!-- Javascript Ad Tag: 6454 -->

Monday, September 14, 2015

Tanam pokok dapat pahala, tebang pokok dapat dosa.

Perjalanan yang belum selesai (370)

(Bahagian ke tiga ratus tujuh puluh), Depok, Jawa Barat, Indonnesia, 14 September 2015, 16.03 WIB).

Tanam pokok dapat pahala, tebang pokok dapat dosa.

Allah dalam firmannya di Al Quran memperingatkan manusia jangan selalu berbuat zalim di muka bumi seperti menebang pokok sesuka hati, saling membunuh sesama manusia dan berbuat syirik (menyekutukan Tuhan).
Manusia karena keserakahannya menebang pokok sesuka hati, dan malas menanam pokok di persekitarannya, penebangan pokok mengakibatkan gundulnya hutan, hutan berubah jadi gurun pasir tandus, menyebabkan perubahan iklim global.
Di Indonesia syarikat dan individu dalam membuka lahan perkebunan dengan cara membakar hutan, akibatnya kini Sumatera, Kalimantan, bahkan sampai Malaysia dan Singapura terkena dampak pencemaran udara berupa asap.
Sehingga kini kita menghadapi cuaca ekstrem, ribut pasir, kemarau, banjir, dan bencana alam yang lain.
Pada tahun 1969, di pesisir pantai Kampung Baru Tengah, kota Balikpapan, Kalimantan Timur, setiap pagi atau petang dengan peralatan sederhana saya masih boleh memancing pelbagai jenis ikan dan sotong, dan ketam rajungan di tepi pantai, sehingga Ibu saya praktikal tidak perlu membeli ikan dan ketam rajungan di pasaran, namun ketika saya kembali lagi di tempat yang sama di tahun 1990, tidak seekor ikan dan ketam rajungan yang saya peroleh, kerana pesisir pantai sudah kotor dicemari pelbagai kotoran mulai dari minyak mentah hingga plastik bekas. Saya yakin nasib yang sama juga dialami di pesisir pantai di pulau-pulau lain di Indonesia dan bahkan di dunia.
Setiap batang pokok (bunga) yang kita tanam memberikan berkah bagi makhluk hidup, mulai dari oksigen, buah-buahan sehingga sebagai tempat persinggahan burung-burung dan binatang lain, sehingga Allah menjanjikan pahala yang besar bagi yang menanam atau memeliharanya, sebaliknya bagi pelaku kerosakan di bumi, dengan serakah menebang hutan tentu akan menerima azab baik di dunia (ribut, kemarau, asap), maupun azab / siksa di akhirat (neraka).

(BBC) - Pemanasa global? Perubahan iklim? Jika anda membaca akhbar, mendengar radio, menonton TV, dan melayari internet, pastilah keduanya sudah akrab di benak.

Iklim sudah berubah dan suhu bumi meningkat, seperti kata Menteri Negara Lingkungan Hidup Rachmat Witoelar.

"Ganti musim sudah tidak jelas. Musim hujan kering, musim kering hujan. Itu adalah salah satu perubahan iklim. Itu kerana perubahan iklim."

"Bagi nelayan, juga ada arus air laut yang berubah, juga suhu air laut berubah dengan perubahan itu bermakna ikannya berubah," tambah Rachmat.

"Ada juga karang-karang yang rosak kerana pemanasan air laut sehingga mikroplankton dan biota laut rosak. Jadi sudah terjadi hal-hal yang aneh," kata sang menteri.


Semakin panas
Tapi bagaimana dalam kehidupan sehari-hari? Saya berkunjung ke beberapa tempat dengan membawa soalan apa yang berubah di alam jika dibandingkan dengan keadaan 10 atau 20 tahun lalu?

Tujuan pertama Kabupaten Malinau, di Kalimantan Timur, yang disebut Kabupaten Pemuliharaan. Daripada jumlah keseluruhan kawasan 4.2 juta hektar, seluas 3.9 juta, atau kira-kira 90%, adalah kawasan hutan, termasuk di dalamnya Taman Negara Kayan Mentarang dan hutan lindung. Perjalanan 4 jam dengan perahu motor dari Tarakan.

Uman, 37 tahun, sudah mencari nafkah dari perahu motor sejak tahun 1990, dan menurutnya ada yang berubah dari Sungai Sesayap yang dilaluinya selama belasan tahun ini.

"Kalau dulu jarang ada Gusung, di tengah-tengah sungai muncul pulau baru dari pasir campur tanah. Mungkin disebabkan kerana pengaruh banjir, kalau dulu tahun 1990-an itu jarang banjir tapi selepas tahun 1995 ke atas mulai berunculan Gusung," tutur Uman.

Kalau dulu jarang banjir tapi sekarang ini mungkin kerana banyak kayu yang ditebang, sering banjir. Kalau turun hujan pasti banjir
Uman
Di Pulau Sapi, kira-kira satu jam perjalanan kereta dari ibu kota kabupaten Malinau, masih terasa kehijauan.

Di beberapa tempat kelihatan bekas ladang yang dibersihkan kerana warga Lundayah menggunakan sistem perladangan berputar.

Sesepuh Lundayeh, belapang Baru, menceritakan pengalamannya.

Di masa lalu, demikian tutur belapang, kalau warga berladang, padinya subur-subur, tanaman lain juga bagus. "Seperti buah, kalau pokoknya manis dan kita tanam bijinya pasti manis," katanya.

"Tapi sekarang lain, kalau pokoknya manis dan tanam biji jadinya asam. Pokok rambutan itu asam dan buah durian kalau dulu tebal, sekarang tipis," katanya.

Belapang berkata, dia tidak tahu apa penyebab perubahan.

"Sekarang makin cepat kering," Kalau dulu tahun 1950-an biar kemarau 3 bulan, air tidak begitu cepat surut tapi sekarang kemarau satu bulan saja air sudah kering, "tuturnya.

"Sekarang rumput-rumput di tepi sungai itu layu saat kemarau, padahal dulu tidak biarpun kemarau 3 bulan rumput di tepi sungai itu tidak layu," kata belapang.

Petani lain, Martin ukung, merasakan cuaca di kampungnya, Pulau Sapi, semakin panas.

"Ini pengalaman saya adalah akibat panas buah-buahan yang sedang berbunga begitu kena panas layu dan tidak jadi berbuah. Itu pengalaman saya selama 10 tahun terakhir. Berbunga tetapi tidak jadi buah."

"Matahari sekarang ini terlalu panas tetapi tidak tahu penyebabnya apa. Tapi kami merasa betul semakin panas."


Bahan letupan
Dari Kalimantan, saya beralih ke Sulawesi. Anak suku Bajoe mandi di laman depan rumahnya. Kira-kira 15 minit dari Bone, Sulawesi Selatan.

Anak-anak Bajoe
Sebahagian nelayan Bajoe menggunakan bahan letupan untuk menangkap ikan

Tak jauh dari pelabuhan feri Bone-Marang, kira-kira 400 ketua keluarga Suku Bajoe tinggal di Desa Kolaka, Kampung Bajoe.

Walau tradisi hidup di laut sudah lama ditinggal, kolam-kolam kecil air payau masih tersisa di bawah rumah panggung.

Sebahagian nelayan Bajoe menggunakan bahan letupan untuk menangkap ikan, lantas pemampat Oksigen untuk menyelam, dan perahu motor semasa turun ke laut. Pancing, layar, dan ketahanan bernafas semula jadi sudah sudah lama ditinggal.

Cara menangkap ikan berubah kerana semakin sukar mendapat ikan, tutur seorang nelayan Bajoe yang sudah menjadi nelayan selama 30 tahun lebih.

"Makin susah mendapat ikan. Kalau dulu itu lima kilometer sahaja sudah dapat ikan, sekarang harus puluhan kilometer."

Apa penyebabnya? "Mungkin kerana semakin banyak yang menangkap ikan, dengan kapal-kapal besar," tambahnya.


Amat bergantung
Di Pulau Barrang Lompo, kira-kira 2 jam perjalanan perahu motor dari Makassar, Sulawesi Selatan, sebahagian besar mata pencaharian penduduknya adalah menangkap ikan.

Dengan teknologi perahu motor dan jaring ikan, mereka praktikal masih amat bergantung pada alam. Namun alam di sekitar Barrang Lompo sudah mula berubah, kata Pak Hasbi, salah seseorang sesepuh desa.

"Sekarang musim hujan sepertinya datang makin terlambat. Kami dan juga warga lain, merasa makin panas," tutur Hasbi.

Sementara itu SAHBUDIN, seorang nelayan, masih belum turun ke laut pada pertengahan Oktober padahal biasanya sudah mulai turun menangkap ikan.

"Seperti ini kan biasanya sudah teduh, tapi sekarang-sekarang Ini sekarang angin Timur masih kencang sekali, sehingga kami belum turun ke laut," katanya.

"Memang angin Timur boleh juga turun ke laut, tapi kalau sekeras ini sukar," kata SAHBUDIN.

Sekarang angin makin kencang dibanding tahun-tahun sebelumnya
SAHBUDIN
Dari Makassar di Sulawesi Selatan, kita ke Yogyakarta dan masih membawa soalan yang sama. Pada pertengahan Oktober, hujan masih belum juga turun kata Suparno.

"Biasanya sudah ada, tapi ini belum ada. Sepatutnya sudah ada hujan satu atau dua kali sebulan, tapi ini belum. Dan sekarang panas sekali, cuma kalau sudah panas sekali biasanya mau hujan turun."

Walau hujan belum turun, Suparno beruntung kerana masih dapat menikmati air dari Sungai Kulon Progo, tapi bagi para petani tadah hujan, terlambatnya atau kekurangan hujan mengubah pola tanam. Widyatmoko adalah petani di Ketingan, Yogyakarta.

"Kalau dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, terasa lebih kering. Biasanya kita sudah boleh menanam padi dan skarang belum. Dan boleh dilihat tebu juga mengalami kemarau," kata Widyatmoko.


Tidak mudah
Dan apa penyebabnya? Dolvina Damus ukung, Ketua Dasar Dana Hidupan Liar WWF di Kabupaten Malinau berpendapat masih sukar menjelaskan kepada para petani Dayak Lundayeh tentang penyebab dari perubahan alam.

"Tidak mudah untuk menjelaskan pemanasan global dan perubahan iklim kepada masyarakat," katanya.

"Dan juga memang belum dapat dipastikan sama ada banjir dan kemarau disebabkan oleh hal tersebut," tambahnya.

"Kami di sini melakukan perhitungan curah hujan selama 10 tahun, tetapi belum dapat dipastikan bahawa perubahan iklim penyebabnya, apalagi di Kalimantan ini yang relatif masih banyak hutannya," tutur Dolvina.

Namun Dr. Rizaldi Boer, Ketua Iklimatologi dari Institut Pertanian Bogor, menegaskan bahawa perubahan iklim sudah dirasakan langsung oleh manusia.

"Saya tidak bersetuju secara konseptual tapi memang sudah terjadi," kata Dr. Rizaldi Boer.

Terlepas dari penyebabnya, perubahan iklim atau pemanasan global, seolah-olah para petani dan nelayan yang hidupnya bergantung pada alam, mula merasakan bahawa alam sudah berubah. (BBC / Liston Siregar)

INDONESIA SEBAGAI PERINGKAT PERTAMA KEHILANGAN HUTAN
Sangat disayangkan ketika larangan penebangan hutan dilakukan tapi tetap saja pembasmian hutan berterusan walaupun meningkat. Inilah datanya bahawa kehilangan hutan di Indonesia telah meningkat tajam selama 12 tahun terakhir, demikian laporan sebuah kajian baru yang diterbitkan dalam Jurnal Sains.

Kajian yang diketuai oleh Matt Hansen dari University of Maryland, mendapati bahawa Indonesia kehilangan 15.8 juta hektar antara tahun 2000 dan 2012, kedudukan kelima di belakang Rusia, Brazil, Amerika Syarikat, dan Kanada dalam hal hilangnya hutan. Adapun sekitar 7 juta hektar hutan ditanam selama tempoh tersebut.

Namun dari lima negara hutan di atas, berdasarkan peratusan, maka Indonesia berada di kedudukan pertama dari kadar kehilangan hutan iaitu 8.4 peratus. Sebagai perbandingan, Brazil hanya kehilangan separuh daripada bahagian tersebut.

Daripada 98 peratus kehilangan hutan di Indonesia, penebangan hutan berlaku di kawasan hutan berkerapatan tinggi yang ada di Sumatera dan Kalimantan, lokasi di mana penukaran akibat hutan tanaman industri dan ladang sawit berkembang amat marak selama 20 tahun terakhir. Provinsi Riau adalah yang tertinggi, seperti yang dikeluarkan oleh para penyelidik dalam animasi sebagai berikut:



Penebangan hutan juga meningkat di Indonesia. Pada tahun 2011/2012 kadar kehilangan hutan mencapai tahap tertinggi sejak akhir tahun 1990-an walaupun kerajaan telah mengeluarkan larangan jeda tebang (larangan) untuk kawasan 65 juta hektar kawasan hutan primer, tanah gambut, dan hutan lindung. Data menunjukkan larangan perhutanan, yang dilaksanakan sebagai sebahagian daripada komitmen Indonesia untuk mengurangkan pelepasan daripada penebangan hutan dan kemusnahan hutan, mungkin gagal seperti tujuan semula yang diharapkan.




Hasil kajian yang dikeluarkan ini sangat bertolak belakang dengan angka yang dikeluarkan pada awal tahun ini oleh Kementerian Perhutanan Indonesia, yang mendakwa bahawa penebangan hutan tahunan telah jauh menurun sejak 2005/2006. Angka tersebut dapat terjadi kerana perbezaan pengiraan metodologi.
Kementerian Perhutanan mengabaikan anggaran pembasmian hutan di tanah di luar kawasan kawasan hutan dan tidak memasukkan penukaran hutan alam menjadi hutan tanaman industri, yang tetap diangap oleh kementerian Perhutanan dalam klasifikasi wilayah "hutan."
Data baru, yang didasarkan pada hasil render 650.000 gambar imej NASA Landsat oleh Google Earth Engine, melalui model pengkomputeran awan, diterbitkan sebagai pangkalan data komprehensif peta hutan global interaktif. Data ini boleh didapati sebagai kandungan percuma di http://earthenginepartners.appspot.com/science-2013-global-forest


Hansen, yang telah menerbitkan sejumlah makalah tentang pembasmian hutan, berkata ia berharap peta boleh membantu negara-negara untuk membangunkan dasar-dasar yang lebih baik untuk mengurangkan kehilangan hutan.

"Ini adalah usaha pertama untuk menyediakan peta perubahan hutan yang konsisten baik secara global maupun untuk peringkat tempatan," demikian Hansen dalam sebuah kenyataan. "Brazil menggunakan data Landsat untuk mendokumentasikan laju deforestasinya, juga menggunakan maklumat ini dalam penggubalan dasar dan pelaksanaannya. Mereka juga berkongsi data ini, sehingga membolehkan pihak lain untuk menilai dan mengesahkan kejayaan mereka. "

"Sebelum ini data-data tersebut belum tersedia untuk umum untuk bahagian lain dunia. Sekarang dengan pemetaan global ini kami dapat memberikan maklumat tentang perubahan hutan di mana setiap negara boleh mempunyai akses kepada maklumat ini, baik untuk negara mereka sendiri maupun untuk seluruh dunia. "

KERUSAKAN LINGKUNGAN AKIBAT KEMISKINAN
Google sebuah syarikat terkemuka dalam bidang Teknologi Maklumat mencipta sebuah peta global perubahan kawasan hutan yang mempunyai resolusi tinggi dan manfaatnya dengan bantuan Google Earth. Dengan data perubahan luas kawasan hutan ini dapat dipantau kerosakan hutan yang terjadi pada setiap negara.

Alat interaktif online tersebut boleh akses oleh orang ramai dan dapat melihat lokasi secara terperinci dengan tahap resolusi yang tinggi 30m.

Peta tersebut memuatkan grafik tentang perjalanan hutan dunia dari tahun 2000 hingga 2012, berdasarkan pada 650.000 imej satelit oleh Landsat 7.

Selama itu, Bumi kehilangan "hutan" dengan luas sama dengan Mongolia, pohon-pohon tersebut digambarkan boleh menampung enam kali wilayah Inggeris.

Perkembangan usaha pengurangan penggundulan hutan dibarengi dengan kerosakan hutan di Indonesia, Malaysia, Paraguay dan Angola, menurut kajian yang ditulis dalam jurnal Science.

"Ini merupakan peta pertama perubahan hutan yang secara global konsisten dan mempunyai kaitan secara tempatan," kata Prof Matthew Hansen dari Universiti Maryland, pemimpin pasukan yang mencipta peta tersebut.

"Apa yang boleh dilakukan oleh sebuah komputer selama 15 tahun boleh diselesaikan dalam beberapa hari dengan menggunakan Google Earth Engine."
Kajian tersebut menyebutkan angka penting dalam perubahan hutan dari 2000-2012 - berdasarkan imej satelit.

Dunia kehilangan 2.3 juta kilometer persegi dari hutan di tempoh tersebut, akibat pembalakan, kebakaran, penyakit atau bencana.

Tetapi planet juga mendapat tambahan kawasan hutan baru seluas 800,000 kilometer persegi, dengan jumlah total kerosakan 1.5 kilometer persegi.

Berbanding negara lain, keadaan hutan Brazil menunjukan penambahbaikan, dengan menurunkan tahap kerosakan hutan antara 2003-04 dan 2010-2011.

Sementara, kerosakan hutan di Indonesia meningkat lebih daripada dua kali ganda berbanding dengan jumlah penggundulan hutan per tahun yang mencapai 20,000 kilometer pada 2011-12.

Paraguay, Malaysia dan Kemboja mempunyai tahap kerosakan hutan tertinggi.
Secara keseluruhan, hutan tropika meningkat hingga 2,100 kilometer persegi bagi setiap tahun, menurut kajian tersebut.

Peta tersebut akan secara rutin diperbaharui dan boleh digunakan mengkaji keberkesanan program pengurusan hutan.

Hal itu juga dapat membantu kumpulan pemerhati alam sekitar terhadap kesan penebangan hutan - termasuk ancaman terhadap kepelbagaian hayati, penyimpanan karbon dan perubahan iklim.
SERATUS
Sir David King, seorang utusan Khas Luar Negeri Inggeris untuk Perubahan Iklim mengatakan Indonesia memegang peranan penting dalam menangani perubahan iklim kerana mempunyai cukup banyak hutan.

"Indonesia merupakan negara paling progresif di antara negara-negara membangun dalam hal pengendalian perubahan iklim," kata David King di Jakarta, Jumat (21/2).

David berkata Indonesia dan Inggeris mempunyai permasalahan dalam hal perubahan iklim yang sama, iaitu banjir. Baik di Indonesia maupun Inggeris, banjir akibat perubahan iklim membawa kesan yang besar bagi ekonomi.

Kerana itu, isu perubahan iklim saat ini merupakan salah satu cabaran terbesar bagi seluruh masyarakat dunia.
"Kita semua bertanggung jawab untuk menangani perubahan iklim. Beberapa perkara yang boleh dilakukan adalah dengan mengurangkan, menggunakan semula dan mengitar semula sampah," tuturnya.

David berkata pengendalian perubahan iklim harus segera dilakukan kerana dianggarkan kesannya akan semakin besar di masa depan.

Menurut dia, banjir merupakan ancaman yang paling nyata terhadap perubahan iklim. Sebab, perubahan iklim telah menyebabkan ais di Lautan Artik meleleh sehingga menaikan tinggi permukaan laut. "Setiap pulau di dunia mempunyai ancaman yang sama, yaitu naiknya permukaan laut sehingga air akan masuk ke tanah besar dan menyebabkan banjir. London misalnya, selain ancaman dari laut juga ada ancaman dari sungai yang ada," katanya.

Untuk menangani perubahan iklim, maka dia mendorong negara-negara yang mempunyai hutan untuk menghalang pembasmian hutan atau penebangan hutan. "Kerosakan hutan akan mempercepat terjadinya perubahan iklim," ujarnya.
Keadaan hutan-hutan di Indonesia pada masa ini dalam keadaan krisis. Banyak tumbuhan dan binatang yang hidup di dalamnya terancam punah. Selain itu, masih banyak manusia dan kebudayaan yang menggantungkan hidupnya dari hutan juga ikut terancam. Tapi tidak semuanya merupakan khabar buruk.



Suatu kenyataan pahit, yang boleh kita lihat dari keadaan hutan tropika kita: pembalakan hutan secara liar (illegal logging) dan kebakaran hutan baik sengaja atau pun tidak. Pembalakan liar yang masih terus berlaku di hutan sekitar Riau, Sumatera. Soalan yang langsung terlintas adalah, bagaimana nasib haiwan endemik Harimau Sumatera yang kini semakin jarang berlaku? Apakah akan punah menyusul nasib Harimau Jawa dan Bali yang kini tinggal cerita? Tidak hanya di Pulau Jawa, Sumatera dan Kalimantan di Papua pun hutan tropika kita sudah mulai banyak yang berubah fungsi menjadi hamparan ladang kelapa sawit.

Entah sampai kapan hal-hal seperti ini terus berlangsung dan merosakkan tatanan ekosistem hutan serta mengancam kewujudan biodiversiti yang ada didalamnya. Tidak hanya para penghuni di hutan, tatanan sosial budaya masyarakat adat di sekitar pun menjadi turut terganggu. Dengan hilangnya hutan bermakna hilang juga sumber kehidupan bagi sebahagian rakyat Indonesia, kerana hutan merupakan tempat mencari makanan, ubat-ubatan serta menjadi tumpuan hidup bagi sebahagian besar rakyat khususnya yang bermukim di dekat hutan.

Manusia perosak alam sekitar masih saja berkeliaran. Sudah tiba masanya segenap jajaran kementerian lingkungan hidup, para polis hutan beserta peranan masyarakat di sekitar hutan dioptimumkan jangan sampai peristiwa ini terus berulang lagi dan berulang lagi.

Cuba kita tengok dan pelajari banyak suku-suku adat yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia, mereka pada umumnya sudah bertindak sangat mesra alam sekitar melalui aktiviti hidupnya sehari-hari, dan kita yang katanya orang bandar, faktanya justru banyak yang bertindak kurang mengambil berat terhadap alam sekitar.
Begitu sangat banyak kearifan budaya tempatan dari berbagai suku adat yang banyak tersebar di seluruh pelosok Indonesia yang patut kita contoh.

Pentingnya Hutan Bandar Bagi Alam dan Alam Sekitar Sekitarnya

Hutan seakan lenyap di masa moden akhir-akhir ini. Dahulu hutan menjadi satu cara bagi umat manusia untuk mencari makan. Namun sekarang terbalik, hutan malah dianggap sebagai penghalang bagi masyarakat bandar untuk membina tempat tinggal atau bangunan tinggi.

Di bandar-bandar di Indonesia jarang kita menemui hutan bandar. Pembangunan bandar selama ini cenderung lebih mengutamakan pembangunan fizikal dan tidak dibarengi dengan tanah hijau di sekelilingnya. Adapun tanah kosong di sekitar bangunan hanya digunakan untuk parkir tanpa disertai pohon-pohon yang hijau. Jadi bukan hutan bandar yang kita dapati, melainkan hutan konkrit.





Pemandangan ini tampak dari bertebarannya bangunan-bangunan pencakar langit. Sepanjang mata kita memandang hanyalah bangunan tinggi menjulang dan kawasan terbuka hijau yang semestinya 30% dari luas bandar seakan-akan terabai begitu saja dengan alih-alih pembangunan.

Akibatnya, setiap tahun bandar-bandar besar di Indonesia mengalami pelbagai masalah ketika musim hujan tiba. Mulai dari banjir di mana-mana, kualiti alam sekitar dan udara menjadi buruk kerana pencemaran yang dihasilkan kenderaan bermotor tidak mampu ditampung dan di saring oleh pokok-pokok yang ada. Kewujudan ruang terbuka hijau mempunyai manfaat yang tidak boleh kita abaikan dan berperanan dalam mengatasi itu semua.
Jadi, tunggu apa lagi. Kewujudan hutan bandar adalah keperluan kita semua. Mari kita bermula dari diri kita sendiri dan Teras pihak berkuasa untuk mewujudkan lebih banyak lagi hutan kota di tempat yang kita tinggali.

Kezaliman DAN kekikiran AKAN MEMBINASAKAN MANUSIA

Oleh
Al-Ustadz Yazid bin 'Abdul Qadir Jawas حفظه الله


عن جابر بن عبد الله قال: قال رسول الله - صلى الله عليه وسلم: اتقوا الظلم; فإن الظلم ظلمات يوم القيامة. واتقوا الشح; فإن الشح أهلك من كان قبلكم. حملهم على أن سفكوا دماءهم, واستحلوا محارمهم

Dari Jâbir bin 'Abdillah Radhiyallahu anhu ia berkata, "Rasûlullâh Shallallahu' alaihi wa sallam bersabda, 'Berhati-hatilah kalian terhadap kezaliman kerana kezaliman itu adalah kegelapan-kegelapan di hari kiamat. Dan berhati-hatilah kalian terhadap sifat kikir kerana kekikiran itulah yang telah membinasakan orang-orang sebelum kalian. Kekikiran itu mendorong mereka menumpahkan darah dan menghalalkan kehormatan mereka. "[1]

TAKHRIJ HADITS:
Hadis ini sahih. Diriwayatkan oleh Imam Muslim (no. 2578), Ahmad (III / 323), al-Bukhari dalam al-Adabul Mufrad (no. 483), 'Abd bin Humaid (no. 1141), al-Baihaqi (VI / 93 dan X / 134) dan dalam kitab Syu'abul Iimaan (no. 10338), dan al-Baghawi dalam Syarhus Sunnah (no. 4161)

KOSA KATA HADITS:
• اتقوا: Takutlah. Yakni, berhati-hatilah dan hindarilah.
• الظلم: الجور ومجاوزة الحد,
yakni kezaliman, penyelewengan dan melewati batas. Makna dasar dari zalim adalah meletakkan sesuatu bukan pada tempatnya. [2]
• الشح: Kekikiran yang sangat, lebih susah mengeluarkan harta dari pada bakhil. Ada juga yang mengatakan sifat bakhil / kikir / pelit yang berlebihan disertai kerakusan. kikir atau bakhil, bisa dengan harta dan boleh juga bakhil dengan perbuatan yang ma'ruf (baik). [3]
• حملهم: Menggalakkan mereka atau yang menjadi penyebab perbuatan mereka.
• سفكوا دماءهم: Menumpahkan darah mereka. Yakni, sebahagian mereka saling membunuh sebagian yang lain.
• استحلوا: Menghalalkan. Maksudnya, menghalalkan wanita-wanita yang diharamkan oleh Allâh Azza wa Jalla bagi mereka, kemudian mereka berbuat keji terhadap para wanita tersebut.


SYARH HADITS:
Dalam hadis ini terdapat peringatan dari berbuat zalim dan anjuran untuk berbuat adil. Syari'at Islam seluruhnya adil, memerintahkan untuk berlaku adil, dan melarang daripada berbuat zalim. Allâh Azza wa Jalla berfirman:

قل أمر ربي بالقسط

Katakanlah, "Tuhanku menyuruh berlaku adil ..." [al-A'râf / 7: 29]

إن الله يأمر بالعدل

Sesungguhnya Allâh menyuruh (kamu) berlaku adil ... "[an-Nahl / 16: 90]

الذين آمنوا ولم يلبسوا إيمانهم بظلم أولئك لهم الأمن وهم مهتدون

Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah orang-orang yang mendapat rasa aman dan mereka mendapat petunjuk. "[Al-An'am / 6: 82]

Sesungguhnya iman itu dalam semua pokok dan cabangnya, yang zhahir maupun batin, semuanya adil, berlawanan dengan zalim.

Keadilan yang paling adil dan yang pokok adalah mengakui dan mengikhlaskan tauhid hanya kepada Allâh semata, beriman kepada nama-nama dan sifat-sifat-Nya yang baik, serta mengikhlaskan agama dan ibadah hanya kepada Allâh Azza wa Jalla.

Kezaliman yang paling zalim yaitu berbuat syirik, menyekutukan Allâh, sebagaimana firman-Nya:

وإذ قال لقمان لابنه وهو يعظه يا بني لا تشرك بالله إن الشرك لظلم عظيم

Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, ketika dia memberi pelajaran kepadanya, "Wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan Allâh, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar. "[Luqmân / 31: 13]

Kerana adil ertinya meletakkan sesuatu pada tempatnya serta melaksanakan hak-hak yang wajib. Adapun zalim iaitu meletakkan sesuatu bukan pada tempatnya.

Hak yang paling besar dan paling wajib iaitu hak Allâh atas hamba-Nya. Seorang hamba harus mengenal Allâh Azza wa Jalla dan beribadah hanya kepada-Nya, tidak menyekutukan-Nya dengan apa pun. Lalu mengerjakan pokok-pokok iman, syari'at-syari'at Islam seperti mendirikan solat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan, haji ke Baitullah, jihad di jalan Allâh dengan perkataan maupun perbuatan, saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran. Tidak melakukan salah satu dari yang disyari'atkan adalah sebentuk kezaliman.

Termasuk perbuatan adil iaitu menunaikan hak-hak Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam diantaranya mengimani dan mencintainya, lebih mencintai beliau Shallallahu' alaihi wa sallam daripada semua makhluk, mentaatinya, menghormatinya, memuliakannya, serta mendahulukan perintah dan perkataannya di atas perintah dan perkataan orang lain .

Sebaliknya, adalah sebuah kezaliman besar, jika seorang hamba tidak menunaikan salah satu dari hak-hak Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam.

Termasuk keadilan iaitu memuliakan dan mencintai para Shahabat Rasûlullâh Radhiyallahu anhum. Allâh Azza wa Jalla dan Rasul-Nya Shallallahu 'alaihi wa sallam telah menyebutkan keutamaan dan pujian yang banyak buat para sahabat g dibandingkan dengan ummat-ummat yang lain. Para sahabat Radhiyallahu anhum merupakan sebaik-baik manusia sesudah para Nabi dan Rasul. Para sahabat adalah orang-orang yang diridhai oleh Allâh dan dijamin akan mendapatkan Syurga. Sampainya agama Islam kepada kita adalah salah satu buah perjuangan, jihad dan pengorbanan para Shahabat Radhiyallahu anhum.

Dengan demikian, betapa besar kezaliman orang mencela, menghina, mencaci maki para sahabat Radhiyallahu anhum. Mencaci maki para sahabat pada hakikatnya adalah menghujat Allâh Azza wa Jalla, Rasul-Nya Shallallahu 'alaihi wa sallam dan agama Islam. Kerana yang memuji mereka adalah Allâh Azza wa Jalla dan Rasul-Nya Shallallahu 'alaihi wa sallam. Bahkan Rasûlullâh Shallallahu 'alaihi wa sallam melarang keras mencaci maki para sahabat. Rasûlullâh Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

لا تسبوا أصحابي, فوالذي نفسي بيده لو أن أحدكم أنفق مثل أحد ذهبا ما بلغ مد أحدهم ولا نصيفه.

Jangan kalian mencaci Sahabatku !! Demi Rabb Yang diriku berada di tangan-Nya, jika seandainya salah seorang dari kalian memberikan infaq emas sebesar gunung Uhud, maka belumlah mencapai nilai infaq mereka walaupun (mereka infaq hanya) satu mudd (yaitu sepenuh dua telapak tangan) dan tidak juga separuhnya. [ 4]

من سب أصحابي, فعليه لعنة الله, والملائكة, والناس أجمعين.

Barang siapa mencaci-maki Sahabatku, maka baginya laknat Allâh, malaikat, dan manusia seluruhnya! [5]

Diantara perbuatan adil lain adalah berbakti kepada kedua orang tua, menyambung hubungan kekeluargaan, menunaikan hak-hak kerabat, teman dan orang-orang yang berurusan dengan kita. Dan kezaliman iaitu tidak menunaikan semua hal tersebut.

Menunaikan hak suami isteri merupakan sebentuk keadilan lainnya. Barangsiapa tidak menunaikannya, maka dia zalim.

Menzalimi manusia banyak macamnya, semua itu terkumpul dalam sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam pada Haji Wada':

إن دماءكم, وأموالكم, وأعراضكم, حرام عليكم كحرمة يومكم هذا, في شهركم هذا, في بلدكم هذا

Sesungguhnya darah kalian, harta kalian, kehormatan kalian, semuanya haram atas kalian sebagaimana haramnya hari ini, bulan ini, dan negeri ini. [6]

Jadi, seluruh kezaliman itu adalah kegelapan pada hari kiamat. Para pelakunya dihukum sesuai dengan kadar kezalimannya. Orang-orang yang dizalimi dibalas dari kebaikan-kebaikan orang yang berbuat zalim tersebut. Jika mereka tidak mempunyai kebaikan lagi, maka diambillah keburukan-keburukan orang yang dizalimi tersebut dan dibebankan kepada orang-orang yang berbuat zalim.

Allâh Azza wa Jalla mengharamkan kezaliman atas diri-Nya, dan Allâh Azza wa Jalla menjadikannya juga haram di antara para hamba-Nya. Allâh itu Maha Adil dalam perkataan, perbuatan dan balasan-Nya.

Allâh Azza wa Jalla berfirman dalam hadits qudsi:

يا عبادي! إني حرمت الظلم على نفسي, وجعلته بينكم محرما; فلاتظالموا ...

Wahai para hamba-Ku! Sesungguhnya Aku mengharamkan kezaliman atas diri-Ku, dan Aku menjadikannya haram di antara kalian, maka janganlah kalian saling menzhalimi! [7]

Maksudnya, bahwa Allâh Subhanahu wa Ta'ala mengharamkan perbuatan zalim atas para hamba-Nya serta melarang mereka saling menzhalimi, kerana kezaliman itu sendiri adalah haram secara mutlak. Allâh Azza wa Jalla berfirman:

وما أنا بظلام للعبيد

... Dan Aku tidak menzalimi para hamba-Ku. [Qâf / 50: 29]

Allâh Azza wa Jalla juga berfirman:

وما الله يريد ظلما للعباد

... Padahal Allâh tidak menghendaki kezaliman terhadap hamba-hamba-Nya. [al-Mu'min / 40: 31]

Kezaliman Itu Ada Tiga Macam:
1. Kezaliman yang tidak diampunkan oleh Allâh, yaitu perbuatan syirik, menyekutukan Allâh. Allâh Azza wa Jalla berfirman:

إن الله لا يغفر أن يشرك به ويغفر ما دون ذلك لمن يشاء ومن يشرك بالله فقد افترى إثما عظيما

Sesungguhnya Allâh tidak akan mengampuni (dosa) kerana mempersekutukan-Nya (syirik) dan Dia mengampuni apa (dosa) yang selain (syirik) itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Barangsiapa mempersekutukan Allâh, maka sungguh, dia telah berbuat dosa yang besar. [an-Nisa '/ 4: 48]

Allâh Azza wa Jalla juga berfirman:

وإذ قال لقمان لابنه وهو يعظه يا بني لا تشرك بالله إن الشرك لظلم عظيم

Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, ketika dia memberi pelajaran kepadanya, "Wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan Allâh, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar. "[Luqmân / 31: 13]

2. Kezaliman yang tidak dibiarkan sedikitpun oleh Allâh Azza wa Jalla, iaitu kezaliman sebahagian hamba kepada sebahagian yang lain. Termasuk dari keadilannya yang sempurna yaitu Allâh membalas kezaliman di antara hamba-Nya sesuai dengan kadar kezaliman mereka.

Rasûlullâh Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

إن الظلم ظلمات يوم القيامة

Sesungguhnya kezaliman adalah kegelapan pada hari kiamat [8]

Rasûlullâh Shallallahu 'alaihi wa sallam juga bersabda:

إن الله ليملي للظالم حتى إذا أخذه لم يفلته, ثم قرأ: وكذلك أخذ ربك إذا أخذ القرى وهي ظالمة إن أخذه أليم شديد

Sesungguhnya Allâh pasti menunda (hukuman) bagi orang zalim, namun jika Dia telah menyiksanya, Dia tidak meloloskannya. "Kemudian Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam membaca ayat (yang artinya)," Dan begitulah azab Tuhanmu apabila Dia menyiksa (penduduk) negeri-negeri yang berbuat zalim. Sungguh, siksa-Nya sangat pedih, sangat berat. "[Hud / 11: 102] [9].

Rasûlullâh Shallallahu 'alaihi wa sallam juga bersabda:

من كانت له مظلمة لأخيه من عرضه أو شيء فليتحلله منه اليوم قبل أن لايكون دينار ولادرهم إن كان له عمل صالح أخذ منه بقدر مظلمته وإن لم يكن له حسنات أخذ من سيئات صاحبه فحمل عليه

Barangsiapa pada dirinya terdapat mazhlamah (kezaliman) kepada saudaranya apakah ia pernah merosakkan kehormatannya atau sesuatu (harta yang diambil dengan zhalim) milik saudaranya, hendaklah ia memintanya untuk menghalalkannya sekarang ini, kerana di sana (hari kiamat) tidak ada dinar dan dirham. Jika ia mempunyai amal soleh, maka akan diambil untuk (membayar) orang yang dizalimi sesuai dengan kezalimannya. Dan jika ia tidak mempunyai amal soleh, maka kesalahan-kesalahan saudaranya itu diambil kemudian dibebankan kepadanya [10].

Rasûlullâh Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

واتق دعوة المظلوم, فإنه ليس بينها وبين الله حجاب

... Dan berhati-hatilah terhadap do'a orang yang dizalimi, kerana tidak ada penghalang antara do'a tersebut dengan Allâh [11].

3. Kezaliman yang berada dalam kehendak Allâh Azza wa Jalla, jika Dia menghendaki maka Dia akan menghukumnya. Dan jika Dia menghendaki maka Dia akan memaafkannya. Yaitu dosa-dosa yang dilakukan seorang hamba terhadap Rabb-nya, selain syirik. [12]

Allâh Azza wa Jalla menyediakan jalan yang lurus bagi para hamba-Nya yang ingin kembali kepada keadilan. Barangsiapa menyimpang darinya, maka ia akan kembali kepada kezaliman yang mengheretnya ke neraka.

Sabda Nabi:

واتقوا الشح; فإن الشح أهلك من كان قبلكم

Dan berhati-hatilah kalian terhadap sifat kikir / bakhil, kerana kekikiran / kebakhilan itulah yang telah membinasakan orang-orang sebelum kalian

Kerana ketamakan terhadap harta membuat manusia mengumpulkan harta dengan segala cara dan dari segala sumber, tanpa peduli halal dan haram -na'udzu billah-. Bahkan Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

حملهم على أن سفكوا دماءهم, واستحلوا محارمهم
(Kekikiran itu) mendorong mereka (orang-orang sebelum kita) untuk menumpahkan darah dan menghalalkan kehormatan mereka.

Orang yang kikir / bakhil menumpahkan darah kerana ia memandang tidak boleh mencapai tujuannya kecuali dengan pertumpahan darah.

Dalam hadis di atas, Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam memperingatkan ummatnya dari dua perkara iaitu kezaliman dan kekikiran / kebakhilan. Zalim iaitu menganiaya orang lain, dan kikir yaitu tamak pada apa yang dimiliki orang lain. Keduanya merupakan perbuatan yang diharamkan. Allâh Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

ومن يوق شح نفسه فأولئك هم المفلحون

... Dan siapa yang dijaga dirinya dari kekikiran, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung. [al-Hasyr / 59: 9]

Ayat tersebut menunjukkan bahawa orang yang tidak menjaga dirinya dari kekikiran, dia tidak bernasib baik. Kerana orang yang beruntung adalah orang yang dijaga oleh Allâh Azza wa Jalla dari kekikiran. Kita memohon kepada Allâh agar melindungi kita dari kezaliman dan menjaga diri kita dari kekikiran dan keburukan-keburukannya. [13]

Allâh Azza wa Jalla dan Rasul-Nya Shallallahu 'alaihi wa sallam juga mencela serta mengecam sifat bakhil, kikir dan pelit. Bakhil, kikir, dan kedekut adalah sifat yang tercela, tabi'at yang hina, dan perangai yang jelek serta termasuk salah satu penyakit di tengah umat Islam. Rasûlullâh Shallallahu 'alaihi wa sallam selalu berlindung kepada Allâh dari sifat ini. Bagaimana tidak ?! Kerana penyakit ini telah membinasakan banyak ummat, selain itu sifat ini juga menyebabkan pelakunya diseret ke dalam neraka Jahannam, wal'iyadzu billâh.

Di antara manusia ada yang kikir mengeluarkan zakat yang telah Allâh Azza wa Jalla wajibkan atasnya, padahal zakat itu akan membersihkan hartanya dan mensucikan dirinya. Di antara manusia juga ada yang kikir dan pelit terhadap dirinya sendiri, isterinya, dan anak-anaknya, juga kedekut terhadap kaum kerabat, teman-teman karibnya, tamunya, orang-orang fakir miskin, dan selainnya.

Kerana itulah ia terdapat ancaman yang keras dalam al-Qur'ân dan Sunnah yang sahih bagi orang yang mempunyai sifat dan mengidap penyakit bakhil, kikir dan pelit ini.

Allâh Azza wa Jalla berfirman:

ولا يحسبن الذين يبخلون بما آتاهم الله من فضله هو خيرا لهم بل هو شر لهم سيطوقون ما بخلوا به يوم القيامة ولله ميراث السماوات والأرض والله بما تعملون خبير

Dan jangan sekali-kali orang-orang yang kikir dengan apa yang diberikan Allâh kepada mereka dari karunia-Nya, menyangka bahawa (kikir) itu baik bagi mereka, padahal (kikir) itu buruk bagi mereka. Apa (harta) yang mereka kikirkan itu akan dikalungkan (di lehernya) pada hari Kiamat. Milik Allâh-lah warisan (apa yang ada) di langit dan di bumi. Allâh Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan. [Ali 'Imran / 3: 180]

Allâh Azza wa Jalla juga berfirman:

وأما من بخل واستغنى )8( وكذب بالحسنى )9( فسنيسره للعسرى )10( وما يغني عنه ماله إذا تردى

Dan adapun orang-orang yang kikir dan merasa diri-nya cukup (tidak perlu pertolongan Allâh), serta mendustakan (pahala) yang terbaik, maka akan Kami mudah-kan baginya jalan menuju kesukaran (kesengsaraan). Dan hartanya tidak bermanfaat baginya apabila ia telah binasa. [al-Lail / 92: 8-11]

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, ia berkata, "Rasûlullâh Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

لا يجتمع الإيمان والشح في قلب عبد أبدا

Tidak akan pernah berkumpul antara keimanandan kekikirandi hati seorang hamba selama-lamanya [14].

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahwa ia pernah mendengar Rasûlullâh Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

مثل البخيل والمنفق كمثل رجلين عليهما جنتان من حديد من ثديهما إلى تراقيهما, فأما المنفق فلا ينفق إلا سبغت, أو وفرت على جلده حتى تخفي بنانه, وتعفو أثره, وأما البخيل فلا يريد أن ينفق شيئا إلا لزقت كل حلقة مكانها, فهو يوسعها فلا تتسع

Perumpamaan orang yang kikir dan orang yang berinfak adalah seperti dua orang laki-laki yang memakai baju besi (perisai) yang menutup kedua susunya hingga ke tulang selangkanya. Adapun orang yang berinfak maka tidaklah dia berinfak melainkan akan berkembang baju besi yang dipakainya itu sampai menutupi bekas langkahnya. Sedangkan orang bakhil maka tidaklah dia hendak menginfakkan sesuatu melainkan akan semakin kuat lingkaran baju besi itu melekat pada setiap tempat-nya, dia berusaha melonggarkannya, tetapi baju besi itu tidak mau berkembang [15].

Bakhil, kikir, dan kedekut termasuk perkara yang membinasakan, sebagaimana Rasûlullâh Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

ثلاث مهلكات: شح مطاع, وهوى متبع, وإعجاب المرء بنفسه

Tiga perkara yang membinasakan (yaitu) kikir (kedekut) yang ditaati, hawa nafsu yang diikuti, dan takjubnya seseorang terhadap dirinya sendiri [16]

Rasûlullâhn berlindung kepada Allâh dari kezaliman,

اللهم إني أعوذ بك أن أضل أو أضل, أو أزل أو أزل, أو أظلم أو أظلم, أو أجهل أو يجهل علي

Ya Allâh, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu, jangan sampai aku sesat atau disesatkan (oleh syaitan atau orang berwatak syaitan), berbuat kesalahan atau disalahi, tergelincir atau digelincirkan orang, menzalimi (menganiaya) atau dizalimi (dianiaya), dan berbuat bodoh atau dibodohi . [17]

Rasûlullâh Shallallahu 'alaihi wa sallam juga berlindung kepada Allâh Azza wa Jalla dari sifat bakhil, kedekut, dan kikir. Di antara do'a yang beliau baca ialah:

اللهم إني أعوذ بك من الجبن, وأعوذ بك من البخل, وأعوذ بك من أن أرد إلى أرذل العمر, وأعوذ بك من فتنة الدنيا وعذاب القبر

Ya Allâh, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari sifat pengecut, aku berlindung kepada-Mu dari sifat bakhil / kikir, aku berlindung kepada-mudari dikembalikan kepada umur yang paling hina (pikun), dan aku berlindung kepada-Mu dari fitnah (cubaan) dunia dan azab kubur. [18]

Rasûlullâh Shallallahu 'alaihi wa sallam juga banyak memanjatkan do'a di bawah ini:

اللهم إني أعوذ بك من الهم, والحزن, والعجز, والكسل, والبخل, والجبن, وضلع الدين, وغلبة الرجال

Ya Allâh, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kesusahan, kesedihan, kelemahan, kemalasan, sifat bakhil (kikir), pengecut, lilitan hutang, dan dikuasai orang lain. [19]

FAWA'ID:
1. Allâh Maha Adil dan tidak pernah berbuat zalim kepada para hamba-Nya.
2. Allâh Azza wa Jalla mengharamkan kezaliman atas diri-Nya
3. Allâh Azza wa Jalla mengharamkan kezaliman atas hamba-hamba-Nya.
4. Wajib berlaku adil dalam semua hal dan tidak boleh berbuat zalim / aniaya kepada sesiapa.
5. Kezaliman merupakan kegelapan pada hari kiamat.
6. Kezhaliman yang paling zalim adalah berbuat syirik atau menyekutukan Allâh dengan sesuatu.
7. Kezaliman seorang hamba kepada yang lain, atau seorang penguasa kepada rakyatnya, atau majikan kepada pekerjanya, dan lain-lain akan dituntut / dibalas oleh Allâh sampai hari kiamat.
8. Kezaliman menyebabkandatangnya kemurkaan dan hukuman dari Allâh.
9. Kita wajib berhati-hati kepada doanya orang yang dizalimi atau dianiaya, kerana do'a mereka dikabulkan oleh Allâh Azza wa Jalla.
10. Larangan keras dan peringatan terhadap kekikiran dan kebakhilan.
11. Kekikiran dan kezaliman termasuk penyebab tersebarnya kejahatan, kerosakan, permusuhan, dan hal buruk lain.
12. Kezhaliman dan kekikiran masuk dalam dosa besar yang membawa kepada kebinasaan di dunia dan kehinaan bagi para pelakunya pada hari Kiamat.
13. Ketamakan terhadap dunia akan menyeret ummat kepada kemaksiatan dan menjerumuskan mereka kepada pertumpahan darah dan perbuatan keji.
14. Orang yang beriman mempunyai sifat Karîm (pemurah) dan banyak bersedekah, sedangkan orang munafik punya sifat kikir, bakhil, dan kedekut.
15. Rasûlullâh Shallallahu 'alaihi wa sallam melarang berbuat zalim dan kikir dan beliau berlindung kepada Allâh Azza wa Jalla dari kezaliman dan sifat kikir.



[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 10 / Tahun XVII / 1435H / 2014M. Penerbit Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo-Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-858197 Fax 0271-858196]

No comments:

Post a Comment