!-- Javascript Ad Tag: 6454 -->

Thursday, December 5, 2013

..Menlu Australia Bahas Penyadapan di Jakarta



..Menlu Australia Bahas Penyadapan di Jakarta

Menteri Luar Negeri (Menlu) Australia Julie Bishop berkunjung ke Jakarta, Kamis ini. Kunjungan Bishop menyusul isu penyadapan yang merenggangkan hubungan antara Indonesia dan Australia..

Bishop memimpin delegasi guna “mendiskusikan beragam hal mengenai hubungan bilateral” kedua negara, demikian keterangan kantor Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Australia pada pernyataan pers, Rabu. Kunjungan Bishop dipandang sebagai upaya Australia untuk memperbaiki hubungan antara Canberra dan Jakarta.

Pemerintah Australia menolak berkomentar soal operasi intelijen mereka. Australia bersikukuh dengan pendiriannya, meski Indonesia sudah menangguhkan kerja sama militer, termasuk antiteror, serta perkara pencari suaka. Padahal, kedatangan pencari suaka ke teritorial Australia lewat perjalanan laut merupakan masalah kemanusiaan menahun.

Apalagi, titik singgah mereka kebanyakan berada di Indonesia.
Pekan lalu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan kedua negara telah sepakat mengkaji ulang kerja sama bilateral di masa mendatang. Tak lupa, SBY mengusulkan rancangan kode etik pembagian informasi intelijen.

Di lain sisi, Perdana Menteri Australia Tony Abbott menawarkan negosiasi keamanan guna memulihkan kepercayaan Indonesia.
“Saya pikir bolanya kini di tangan Australia,” kata Menlu Marty Natalegawa, Rabu. Marty mengaku masih menanti penjelasan dari Australia tentang apa yang sebenarnya terjadi. Ia juga menunggu kejelasan posisi Australia dalam persoalan ini.
Hubungan antara kedua negara mengalami pasang-surut dalam beberapa tahun terakhir. Hubungan mencapai nadir pada 1999. Saat itu, Australia memimpin pasukan perdamaian internasional di Timor Timur. Pasukan diterjunkan guna mengakhiri pertumpahan darah, menyusul referendum untuk meraih kemerdekaan Timor Timur.

Kantor Kemenlu Australia tak menjabarkan agenda kunjungan Bishop. Yang jelas, kunjungan hanya berlangsung sehari di Jakarta. Sesudah Jakarta, ia akan melanjutkan lawatan ke Beijing, kemudian Filipina. Di Filipina, Bishop fokus menilai kerusakan akibat Topan Haiyan. Australia berkomitmen memberikan donasi $30 juta untuk pemulihan pascatopan.(WSJ)

No comments:

Post a Comment