!-- Javascript Ad Tag: 6454 -->

Tuesday, December 10, 2013

.General Motors Minta Bantuan Australia

.General Motors Minta Bantuan Australia


General Motors Co (GM) dan serikat buruh otomotif setempat mendesak pemerintah Australia agar mau membantu industri otomotif, di tengah bayangan ribuan PHK jika produksi di negara itu ditutup.

Kepada Komisi Produktivitas Australia, kepala Holden Mike Devereux menegaskan bahwa hanya pemerintah yang dapat mengurangi dampak kompetisi dengan produk murah asing. Holden merupakan unit GM di Australia
.
“Kami membutuhkan kemitraan jangka panjang antara pemerintah dan swasta agar mampu relatif bersaing dan membantu GM mewujudkan impiannya, yakni membangun di tempat kami menjual [produk],” ujar Devereux kepada Komisi Produktivitas. Organisasi independen yang didanai pemerintah ini bertugas menaksir kondisi manufaktur otomotif di Australia. Devereux mengatakan GM ingin merampingkan operasi yang merugi di Asia, namun belum memutuskan apakah hendak menutup dua pabriknya di Australia.

Dolar Australia (AUD) yang menguat dalam beberapa tahun terakhir membantu pemain asing unggul dalam hal harga di pasar otomotif lokal. Mei silam Ford Motor Co mengatakan berencana berhenti membuat mobil di Australia pada Oktober 2016, dengan ancaman PHK atas 1.200 karyawan.

“Kita menghadapi krisis yang luar biasa besar di negeri ini,” ujar Dave Smith, sekretaris nasional divisi kendaraan Serikat Buruh Manufaktur Australia (AMWU). Serikat ini mewakili hampir semua 17 ribu pekerja otomotif di Holden, Ford, dan Toyota Motor Corp. “Bantuan pemerintah sangat dibutuhkan bagi pasar lapangan kerja.”

Keluhan ini disampaikan saat dukungan terhadap pemerintahan Liberal-Nasional pimpinan Perdana Menteri Tony Abbott mulai memudar. Tiga bulan lalu Abbott sukses terpilih menjadi PM dengan janji pemulihan ekonomi dan stabilitas saat Australia tidak dapat lagi mengandalkan sektor pertambangan. Ia pun bersumpah akan memangkas utang negara.

Abbott pun telah mengajukan pemotongan anggaran sampai AUD 40 miliar, termasuk menghapus separuh bantuan bagi industri otomotif, menjadi sekitar AUD 200 juta per tahun.

Namun kini Abbott dihadapkan pada kelambanan ekonomi, saat upaya beralih dari ketergantungan terhadap pertambangan belum menunjukkan tanda kemajuan. Produk domestik bruto pada kuartal III 2013 hanya naik 2,3% on year, jauh lebih rendah dari titik tertinggi pertumbuhan awal 2012 lalu yang mencapai 4%.

Seiring dengan anjloknya investasi dalam industri sumber daya alam, pemerintah Australia tengah berupaya membangkitkan sektor pendukung ekonomi lain, seperti manufaktur.

Jika manufaktur mobil di Australia harus ditutup, serikat buruh dan pelobi industri otomotif mengatakan ekonomi Negeri Kanguru akan merugi AUD 21 miliar dan pengangguran bertambah 45 ribu orang. Dampak ini akan sangat terasa di daerah pusat manufaktur seperti Victoria dan Australia Selatan. Sebuah laporan yang disusun untuk Kamar Industri Otomotif Federal mengatakan penutupan ini dapat memicu krisis yang sama buruknya dengan resesi.

No comments:

Post a Comment