% untuk tiga bulan sebelumnya.
No comments:
Post a Comment