PBB: Pembunuhan kelompok Islam Sunni di Irak Utara kejahatan perang
Komisaris hak asasi manusia PBB mengatakan pembunuhan berdarah dingin oleh kelompok militan Sunni di Irak utara hampir dipastikan sebagai kejahatan perang.
Navi Pillay mengatakan PBB memiliki bukti dari pengawas hak asasi manusia di Irak yang menunjukkan ratusan tentara yang ditahan dieksekusi.
Para pejuang dari kelompok militan Sunni, ISIS, menguasai sejumlah kota di Irak dalam satu minggu terakhir ini termasuk Klik Tal Afar di Irak utara serta kota kunci Mosul dan Tikrit.
Dalam sejumlah pertempuran terakhir di dekat Fallujah, helikopter tentara dilaporkan ditembak jatuh.
Sekitar 500.000 orang terpaksa mengungsi akibat perang di Mosul, yang dikuasai oleh kelompok ekstremis itu.
Sementara itu Menteri luar negeri Amerika Serikat John Kerry mengatakan serangan udara mungkin dapat digunakan untuk menghentikan militan ISIS di Irak.
"Itu (serangan udara) merupakan salah satu pilihan yang penting untuk menekan dan menghentikan gerakan kelompok yang bergerak dengan konvoi dan truk terbuka untuk menteror orang," kata Kerry.
"Bila ada yang membunuh orang dengan cara pembantaian massal seperti ini, tindakan itu harus dihentikan dan perlu dilakukan apa yang perlu untuk menghentikan melalui udara atau cara lain," tambahnya.
Spanyol tangkap delapan anggota sel ISIS
Polisi Spanyol menahan delapan orang karena diduga merekrut milisi untuk berperang di Suriah dan Irak.
Mereka memperkirakan sel ini berusaha mengirim orang-orang untuk bergabung dengan kelompok militan Klik ISIS, Negara Islam di Irak dan Levant.
Operasi dilakukan di Madrid pada Senin dini hari, kata para pejabat.
Pemimpin sel pernah ditahan di penjara militer AS di Teluk Guantanamo di Kuba setelah ditangkap di Afghanistan, kata sebuah pernyataan.
Sejumlah laporan yang belum dapat dipastikan di media Spanyol mengatakan salah satu dari delapan orang tersebut berasal dari Spanyol, seorang lain dari Argentina dan enam lainnya dari Maroko.
Pimpinan kelompok yang dilaporkan media Spanyol bernama Lahcen Ikasrrien, ditahan di Teluk Guantanamo selama beberapa tahun, tetapi dibebaskan tahun 2005 ke Spanyol karena kekurangan bukti.
Polisi juga dilaporkan mencari saudara laki-laki salah satu pengebom Madrid.
Serangan yang dilakukan milisi Islamis pada empat kereta pada Maret 2004 menewaskan 191 orang dan mencederai 1.800 orang lainnya. BBC
No comments:
Post a Comment