!-- Javascript Ad Tag: 6454 -->

Sunday, June 15, 2014

Pasokan gas ke Ukraina terancam putus bila tidak bayar utang ke Rusia


Gazprom mengatakan utang Ukraina kepada Russia US$1,7 miliar.






Pasokan gas ke Ukraina terancam putus bila tidak bayar utang ke Rusia

Gazprom menegaskan kembali tenggat waktu pada Senin (16/06) kepada Ukraina untuk membayar utang-utangnya setelah pembicaraan antara Moskow dan Kiev berakhir tanpa hasil.

Perusahaan gas Rusia ini mengatakan akan memutus pasokan jika Kiev gagal membayar US$1,95 miliar pada pukul 06:00 GMT.

"Kami tidak mencapai kesepahaman. Kemungkinan kami bertemu kembali sangat tipis," kata juru bicara Gazprom Sergei Kuprianov.

Harga diskon gas untuk Ukraina dibatalkan pada April setelah Moskow menuduh Kiev gagal membayar tagihan-tagihan mereka.

Kuprianov mengatakan Russia akan mengubah sistem penjualan menjadi pra-bayar jika tidak jua mendapat pembayaran. Ini berarti Moskow bisa menghentikan pasokan ke Ukraina.

Awal bulan ini, Gazprom memberikan lebih banyak waktu bagi Ukraina untuk membayar semua utang setelah mereka membayar sebagian, yaitu sekitar US$786 juta.

Namun Ukraina menolak membayar lunas sebagai bentuk Klik protes kenaikan harga yang mencapai 80%.

Para wartawan mengatakan Uni Eropa akan terkena dampak dari pemutusan pasokan ke Ukraina ini.

Pasalnya, sekitar 15% gas di Eropa berasal dari Rusia melalui Ukraina. Inilah sebabnya anggota Uni Eropa mengamati dengan dekat konflik di negara itu, kata para pengamat.

Pembicaraan berlangsung pada Senin telah difasilitasi oleh perwakilan Uni Eropa.


Ukraina tolak kenaikan harga gas dari Rusia

Ukraina menentang aksi Rusia yang menaikan harga pasokan gas hingga dua kali lipat untuk negara itu.

Perdana Menteri sementara Ukraina, Arseniy Yatsenyuk, mengatakan kenaikan harga dari Moskow merupakan sebuah bentuk "agresi ekonomi".

Yatsenyuk mengatakan Russia sedang mencoba untuk menghukum pemimpin baru Ukraina setelah pemerintahan pro-Moskow terguling.
"Tekanan politik tidak bisa diterima, dan kami tidak menerima harga US$500," kata Yatsenyuk kepada para menteri pada Sabtu (05/04).

"Rusia tidak mampu untuk merebut Ukraina Klik dengan cara agresi militer. Sekarang mereka menerapkan rencana untuk merebut Ukraina melalui agresi ekonomi."

Menteri Energi Yuriy Prodan mengatakan Ukraina akan mencoba untuk bernegosiasi dalam perdagangan gas ini, tetapi memperingatkan jika perundingan itu gagal, warga Ukraina harus siap pasokan gasnya terhenti.
Prodan mengatakan pihaknya akan menempuh jalur hukum di pengadilan arbitrase Stockholm jika upaya-upaya menemui jalan buntu.

"Kami tidak mencoba untuk melanggar kontrak tapi (kami ingin) aturan harga yang adil," katanya.

Sementara itu, Moscow mengatakan kenaikan harga disebabkan oleh kegagalan Kiev membayar tagihan-tagihannya.

Perusahaan yang dikendalikan negara Rusia, Gazprom, mengatakan utang Ukraina tercatat sebesar US$1,7 miliar.

Gazprom menaikkan harga gas ke Ukraina sebesar 81% menjadi US$485,5 dari US$ 268,50 untuk 1.000 meter kubik.

Kenaikan terjadi di tengah ketegangan hubungan diplomatik setelah Moskow resmi mengambil Krimea dari Ukraina. BBC

No comments:

Post a Comment