!-- Javascript Ad Tag: 6454 -->

Sunday, December 8, 2013

Australia Cabut Paspor 20 Pemuda Muslim, Yang Diduga Akan Bergabung Kelompok Oposisi (Sunny) Di Suriah



Australia Cabut Paspor 20 Pemuda Muslim, Yang Diduga Akan Bergabung Kelompok Oposisi (Sunny) Di Suriah
Konflik yang tengah bergejolak di Syuriah memicu aksi solidaritas dari banyak muslim di berbagai negara, termasuk Australia. Terkait dengan aksi itu, Australian Security Intelligence Organisation (ASIO) membatalkan paspor sekitar 20 warga muslim Australia. ASIO khawatir mereka akan berpartisipasi dalam konflik di Syuriah dengan motivasi kekerasan politik. Namun, seorang pengacara asal Sydney sedang mempersiapkan gugatan ke Mahkamah Agung Australia.

Zali Burrows, pengacara itu, mengungkapkan 15 orang yang paspornya dibatalkan tersebut sudah menghubungi dirinya. Menurut dia, belasan warga muslim Australia tersebut menerima surat dan diminta untuk menyerahkan paspornya, dengan alasan risiko keamanan yang bisa merugikan mereka.
Pembatalan paspor dilakukan ASIO menyusul langkah Kepolisian Federal Australia (AFP) yang mendakwa dua warga muslim dengan tuduhan percobaan berpartisipasi dalam konflik Syuriah.

Hingga kini diketahui terdapat empat warga Australia tewas dalam konflik Syuriah. Sementara itu, ASIO menyampaikan paling tidak sekitar 100 warga Australia aktif terlibat dalam bentrokan bersenjata di Syuriah.
Menurut Zali Burrows, pada dasarnya mereka yang dicabut paspornya dituduh sebagai teroris. “Atau hendak berpergian ke luar negeri dengan maksud bergabung dalam perang jihad atau dengan alasan lain,” kata Burrows. Padahal, beberapa dari mereka adalah anak-anak muda yang ingin berlibur ke Bali dan bahkan sudah merencanakan perjalanan yang pendek, sedangkan yang lain hendak mengunjungi keluarganya yang sakit.

Abu Bakar, misalnya. Lelaki 19 tahun ini mengungkapkan, mereka menjadi target karena berbicara tentang kekerasan terhadap muslim. “Dalam surat 10 halaman itu dikatakan saya memiliki mental jihad, padahal saya tidak pernah didekati oleh ASIO untuk membicarakan soal ini. Kami diperlakukan tidak adil. Rekam jejak saya bersih. Saya bukan kriminal,” kata Abu Bakar.

ASIO mengatakan, mereka dapat membatalkan paspor dengan alasan keamanan. Dan, menahan paspor merupakan cara penting untuk mencegah Australia dari sebuah tindakan membahayakan keamanan nasional.
Bukan hanya pemuda Australia yang banyak berjihad ke Syuriah, pemuda-pemuda dari Eropa pun demikian. Dari hari ke hari jumlahnya, menurut kalangan dinas rahasia, semakin banyak saja. Mereka yang dari Eropa itu kebanyakan bergabung dengan kelompok gerilyawan yang dekat dengan Al Qaida.
Sejak beberapa bulan terakhir, kalangan dinas rahasia di Eropa memperingatkan, makin banyak warga muda dari Eropa yang terjun dalam perang di Syuriah. Dinas rahasia Jerman belum lama ini menyatakan, banyak pemuda Jerman berjihad melawan rezim Syuriah.

Menteri Dalam Negeri Prancis Manuel Valls dan rekannya dari Belgia Joelle Milquet dalam sebuah pertemuan di Brussel menerangkan, sekarang ada 1.500 sampai 2.000 pemuda Eropa yang ikut berperang di Syuriah. Padahal, bulan Juni lalu diperkirakan baru ada sekitar 600 pemuda Eropa yang ikut bergerilya.
Menurut Manuel Valls dan Joelle Milquet, saat ini ada 100 sampai 150 warga Belgia yang berangkat ke Syuriah. Akan halnya di Perancis diperkirakan ada sekitar 400 remaja yang direkrut untuk berperang di Syuriah. Sekitar 180 orang dari mereka sudah berangkat ke Syuriah.

"Ada 14 warga Prancis yang terbunuh di Syuriah, 80 orang sudah kembali ke Prancis, dan sekitar 100 orang berniat untuk berangkat," kata Valls.

Baru-baru ini, mantan pemain sepakbola dari tim nasional Jerman U17, Burak Karan, diketahui mengembuskan napas terakhir di Syuriah. Burak Karan dulu pernah bermain dalam satu tim dengan Semi Khedira, yang sekarang bergabung dengan FC Barcelona. Burak Karan mengakhiri karirnya sebagai pemain profesional dan pada tahun 2009 bergabung dengan kelompok radikal.

No comments:

Post a Comment