.
Indonesia-Jepang bahas program prioritas area metropolitan Jabodetabek.
Pertemuan delegasi Indonesia dan Jepang di Tokyo membahas rencana strategis Program Prioritas Area Metropolitan wilayah Jabodetabek (MPA) khususnya perkembangan lima proyek mendesak dari 20 proyek utama yang telah diidentifikasi pada pertemuan sebelumnya, serta konsultasi tingkat tinggi untuk promosi investasi.
"Jepang adalah mitra utama Indonesia dalam perdagangan, investasi dan pembangunan. Di bidang perdagangan, Jepang merupakan mitra terbesar ke-2 dengan nilai perdagangan pada tahun 2012 sebesar 52,9 miliar dolar AS. Sedangkan di bidang investasi, pada tahun 2012 Jepang merupakan investor terbesar ke-2 dengan nilai realisasi investasi sebesar 2,45 miliar dolar AS," kata Menko Perekonomian Hatta Rajasa dalam siaran pers yang diterima ANTARA di Jakarta, Kamis.
Pada pertemuan di Tokyo, Rabu (11/12), delegasi Indonesia dipimpin Menko Perekonomian Hatta Rajasa sementara Ketua Perwakilan Jepang Menteri Luar Negeri Fumio Kishida.
Pemerintah Indonesia dan Jepang sepakat untuk mendorong kerjasama percepatan implementasi rencana strategis serta promosi di bidang investasi dalam pertemuan Keempat Komite Bersama Pengawasan Metropolitan Sebagai Daerah Prioritas untuk Investasi dan Industri di Wilayah Jabodetabek (MPA) itu.
Pokok pembahasan dalam program MPA meliputi "groundbreaking" pembangunan proyek Jakarta Mass Rapid Transit (MRT) jalur Utara-Selatan serta penyelesaian implementasi proyek utama, termasuk rekonstruksi stasiun pompa timur di Pluit dan Komunitas Pintas serta MRT Jalur Timur-Barat dan Jawa-Sumatra Interconnection Transmission Line dipercepat pada tahun 2020.
Pembahasan kedua adalah kesiapan pihak Jepang untuk memfasilitasi pinjaman resmi pemerintah (ODA) untuk proyek MRT Jalur Utara-Selatan, MRT jalur Timur-Barat dan Jawa-Sumatra Interconnection Transmission Line serta pinjaman untuk sektor pertanian, drainase dan energi.
Pokok bahasan ketiga percepatan formulasi proyek pembangunan pelabuhan Internasional baru Cilamaya dan pembangunan konstruksi akses jalan, melalui kolaborasi dengan pihak swasta dan pemerintah kedua negara. Pokok bahasan keempat kesepakatan mengenai pembuatan fasilitas pendukung MPA dan pembentukan dialog akselerasi program kemitraan pemerintah dengan swasta (Public Private Partnership/PPP). Selain itu kesepakatan melakukan studi kelayakan wilayah Jakarta-Bandung sebagai bagian dari proyek Kereta Api Ekspres Jakarta-Surabaya.
Dalam hal promosi investasi kedua belah pihak sepakat untuk meningkatkan kerjasama investasi dengan meninjau kembali regulasi untuk mempromosikan investasi langsung dari Jepang ke Indonesia, termasuk dalam hal kemudahan lisensi impor, prosedur bea masuk pelabuhan, isu visa tenaga kerja serta prediktabilitas hukum dan regulasi.
Bertepatan dengan peringatan 55 tahun hubungan diplomasi Indonesia-Jepang, dalam pertemuan tersebut Menko Perekonomian mengatakan bahwa program MPA tersebut merupakan bagian dari upaya pencapaian tujuan dan sasaran MP3EI untuk mewujudkan konektivitas dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Menurut Menko Perekonomian Hatta Rajasa, pembangunan konektivitas infrastruktur yang memadai diharapkan dapat menfasilitasi pergerakan barang, jasa dan tenaga kerja serta meningkatkan daya tarik investasi baik dari Jepang maupun Negara-negara ASEAN.
"Investasi dari Jepang di Indonesia diharapkan akan semakin meningkat, dan Indonesia siap menjadi hub untuk investasi dan perdagangan dengan Jepang di kawasan ASEAN," kata Menko Perekonomian.
Hasil dari Pertemuan Keempat Steering Committee on Metropolitan Priority Area tersebut akan dilaporkan kepada kedua pemimpin negara yang akan melakukan pertemuan bilateral pada tanggal 13 Desember 2013, bertepatan dengan KTT Perayaan ke-40 kerja sama ASEAN- Jepang.
Perwakilan Indonesia turut hadir dalam pertemuan tersebut adalah Menteri Perindustrian MS Hidayat dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Armida Salsiah Alisjahbana.
No comments:
Post a Comment