!-- Javascript Ad Tag: 6454 -->

Thursday, December 5, 2013

Qantas Akan Pecat Seribu Karyawan

.
Qantas Akan Pecat Seribu Karyawan


Maskapai Australia, Qantas Airways memperkirakan, perusahaan akan membukukan kerugian besar pada paruh pertama tahun depan, selain potensi menjual aset-aset dan pemangkasan belanja besar-besaran termasuk merumahkan sekitar 1.000 pekerja..

Kabar itu memicu anjloknya harga saham perusahaan hingga 17% pada Kamis, di tengah lemahnya permintaan dan melambungnya harga bahan bakar. Qantas pun terjebak dalam perang harga dengan pesaing dari dalam negeri, Virgin

Australia, dan terpaksa memperbanyak jadwal penerbangan guna menjaga pangsa pasar di Australia.

“Pasar internasional Australia adalah yang terberat di dunia,” ujar Direktur Utama Qantas Airways, Alan Joyce. “Kami menghadapi tantangan besar, tapi semua itu akan kami lalui.”

Qantas memprediksi rugi sebelum pajak pada enam bulan hingga Desember mencapai antara A$250 juta hingga A$300 juta. Pada periode yang sama tahun lalu, Qantas mencetak keuntungan A$223 juta..

International Air Transport Association pun merevisi prediksi laba seluruh maskapai penerbangan Asia menjadi $3,1 miliar dari $4,6 miliar menyusul naiknya harga minyak dan lambannya pertumbuhan pasar kargo udara.

Kerugian tajam yang dicapai Qantas diimbangi dengan laba bisnis dalam negeri melalui sokongan pertumbuhan dari sektor tambang.

Di ranah domestik, bisnisnya mendapat tekanan yang kian meningkat karena booming dari sektor sumber daya mereda dan Virgin Australia memanaskan persaingan dengan dukungan tiga pemegang saham pelat merah: Air New Zealand, Singapore Airlines, dan Etihad Airways.

Melihat tanda-tanda memburuknya situasi di tubuh Qantas, Australia bulan lalu memperbesar kemungkinan untuk menghapus larangan kepemilikan asing di maskapai tersebut guna mendapatkan modal asing. (WSJ)

No comments:

Post a Comment